Kapal Bermuatan Semen Tenggelam di Selat Makassar, 11 Orang Hilang
KM Teman Niaga diketahui tenggelam di Selat Makassar setelah 4 korban kapal tersebut ditemukan oleh KM Dharma Ferry 3.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Kapal curah bermuatan semen tenggelam di Selat Makassar dalam pelayaran dari Tarjun, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan, menuju Biringkassi, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan. Dalam musibah itu, 4 orang ditemukan selamat dan 11 orang belum ditemukan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin Al Amrad mengatakan, KM Teman Niaga, yang merupakan kapal curah (bulk carrier), diketahui tenggelam di Selat Makassar setelah 4 korban kapal tersebut ditemukan oleh KM Dharma Ferry 3. KM Dharma Ferry berlayar dari Parepare, Sulsel, menuju Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel.
”Kami menerima informasi dari agen kapal yang menemukan keempat korban pada Jumat (26/8/2022) pukul 19.20 Wita. Pada malam itu juga kami memberangkatkan KN SAR Laksmana 241 ke lokasi kejadian,” katanya di Banjarmasin, Sabtu (27/8/2022).
Nakhoda KM Dharma Ferry 3, Shalichin, dalam laporannya, menyebutkan, mereka menemukan keempat korban pada Kamis (25/8/2022) pukul 16.10. Saat melintas di Selat Makassar, awak kapal melihat 4 orang terkatung-katung di lautan. Keempatnya bertahan di atas sekoci yang sudah pecah dan terbalik.
Salah seorang korban berteriak meminta tolong. Nakhoda langsung berkoordinasi dengan kepala kamar mesin untuk melakukan pertolongan. Proses penyelamatan berlangsung dari pukul 16.15 sampai pukul 16.40. Empat korban yang dievakuasi ke KM Dharma Ferry 3 terdiri dari 3 laki-laki dan 1 perempuan.
Keempat korban yang ditemukan selamat, yaitu Muhdi Mufazzan (24) selaku juru mudi, Amir Efendi (22) selaku juru mudi, Rendi (19) selaku kelasi, dan Husnawati (20), salah seorang penumpang kapal. ”Begitu sampai di Pelabuhan Samudra Batulicin, keempatnya langsung dibawa ke Rumah Sakit Marina Permata, Batulicin,” ujar Al Amrad.
Berdasarkan informasi dari Muhdi Mufazzan, KM Teman Niaga mengangkut semen dengan rute pelayaran dari Tarjun menuju Waikelo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Namun, sebelum ke Waikelo, kapal yang membawa 15 orang itu akan singgah terlebih dahulu di Pelabuhan Biringkassi.
Namun, naas dialami KM Teman Niaga pada Senin (22/8/2022) sekitar pukul 22.00. Kapal tenggelam akibat cuaca buruk di lautan. Lokasi kejadiannya lebih kurang 96 mil laut atau 177,79 kilometer menuju Biringkassi. Saat kejadian, kapal berjalan dengan kecepatan lebih kurang 6 knot atau 11 kilometer per jam.
Cuaca
Berdasarkan prospek cuaca mingguan wilayah Kalsel dari Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor, yang berlaku pada 17-23 Agustus 2022, ada peringatan tentang potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai 2,5-3 meter di perairan Kota Baru dan perairan selatan Kalimantan atau Laut Jawa. Kondisi itu harus diwaspadai perahu nelayan, tongkang, dan feri.
Selanjutnya, untuk prakiraan cuaca pada Senin (22/8/2022) atau saat KM Teman Niaga tenggelam, prakirawan Rianita Sekar Utami menyampaikan peringatan dini tentang potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai 4 meter di perairan selatan Kalsel (Laut Jawa) dan mencapai 2,5 meter di perairan Kota Baru. Kondisi itu juga harus diwaspadai kapal berukuran besar.
Kepala Subseksi Operasi SAR Banjarmasin Amri Zuna Kurniawan mengatakan, pihaknya mengerahkan KN SAR Laksmana 241 untuk melakukan operasi pencarian terhadap 11 korban yang belum ditemukan. ”Penyisiran dilakukan sejauh 85 mil laut (157,42 kilometer) di sekitar lokasi penemuan empat korban,” katanya.
Nakhoda KN SAR Laksmana 241, Jahrudin, menyampaikan, proses pencarian korban terkendala gelombang yang tinggi di Selat Makassar, yaitu 1,5-2 meter. Namun, kondisi itu tidak mengendurkan proses pencarian.
”Kami terus melakukan penyisiran dengan mengacu pada aplikasi Sarmap (Search and Rescue Model and Response System) Prediction, yang dapat memperkirakan keberadaan atau arah pergerakan korban dengan memperhitungkan angin serta gelombang,” katanya.