Polisi Dalami Penemuan Mayat dan Sepeda Motor Hangus di Semarang
Polisi mendalami temuan sepeda motor dan jasad hangus di Kota Semarang, Jateng. Di sekitar lokasi ditemukan benda-benda yang diduga milik seorang ASN yang dilaporkan hilang jelang pemeriksaan kasus korupsi.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Satu sepeda motor dan mayat ditemukan dalam kondisi hangus di Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/9/2022). Dari pemeriksaan sementara, kendaraan itu sehari-hari dipakai oleh seorang aparatur sipil negara yang dilaporkan hilang sekitar dua pekan lalu. Sebelum menghilang, yang bersangkutan dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi dugaan tindak pidana korupsi.
Keberadaan sepeda motor dalam kondisi hangus itu pertama kali diketahui Slamet, seorang operator alat berat, ketika dirinya sedang membersihkan lahan kosong di kawasan Pantai Marina, Kamis siang. Slamet tidak tahu jika ada mayat di sekitar sepeda motor tersebut. Setelah selesai bekerja, pada Kamis petang, Slamet melapor kepada atasannya bahwa dirinya melihat sepeda motor yang hangus.
”Setelah laporan kepada mandor, saya pulang. Saya tidak mengecek ke lokasi itu lagi sehingga tidak tahu kalau di situ ada mayatnya,” kata Slamet, Jumat (9/9/2022).
Lokasi penemuan sepeda motor dan mayat tersebut berada di sekitar 200 meter dari jalanan umum. Lahan kosong itu ditumbuhi oleh rumput ilalang dengan tinggi kira-kira 2 meter. Slamet mengaku, tidak melihat adanya orang ataupun kendaraan yang lalu lalang di sekitar lokasi sebelum penemuan tersebut.
Kejadian itu dilaporkan ke kepolisian setempat pada Kamis malam. Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan sebuah sepeda motor dengan nomor polisi H 9799 RA, bagian tubuh dari leher hingga kaki, sebuah papan nama bertuliskan Iwan Budi P, sebuah laptop, dan pisau.
Setelah diselidiki nomor polisi serta dicocokkan nomor mesin dan nomor rangkanya, diketahui kendaraan itu merupakan kendaraan dinas yang sehari-hari dipakai oleh Paulus Iwan Boedi Prasetjo (51). Iwan merupakan aparatur sipil negara di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang.
”Kepastian terkait itu jenazah siapa serta kapan kematiannya, kami masih menunggu proses pemeriksaan forensik dan tes DNA. Saat pertama kali ditemukan, kendaraan dan orangnya dalam kondisi terbakar 100 persen. (Tubuh) Yang terbakar dari bagian leher ke bawah, kepalanya tidak ditemukan di lokasi kejadian,” ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang Komisaris Besar Irwan Anwar.
Sembari menunggu hasil pemeriksaan forensik dan tes DNA, polisi akan mencari bagian kepala dari jasad tersebut di sekitar lokasi. Proses pencarian itu akan melibatkan anjing pelacak.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jateng Komisaris Besar Djuhandhani Rahardjo Puro menduga, jenazah yang ditemukan dalam kondisi hangus merupakan korban pembunuhan. Menurut dia, ada sejumlah temuan di sekitar lokasi yang memperkuat dugaan tersebut.
”Ada bekas-bekas yang diduga mungkin penganiayaan. Namun, lebih jelasnya kita menunggu hasil pemeriksaan forensik. Kenapa dikatakan penganiayaan? Karena di situ ada bekas-bekas bensin tersiram yang diduga ini bukan dilakukan oleh korban sendiri,” tutur Djuhandhani.
Djuhandhani mengatakan, hasil pemeriksaan forensik akan diketahui dalam satu atau dua hari ke depan. Selain identitas korban, hasil pemeriksaan itu juga akan menunjukkan penyebab kematian, termasuk apakah korban masih hidup atau sudah meninggal saat dibakar. Sejalan dengan upaya itu, pemeriksaan saksi-saksi juga dilakukan.
Hilang
Sebelumnya, seorang warga melaporkan peristiwa hilangnya Iwan ke kepolisian. Iwan terakhir kali meninggalkan rumah pada Rabu (24/8/2022) sekitar pukul 06.40. Saat pergi, ia berpamitan akan berangkat kerja. Namun, Iwan diketahui tidak masuk kantor pada hari itu. Sejak saat itu, Iwan tidak pernah pulang.
”(Iwan) Bekerja sebagai aparatur sipil negara di Bapenda Kota Semarang sejak tahun 1997. Saat ini, (Iwan) menduduki jabatan sebagai kepala seksi Bapenda,” ujar Yosef (41), kerabat Iwan.
Menurut Yosef, Iwan tidak menunjukkan gerak-gerik mencurigakan sebelum dinyatakan hilang. Perilaku Iwan juga dinilai keluarga biasa saja. Sebelum meninggalkan rumah, Iwan sempat membantu memanaskan mesin mobil yang akan dipakai istrinya.
Ada bekas-bekas yang diduga mungkin penganiayaan.
Dalam keterangannya, Kepala Bagian Humas Polda Jateng Komisaris Besar M Iqbal Alqudusy menyatakan, Iwan dilaporkan hilang di hari yang sama dengan jadwal pemeriksaan oleh polisi terkait kasus dugaan korupsi di Pemerintah Kota Semarang. Agenda pemeriksaan yang dijadwalkan untuk Iwan kala itu adalah klarifikasi.
”Polda Jateng sedang mengumpulkan keterangan terkait dugaan korupsi hibah tanah PT KDAL kepada Pemerintah Kota Semarang. Yang bersangkutan menyatakan bersedia untuk memenuhi panggilan dalam rangka klarifikasi, tetapi sampai saat ini belum ada kabar lagi,” kata Iqbal.
Menurut Iqbal, pendalaman terkait kasus korupsi itu masih terus dilakukan oleh Polda Jateng. Sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan. Klarifikasi dari Iwan disebut bisa menambah terang penyelidikan terhadap kasus dugaan korupsi tersebut.