Di Tengah Paparan BPA, Warga Manado Masih Andalkan Air dalam Kemasan Galon
Warga Manado masih mengandalkan air kemasan galon polikarbonat untuk kebutuhan minum sekalipun terdapat ancaman bisfenol-A. Pemerintah kota mendesak adanya standar keamanan kemasan demi memastikan kesehatan masyarakat.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI
Seorang warga membeli galon air mineral, Jumat (16/9/2022) di daerah Sario, Manado, Sulawesi Utara. Manado termasuk kota di mana ditemukan air minum dalam kemasan galon polikarbonat dengan kontaminasi bisfenol-A melebihi ambang batas 0,6 ppm.
MANADO, KOMPAS — Warga Manado, Sulawesi Utara, masih mengandalkan air kemasan galon polikarbonat untuk kebutuhan minum sekalipun terdapat ancaman Bisfenol-A. Pemerintah kota mendesak pemerintah untuk menetapkan standar keamanan kemasan demi memastikan kesehatan masyarakat.
Air minum dalam kemasan (AMDK) galon tampak dijual di berbagai kios kelontong ataupun swalayan di wilayah pusat kota, Minggu (18/9/2022). Galon-galon berisi air di beranda toko di tepi jalan dan pelanggan silih berganti datang membelinya.
Injili Senduk (28), warga Tikala Baru, misalnya, membeli lima galon air merek Aqua di daerah Sario. Kebutuhan air minum keluarganya selalu bersumber dari AMDK galon. Ia nyaris tak pernah menggunakan rebusan air keran di rumahnya.
”Di rumah saya ada instalasi air sumur, tetapi saya tidak pernah pakai untuk minum karena tidak tahu kandungan di dalamnya. Kadang warnanya kuning. Lagi pula, rasa air rebusan tidak enak,” kata dia.
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI
Sebuah mobil bak mengangkut puluhan galon air mineral, Jumat (16/9/2022) di Manado, Sulawesi Utara. Manado termasuk kota di mana ditemukan air minum dalam kemasan galon polikarbonat dengan kontaminasi bisfenol-A melebihi ambang batas 0,6 ppm.
Injili juga hanya membeli air yang galonnya bersegel resmi yang harganya di Manado berkisar Rp 17.000-Rp 18.000 per galon, bukan air isi ulang yang dibanderol Rp 5.000 per galon. Sebab, ia tak yakin dengan sterilitas airnya.
Azizah Hadi (25), warga Koka, Minahasa, yang dekat perbatasan dengan Manado, menyatakan juga lebih suka menggunakan air minum kemasan galon. Namun, ia kini menjadi lebih waspada dengan ancaman bisfenol-A (BPA), apalagi setelah riset Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan Manado termasuk enam daerah di mana ditemukan kandungan BPA dari galon yang bermigrasi pada AMDK lebih tinggi dari ambang batas 0,6 ppm.
Akan tetapi, ia tetap tak bisa beralih ke air keran rebus. Soal rasa masih menjadi alasan utama. ”Air rebus rasanya seperti besi. Jadi kami berhati-hati saja kalau beli air. Selalu yang bersegel resmi, juga disimpan di tempat teduh di dalam rumah,” ujar dia.
Menurut data Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulut, 86,3 persen dari desa dan kelurahan di 15 kabupaten/kota di Sulut telah memiliki akses air bersih. Namun, di perkotaan, AMDK tetap menjadi pilihan utama, salah satunya karena harganya yang terjangkau.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Air minum dalam kemasan galon dijual di sebuah toko di Medan, Sumatera Utara, Rabu (14/9/2022). Badan Pengawas Obat dan Makanan meminta produsen, distributor, hingga konsumen menghindari galon dari sinar matahari langsung dan benturan untuk menekan migrasi BPA dari kemasan ke air minum.
Meski demikian, beberapa pedagang AMDK galon tidak melakukan hal serupa. Lan Wowor (61), pedagang kelontong di kawasan Sario, meletakkan puluhan galon yang ia jual di depan toko, tepat di tepi jalan raya, dibiarkan diterpa debu dan terkena langsung sinar matahari.
Masalahnya penyakit yang disebabkan ini seperti penyakit biasa, tidak ada penyakit spesifik yang disebabkan BPA. Tetapi, ini terpaparnya bukan dari lingkungan, tetapi dari kemasannya sendiri. Bagaimana kita bisa bebas dari paparan BPA kalau kemasannya saja tidak BPA- free. ( Steaven Dandel)
Ia mengaku tak pernah mendapatkan arahan dari distributor air kemasan galon tentang cara aman menyimpan galon. Padahal, ini penting untuk mencegah migrasi BPA dari galon polikarbonat ke air mineral.
”Tapi, ini tidak lama kok, cepat sekali terjual. Jadi biar pun diletakkan di luar, kena sinar matahari, tidak akan lama. Baru kemarin malam saya stok 130 galon, hari ini saya beli lagi 50 buah,” kata dia.
Terkait hal ini, perwakilan Danone sebagai produsen air mineral Aqua yang paling mudah ditemui di Manado belum menanggapi permintaan wawancara. Corporate Communication Danone Indonesia Regional III Ronny Rusdiansyah telah menerima pernyataan dari Kompas untuk disampaikan kepada kantor pusat di Jakarta sejak Rabu (14/9/2022). Namun, hingga Minggu malam, ia menyatakan belum mampu menyediakan jawaban.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Air minum dalam galon dijual di salah satu minimarket di Medan, Sumatera Utara, Selasa (13/9/2022).
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Manado juga telah dimintai keterangan dan menerima daftar pertanyaan. Namun, Kepala BBPOM Manado Hariani tidak memberikan tanggapan hingga saat ini.
Kebijakan yang jelas
Dalam keadaan ini, Pemerintah Kota Manado mendesak adanya kebijakan yang jelas untuk memastikan semua AMDK polikarbonat bebas BPA. Sebab, keterpaparan pada BPA akan meningkatkan prevalensi beberapa penyakit, sepertia gangguan sistem reproduksi dan sistem kardiovaskular, kanker, diabetes, obesitas, dan penyakit ginjal.
”Masalahnya penyakit yang disebabkan ini seperti penyakit biasa, tidak ada penyakit spesifik yang disebabkan BPA. Tetapi, ini terpaparnya bukan dari lingkungan, tetapi dari kemasannya sendiri. Bagaimana kita bisa bebas dari paparan BPA kalau kemasannya saja tidak BPA-free,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Manado Steaven Dandel.
Menurut dia, Badan POM harus segera menetapkan kriteria kemasan bebas BPA serta teknologi yang diperlukan untuk pembuatannya. Di samping itu, harus ada pula lembaga yang memiliki laboratorium khusus untuk mengecek kualitas kemasan tersebut.