Kemenparekraf Rumuskan Stimulus Bantu Pelaku UMKM Industri Kreatif
UMKM ekonomi kreatif mulai bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Namun, kini mereka terancam oleh krisis energi dunia yang berdampak pada menguatnya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM bidang ekonomi kreatif mulai bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Namun, kebangkitan usaha itu terancam oleh krisis energi dunia yang berdampak pada menguatnya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi di dalam negeri.
Menyikapi hal itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah mengalkulasi stimulus yang disiapkan untuk pelaku UMKM, terutama bidang ekonomi kreatif dan pelaku usaha jasa pariwisata. Menurut rencana, stimulus itu akan difokuskan pada bantalan sosial agar pelaku usaha ini mampu mengantisipasi, mengatasi, dan memitigasi potensi kenaikan harga BBM atau kebijakan realokasi subsidi energi.
”Kami yakin bisa jika saling bergandengan tangan. Mohon sabar karena perhitungan ini benar-benar harus presisi. Kita harus hadirkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat,” ujar Menteri Parekraf Sandiaga Salahudin Uno dalam acara Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (2/9/2022).
Sandiaga mengatakan, ekonomi kreatif di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya berkembang positif. Perkembangan itu menjadi indikator yang baik untuk memacu atau mempercepat pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19.
Selain itu, kebangkitan pelaku UMKM yang bergerak di sektor ekonomi kreatif diyakini mampu membantu pemerintah menciptakan 1,5 juta lapangan kerja baru. Melalui program Apresiasi Kreasi Indonesia yang digagas Kemenparekraf ini, diharapkan dapat mengangkat omzet pelaku ekonomi kreatif di sejumlah daerah termasuk di Sidoarjo dan sekitarnya.
Sidoarjo menjadi satu dari 16 daerah di Indonesia yang menjadi tempat penyelenggaraan AKI 2022. Program pengembangan ekonomi kreatif ini memamerkan produk-produk UMKM agar semakin dikenal luas oleh masyarakat. Pada akhirnya, penjualan produk diharapkan terus meningkat dan omzet pelaku usaha semakin bertumbuh.
Sandi menambahkan, melalui ajang ini, pelaku UMKM juga berkesempatan bertemu langsung dengan para investor yang akan membantu mengembangkan usahanya. Hal itu diyakini mampu memperbesar kontribusi UMKM dalam pembangunan ekonomi nasional serta menciptakan lapangan kerja baru yang ditargetkan mencapai 4,4 juta pada tahun 2024.
Menurut Sandi, pemerintahan Presiden Joko Widodo berkomitmen mendukung pelaku UMKM agar mereka mampu naik kelas. Selain melalui program AKI, Kemenparekraf juga terus mendorong digitalisasi di sektor ekonomi kreatif melalui kerja sama dengan sejumlah lokapasar besar seperti Shopee.
Terobosan kebijakan untuk mendorong pengembangan pelaku UMKM, antara lain, membantu pemberdayaan dan membantu akses permodalan melalui program dana murah. Selain itu, memasukkan produk-produk UMKM dalam e-katalog nasional dan mendorong pemerintah daerah hingga pusat menyerap produk-produk tersebut dengan target nilai transaksi hingga Rp 800 triliun.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga mengajak pemerintah kabupaten dan kota memberikan dukungan kepada pelaku UMKM dengan mengalokasikan dana APBD mereka. Dia juga mengajak masyarakat membeli produk-produk UMKM dan menumbuhkan rasa bangga pada produk lokal.
”Mari kita bergandengan tangan untuk menghadapi tantangan yang ada di depan mata. Kita lanjutkan perkembangan yang telah dicapai. Pemerintah telah banyak memberikan dukungan untuk kemajuan UMKM akan tetap masih banyak tantangan yang harus dihadapi,” ucap Sandiaga.
Menparekraf berpesan jangan pernah takut bersaing atau berkompetisi dengan produk-produk buatan luar negeri. Jangan kalah dengan produk asing. Caranya, antara lain, terus meningkatkan kualitas produk, memperbaiki manajemen produksi, dan memperluas pasar dengan memanfaatkan teknologi digital.
Ketua Dekranasda Sidoarjo Sa’adah Ahmad Muhdlor mengatakan, ekonomi kreatif di wilayahnya bertumbuh dengan pesat. Pelaku usaha industri kreatif sempat terdampak pandemi Covid-19, tetapi kini mereka mulai bangkit dan melakukan sejumlah terobosan seperti mengembangkan pemasaran digital serta memanfaatkan sentuhan teknologi untuk memperbaiki kualitas produk dan pengemasan.
”Pelaku UMKM yang bergerak di bidang ekonomi kreatif juga sangat mumpuni. Mereka menguasai produksi, pengemasan, dan pemasaran. Sebagian besar produknya sudah memiliki merek sendiri,” ucap Sa’adah.
Head of Government Affairs Shopee Indonesia Ade Mulya mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung pengembangan bisnis digital UMKM lokal. Shopee juga mendukung inisiatif Kemenparekraf dengan berpartisipasi dalam penyelenggaraan rangkaian acara Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 di Sidoarjo.
Pegiat UMKM terpilih di Sidoarjo dan sekitarnya mendapat mentoring dari Shopee yang mencakup pelatihan dasar seperti cara membuka toko daring hingga pelatihan lanjutan yang fokus pada pengembangan bisnis melalui Bimbel Shopee. Peserta AKI 2022 juga menerima pelatihan pembuatan QRIS ShopeePay sebagai salah satu metode pembayaran merchant yang akan digunakan di pameran AKI di kabupaten dan kota di Indonesia.
Kemenparekraf menargetkan ada 20 juta UMKM yang terdigitalisasi di akhir 2023 dan onboarding di platform e-dagang. Hal itu agar produk ekonomi kreatif Indonesia tidak hanya bisa bersaing di kancah nasional, tetapi juga di panggung internasional.
”Shopee ingin terus menjadi kawan dalam setiap perjalanan UMKM Indonesia, termasuk dalam proses digitalisasi dan pengembangan bisnis mereka. Potensi besar dari pegiat UMKM mendorong kami untuk terus memberikan dukungan terhadap akses digitalisasi UMKM, termasuk di Sidoarjo dan sekitarnya,” ujar Ade Mulya.
Sinergi bersama Kemenparekraf dalam program AKI diharapkan memberikan dampak positif bagi UMKM lokal sehingga mereka bisa mengambil manfaat dari platform digital untuk mengembangkan bisnisnya.