Kunjungan Terbatas ke Bangunan Candi Borobudur Tidak Akan Dongkrak Wisatawan
Rencana pembukaan kembali bangunan Candi Borobudur diperkirakan tidak akan berdampak apa-apa pada kunjungan wisatawan di kawasan candi dan sekitarnya. Sebab, pembukaan dibatasi untuk kunjungan studi dan ibadah saja.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Rencana pembukaan kembali bangunan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, untuk kunjungan studi atau ibadah diperkirakan tidak akan berdampak signifikan pada peningkatan jumlah wisatawan. Pelaku wisata di kawasan Borobudur memprediksi hal itu tidak akan berdampak karena jumlah wisatawan dengan tujuan khusus relatif sedikit dan sangat terbatas.
”Pembukaan Candi Borobudur untuk kunjungan studi atau ibadah tidak akan berdampak apa-apa karena kebanyakan wisatawan yang datang (ke candi) biasanya hanyalah kelompok pengunjung tanpa tujuan yang biasanya hanya ingin berwisata dengan jalan-jalan dan berfoto-foto di candi saja,” ujar Ketua Komunitas VW Cabrio Borobudur, Prana Aji, Kamis (1/9/2022).
Dengan kondisi tersebut, maka pembukaan bangunan Candi Borobudur akan menciptakan situasi yang sama seperti saat bangunan candi ditutup, seperti yang terjadi saat ini.
Sejauh ini, selama bangunan candi ditutup, Aji menuturkan, para wisatawan pemakai jasa VW cabrio cukup antusias mengunjungi destinasi-destinasi lain selain Candi Borobudur. Kendatipun demikian, mayoritas wisatawan tetap bertanya, kapan kira-kira mereka bisa berkunjung, berjalan-jalan, dan berfoto di atas bangunan candi.
”Kunjungan di bangunan masih menjadi daya pikat utama yang menarik kunjungan wisatawan ke kawasan Borobudur,” ujarnya.
Komunitas VW Cabrio adalah komunitas yang menawarkan jasa kepada wisatawan untuk berkeliling, mengunjungi tempat-tempat wisata menggunakan mobil VW Cabrio, mobil yang tergolong antik yang diproduksi pada tahun 1969-1983.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Aryan Subekti, pegawai di Balai Ekonomi Desa Ngargogondo. Sekalipun sebenarnya bangunan Candi Borobudur sudah cukup lama ditutup sejak awal pandemi di tahun 2020, banyak wisatawan tetap saja penasaran, kapan mereka bisa berkunjung ke struktur bangunan.
Menanggapi pertanyaan tersebut, bersumber dari informasi yang didapatkannya dari pemberitaan, Aryan mencoba membantu menjelaskan bahwa penutupan atau pembatasan kunjungan ke bangunan candi adalah semata-mata demi alasan konservasi. Namun, penjelasan tersebut juga tidak cukup melegakan pengunjung.
”Tetap saja ada pengunjung yang bisa menerima dan ada yang tidak,” ujarnya.
Saat ini, rata-rata jumlah wisatawan yang datang berkunjung di Balkondes Ngargogondo untuk keperluan pertemuan ataupun sekadar menikmati kuliner mencapai sekitar 100 orang per minggu. Jumlah ini baru sekitar 50 persen dari capaian kunjungan sebelum pandemi di tahun 2019.
Namun, pada waktu-waktu tertentu, tamu yang datang menginap di homestay cukup ramai. Semua kamar penuh terisi. Balkondes Ngargondo memiliki 17 kamar homestay dengan daya tampung sebanyak 34 orang.
Wakil Sementara General Manager Unit Borobudur dan Manohara, Pujo Suwarno, mengatakan, saat ini, pihaknya baru bisa merespons rencana pembukaan kunjungan di bangunan candi setelah mendapatkan prosedur standar operasi (SOP) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kendatipun demikian, pihaknya memastikan, apa pun isi dari SOP tersebut, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko tetap mendukung upaya pelestarian Candi Borobudur.
”Kami tetap mendukung segala upaya yang dilakukan demi melindungi dan menjaga kelestarian bangunan candi,” ujar Pujo yang juga menjabat sebagai Sales Marketing and Sales Vice President PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko ini.
Sejauh ini tetap ada wisatawan yang kecewa dan tidak jadi berkunjung setelah mengetahui belum bisa berjalan-jalanan di bangunan candi. Namun, jumlah wisatawan semacam itu sudah relatif sedikit karena kebanyakan dari mereka sudah bisa memahami alasan penutupan bangunan candi dan merasa cukup nyaman untuk berwisata di halaman candi saja.
Rata-rata jumlah kunjungan di Taman Wisata Candi Borobudur saat ini terdata sekitar 2.500 orang per hari di hari biasa dan mencapai hingga 6.000 orang per hari di akhir pekan.