Kapal Tenggelam di Muara Sungai Barito, Empat ABK Hilang
Sebuah kapal kayu pengangkut barang tenggelam di perairan Muara Sungai Barito, Kalimantan Selatan. Empat anak buah kapal dilaporkan hilang dan satu orang ditemukan selamat.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Sebuah kapal kayu pengangkut barang tenggelam di perairan Muara Sungai Barito, Kalimantan Selatan. Dalam musibah itu, empat anak buah kapal dilaporkan hilang, sementara satu orang ditemukan selamat.
Korban yang ditemukan selamat adalah Bambang (51), warga Jawa Timur. Adapun empat korban hilang dan masih dalam pencarian adalah Agustiar (46), Saleh (55), Taufik Leunufna (48), dan Roy Marten Roni Riwo (42).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin Al Amrad menyampaikan, Kapal Motor Berkah Jaya 88 itu diketahui tenggelam setelah salah seorang anak buah kapal (ABK) ditemukan selamat dan terdampar di pesisir Pantai Sungai Bakau, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Selasa (23/8/2022).
”Kami menerima informasi dari anggota Pos TNI Angkatan Laut Kuala Pembuang perihal ditemukan korban selamat atas nama Bambang oleh warga di sana. Setelah itu, kami langsung menggali informasi dan melaksanakan operasi SAR,” katanya di Banjarmasin, Rabu (24/8).
Berdasarkan keterangan Bambang, kapal Berkah Jaya 88 berangkat dari Kapuas, Kalteng, menuju Banjarmasin, Kalsel, untuk mengantar barang pada Rabu (17/8). Namun, pada Kamis dini hari, gelombang besar menghantam sehingga kapal tersebut tenggelam.
Setelah kejadian itu, lima orang yang ada di kapal berusaha menyelamatkan diri. Mereka keluar dari kapal dengan menggunakan baju pelampung (life jacket). Bambang sempat berusaha berenang mengejar kapal yang berlayar untuk mendapatkan pertolongan.
Namun, upaya itu tidak berhasil, sampai akhirnya ia ditemukan terdampar di pesisir Pantai Sungai Bakau pada Selasa kemarin. ”Korban yang ditemukan selamat sempat terapung-apung selama lima hari. Saat ini, ia dirawat di salah satu rumah warga,” kata Al Amrad.
Berdasarkan prospek cuaca mingguan wilayah Kalsel dari Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor, pada 17-23 Agustus 2022 atau saat kapal Berkah Jaya 88 tenggelam, ada peringatan tentang potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai 2,5 hingga 3 meter di perairan Kotabaru dan perairan selatan Kalimantan atau Laut Jawa. Kondisi itu harus diwaspadai perahu nelayan, tongkang, dan feri.
Kepala Subseksi Operasi SAR Banjarmasin Amri Zuna Kurniawan mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Kantor SAR Palangkaraya dalam melaksanakan operasi SAR. Kedua kantor SAR itu mengerahkan tiga Search and Rescue Unit (SRU), yaitu petugas SAR yang terlatih dan sarana pendukung yang sesuai dengan kebutuhan operasi SAR. ”Ada dua SRU air dan satu SRU darat yang diturunkan,” ujarnya.
Menurut Amri, operasi SAR melibatkan dua kantor SAR karena kejadian awal berada di wilayah Kalsel. Namun, salah satu korban kemudian ditemukan di wilayah Kalteng. ”Arah angin dan arus membuat area pencarian memasuki wilayah Kalteng. Untuk itulah, kami berkoordinasi dengan Kantor SAR Palangkaraya,” katanya.
Kapal Motor Berkah Jaya 88 itu diketahui tenggelam setelah salah seorang anak buah kapal ditemukan selamat.
Saat ini, operasi pencarian terhadap empat awak kapal masih terus dilakukan. ”Besar harapan kami, keempat korban yang masih dicari juga bisa ditemukan dalam keadaan selamat, seperti korban yang sudah ditemukan,” kata Al Amrad.