Polisi masih mendalami motif penembakan yang dilakukan seorang adik kepada kakak kandunganya di Tegal, Jawa Tengah. Akibat penembakan itu, kakak pelaku tewas.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Casbari (38), warga Desa Pedeselohor, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, ditembak di rumahnya, Selasa (30/8/2022) malam. Akibat penembakan itu, Casbari yang menderita luka berat di kepala bagian belakang meninggal, Rabu (31/8/2022). Polisi masih mendalami motif penembakan yang dilakukan oleh adik kandung Casbari tersebut.
Penembakan terjadi pada Selasa sekitar pukul 23.00. Malam itu, warga yang sedang tahlian di sekitar rumah Casbari dikejutkan oleh suara ledakan mirip petasan. Tak berselang lama setelah bunyi ledakan, warga kembali terkejut melihat Casbari datang ke tempat tahlilan dengan kondisi bersimbah darah.
Kepada warga, Casbari bilang bahwa dirinya ditembak oleh adiknya, Dirto (30). Warga lalu bergegas membawa Casbari ke sebuah klinik kesehatan tak jauh dari wilayah mereka. Dari klinik tersebut, Casbari dirujuk ke Rumah Sakit Islam (RSI) PKU Muhammadiyah Tegal.
Saat tiba di Instalasi Gawat Darurat RSI PKU Muhammadiyah Tegal, Casbari dalam kondisi sadar. Ia mengeluhkan nyeri berat pada kepala bagian belakangnya. Hal itu terjadi karena ada peluru yang bersarang di kepalanya.
”(Casbari) Sudah diberi terapi antinyeri dan diperiksa kondisinya. Setelah itu diarahkan ke ruang rawat inap. Pada pukul 03.15 pasien mengalami penurunan kesadaran hingga kemudian dinyatakan meninggal dunia pada pukul 04.30,” kata Dhinar Aji Pratomo dari Humas RSI PKU Muhammadiyah Tegal, Rabu.
Hingga Rabu petang, jenazah Casbari masih berada di RSI PKU Muhammadiyah Tegal. Hal itu karena pihak rumah sakit masih menunggu petugas dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Jateng menyelesaikan otopsi.
Kami masih akan terus mendalami. Jenis senjata yang dipakai untuk menembak korban berikut asal senjatanya juga masih kami selidiki.
Kasus penembakan terhadap Casbari sudah dilaporkan ke Kepolisian Resor Tegal. Polisi telah meringkus Dirto yang melarikan diri seusai menembak Casbari. Dirto ditangkap pada Rabu malam di sebuah masjid di Kecamatan Bumiayu, Brebes.
”(Terkait motif penembakan) Kami masih akan terus mendalami. Jenis senjata yang dipakai untuk menembak korban berikut asal senjatanya juga masih kami selidiki,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tegal Ajun Komisaris Vonny Farizki.
Menurut warga sekitar, sehari-hari Casbari dan Dirto merantau. Casbari yang bekerja sebagai penjual nasi goreng merantau ke Jakarta. Sementara Dirto bekerja sebagai penjual ketoprak di Bogor, Jawa Barat.
”Casbari baru pulang dari perantauan sekitar tiga hari lalu. Saya kurang tahu ada persoalan apa di antara Casbari dengan Dirto karena sehari-hari mereka tidak di sini,” ucap Sukron (38), sepupu Casbari.
Sukron menambahkan, rumah yang menjadi lokasi penembakan sehari-hari kosong. Rumah itu hanya sesekali disinggahi Casbari saat pulang kampung. Mantan istri dan satu anak Casbari sudah tinggal di rumah berbeda. Sementara itu, Dirto dan istrinya tinggal di Kecamatan Bumiayu, Brebes. Keduanya beberapa kali berkunjung ke rumah Casbari saat mereka pulang kampung.