Polisi Bantah Gunakan Busur Saat Amankan Aksi Mahasiswa di Makassar
Video yang menunjukkan lontaran busur panah dari arah barisan polisi bertameng saat penanganan unjuk rasa di Makassar dibantah pihak Polda Sulsel. Mereka menyebut busur dan katapel milik warga.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan membantah ada anggotanya yang menggunakan busur panah saat penanganan unjuk rasa mahasiswa pada Senin (5/9/2022) malam. Video terkait soal ini beredar luas di media sosial.
Bantahan ini disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Komang Suartana, saat dikonfirmasi pada Rabu (7/9/2022). Menurut dia, yang menggunakan busur panah dan katapel adalah warga setempat.
”Sudah kami cek, termasuk kepada anggota yang melakukan pengamanan, tidak ada itu (penggunaan busur). Yang ada adalah warga yang menggunakan katapel dan busur dalam bentrokan dengan mahasiswa. Saat itu warga kesal karena mahasiswa menutup jalan hingga malam. Kami juga menemukan barang bukti sejumlah busur dan katapel dari lokasi unjuk rasa,” kata Komang.
Sepanjang Senin lalu, unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM dilakukan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi dan organisasi kemahasiswaan di Makassar. Unjuk rasa di antaranya dilakukan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Hasanuddin, Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, dan Universitas Bosowa.
Di Jalan AP Pettarani, jalan utama di Makassar, tepatnya di depan kampus UNM, aksi dilakukan mahasiswa hingga malam hari. Saat itu, selain membakar ban, mahasiswa juga menahan sebuah truk kontainer yang kemudian diparkir melintang di pertigaan Jalan AP Pettarani dan Jalan Sultan Alauddin.
Pada malam hari, terjadi bentrokan antara mahasiswa dan warga dan pengguna jalan. Hal sama terjadi di depan kampus UMI, di mana warga dan pengguna jalan juga bentrok dengan mahasiswa.
Dalam penanganan unjuk rasa ini, pasukan bertameng diturunkan untuk melerai bentrokan. Di depan kampus UNM, sebuah kendaraan roda dua sempat dibakar saat bentrokan. Bentrokan berhasil dilerai malam itu juga. Empat pelajar ditangkap beserta barang bukti busur dan katapel. Namun, keempatnya sudah dilepas.
Keesokan harinya beredar sebuah video yang menunjukkan lontaran busur panah muncul dari arah atau sela-sela barisan polisi yang menggunakan tameng. Kejadian dalam video ini berlokasi di Jalan AP Pettarani di depan kampus UNM. Video direkam oleh warga sekitar. Polisi disebut melempari mahasiswa menggunakan busur panah.
”Saya ada di lokasi sejak sore dan mengikuti aksi. Tapi saya tidak tahu kalau ada mahasiswa yang disebut membawa busur. Memang ada baku lempar saat aksi bentrokan dengan warga,” kata M Kafah, salah satu peserta aksi.