Bahan Baku Alternatif Galon Air Minum Dibutuhkkan Mendesak
Warga Manado tak punya banyak alternatif sumber air minum alternatif selain air minum dalam kemasan, terutama galon. Pemerintah didorong mengawasi ketat distribusi air minum dalam galon dan mencari bahan baku alternatif.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI
Sebuah mobil bak mengangkut puluhan galon air mineral, Jumat (16/9/2022), di Manado, Sulawesi Utara. Manado termasuk kota tempat ditemukan air minum dalam kemasan galon polikarbonat dengan kontaminasi Bisphenol-A melebihi ambang batas 0,6 ppm.
MANADO, KOMPAS — Warga Manado, Sulawesi Utara, tak punya banyak alterntif sumber air minum alternatif selain air minum dalam kemasan, terutama galon. Pemerintah pun didorong untuk memperketat pengawasan dalam distribusi air minum dalam kemasan galon serta mencari bahan alternatif demi mencegah kontaminasi Bisphenol-A atau BPA.
Dosen Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Mercy Taroreh, mengatakan, hingga kini belum ada produsen air minum dalam kemasan (AMDK) yang menggunakan galon berbahan dasar selain polikarbonat. Kendati begitu, terdapat pengawasan yang sangat lemah terhadap keamanan galon-galon tersebut.
Kerap dijumpai di Manado, galon-galon air minum didistribusikan dengan mobil bak tanpa diteduhi oleh terpal sehingga terpapar panas matahari. Praktik pembiaran ini dapat menyebabkan BPA, bahan pengeras polikarbonat, bermigrasi ke dalam air minum. ”Jadi, proses distribusinya harus diawasi,” kata Mercy, Rabu (21/9/2022), melalui telepon.
Mercy mengatakan, Unsrat memang belum pernah melakukan kajian tentang migrasi BPA ke dalam AMDK di Manado. Namun, hasil penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan kandungan BPA dalam AMDK di Manado melebihi ambang batas yang dinyatakan aman, yaitu 0,6 ppm (part per million).
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI
Seorang warga membeli galon air mineral, Jumat (16/9/2022), di daerah Sario, Manado, Sulawesi Utara. Manado termasuk kota tempat ditemukan air minum dalam kemasan galon polikarbonat dengan kontaminasi Bisphenol-A melebihi ambang batas 0,6 ppm.
BPA merupakan senyawa yang bersifat endocrine disruptor yang mengganggu produksi hormon estrogen. Jika terakumulasi dalam tubuh, ia dapat menyebabkan gangguan sistem reproduksi dan kardiovaskular. Beragam penyakit lain pun dapat muncul, seperti diabetes, kanker, obesitas, penyakit ginjal, hingga gangguan perkembangan otak pada anak.
Kendati begitu, menurut Mercy, akan sangat sulit menyuruh masyarakat meninggalkan AMDK galon dan beralih ke sumber lainnya, seperti air pipa. ”Air galon itu sangat praktis, bahkan sekarang banyak yang bisa diantar langsung ke rumah. Masyarakat belum merasakan urgensi untuk beralih karena belum memahami bahaya BPA,” katanya.
Alternatif sumber air minum pun kurang diminati. Pada Januari 2022, Wali Kota Manado Andrei Angouw mengatakan, jumlah pelanggan PT Air Minum Manado hanya di kisaran 24.000, menurun dari 30.000 pada 2021. Padahal, jumlah warga Manado lebih dari 430.000. Air pipa juga tak dapat langsung diminum, harus direbus lebih dulu.
Banyak warga Manado memiliki sumur bor di rumahnya. Namun, warga tetap mengandalkan AMDK galon untuk kebutuhan minum di rumah. ”Rasa air rebusan seperti wadah stainless steel yang dipakai untuk memasak,” ujar Injili Senduk (28), warga Tikala Baru yang ditemui pada Minggu (18/9).
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Air minum dalam kemasan galon dijual di sebuah toko di Medan, Sumatera Utara, Rabu (14/9/2022). Badan Pengawas Obat dan Makanan meminta produsen, distributor, hingga konsumen menghindari galon dari sinar matahari langsung dan benturan untuk menekan migrasi BPA dari kemasan ke air minum.
Melihat keadaan ini, Mercy mengatakan, bahan alternatif untuk membuat galon yang bebas BPA sangat mendesak untuk dilakukan. Namun, selagi bahan tersebut belum ditemukan, pengawasan distribusi perlu diperketat dan dibarengi sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya BPA.
”Pengawasan terhadap distributor juga harus diperketat, terutama saat galon didistribusikan. Harus dipastikan ditutup. Yang dijual di kios-kios juga harus disimpan ditempat teduh. Selain itu, produsen harus mencantumkan label bahaya BPA sekaligus instruksi penyimpanan galon,” katanya.
Meski bahaya BPA mulai disuarakan, terutama di enam kota dengan temuan kandungan BPA melebihi 0,6 ppm, yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Manado, Banda Aceh, dan Aceh Tengah, Balai BPOM Manado belum merilis informasi apa pun terkait dengan temuan spesifik di Manado. Permintaan wawancara telah dikirimkan dua kali kepada pimpinan Balai BPOM, tetapi tak ditanggapi.
KOMPAS/ZULKARNAINI
Pekerja menata air isi ulang dalam galon di salah satu depot isi ulang di Banda Aceh, Provinsi Aceh, Selasa (13/9/2022). Air isi ulang menjadi sumber air minum utama bagi warga di perkotaan.
Kendati begitu, diketahui saat ini BPOM tengah berupaya merevisi Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan. Produsen AMDK galon pun wajib mencantumkan peringatan tentang cara penyimpanan galon yang baik, yakni di tempat bersih dan sejuk, jauh dari sinar matahari langsung, dan benda-benda berbau tajam.
Kendati begitu, Kepala Dinas Kesehatan Manado Steaven Dandel menyatakan, label peringatan saja tak cukup. BPOM seharusnya memiliki aturan yang jelas mengenai galon bebas BPA serta memiliki laboratorium, teknologi, dan peralatan yang diperlukan untuk memastikan suatu kemasan bebas BPA.
Tanpa regulasi yang jelas, ia khawatir akan semakin banyak masyarakat yang terpapar dan terkena dampaknya. ”Kalau dibilang terpapar, ya, pasti terpapar, lah, wong kemasannya memang tidak BPA-free. Tetapi, gejala terpapar BPA ini seperti penyakit pada umumnya, dan puskesmas tidak akan bisa mendeteksi apakah dia akibat BPA atau tidak,” kata Steaven.