Wamena Kondusif setelah Perselisihan Anggota Polri dan TNI
Situasi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, telah kondusif setelah hampir terjadi bentrok antara anggota Brimob dan prajurit. Peristiwa ini dipicu dugaan pemukulan oleh anggota Brimob terhadap dua anggota TNI.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Situasi di daerah Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, telah kondusif setelah hampir terjadi bentrok antara anggota Brimob dan prajurit Komando Distrik Militer 1702/Jayawijaya pada Sabtu (20/8/2022). Peristiwa ini dipicu dugaan pemukulan oleh anggota Brimob terhadap dua anggota TNI sehingga mengalami luka-luka.
Komandan Distrik Militer 1702/Jayawijaya Letnan Kolonel Cpn Athenius Murip, saat dihubungi dari Jayapura pada Senin (22/8/2022), mengatakan, kondisi di Wamena dan sekitarnya setelah kejadian tersebut dalam keadaan aman dan terkendali. Ia pun mengaku telah menenangkan anggota di Markas Kodim 1702 untuk tidak melakukan aksi balasan.
Athenius menuturkan, dua anggota TNI yang terluka karena dipukul anggota Brimob adalah Sersan Satu Donny Suprianto dan Prajurit Satu Hiron Paragai. Donny mengalami luka memar di bagian wajah, sedangkan Hiron yang bertugas sebagai ajudan dari Atenius mengalami luka di wajah dan kepala.
Keduanya menjadi korban pemukulan pada Sabtu pukul 22.15 WIT malam di depan tugu Salib, Jalan Yos Sudarso, Distrik Wamena. Saat itu, pihak Brimob sedang melakukan razia terhadap pengguna motor di lokasi tersebut.
Sementara itu, dua anggota Polres Jayawijaya juga dilaporkan menjadi korban pemukulan, yakni Bripda Abdi Erari dan Bripda Fatur Setiawan. Namun, belum diketahui pelaku pemukulan kedua anggota polres ini.
Anggota Kodim yang merasa tidak terima kemudian mendatangi Pos Satgas Brimob Nusantara di Jalan Yos Sudarso. Saat itu, anggota Satgas Brimob Nusantara sempat melepaskan tembakan peringatan 10 kali.
Kondisi di Wamena dan sekitarnya setelah kejadian tersebut dalam keadaan aman dan terkendali.
Kapten Inf Sony Bahtiar dari pihak Kodim 1702 pun mendatangi pos Satgas Brimob Nusantara untuk melakukan mediasi. Akhirnya pada pukul 22.55 WIT, anggota Kodim 1702 ditarik mundur kembali ke markasnya.
”Kami masih mendalami penyebab terjadinya aksi pemukulan. Saat ini kondisi kedua prajurit sudah membaik dan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Wamena,” papar Athenius.
Ia menyatakan telah berkoordinasi dengan pihak Satgas Brimob Nusantara agar persoalan tersebut segera terselesaikan. Tujuannya agar peristiwa ini tidak memicu situasi yang kurang kondusif antara dua institusi khususnya di Kabupaten Jayawijaya.
”Kami telah melakukan mediasi dengan Polda Papua untuk mencegah konflik antara kedua belah pihak. Kami berharap adanya proses hukum bagi pelaku yang terlibat dalam pemukulan dua anggota,” tutur Athenius.
Kapolres Jayawijaya Ajun Komisaris Besar Hesman Napitupulu mengatakan, tim dari Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Papua telah berada di Wamena sejak Minggu (21/8/2022) kemarin. Tim ini akan menyelidiki penyebab terjadinya insiden tersebut.
”Kami belum dapat menyampaikan kronologi penyebab peristiwa tersebut. Anggota Brimob selalu melakukan razia pada malam hari untuk mencegah gangguan keamanan dan aksi pencurian sepeda motor yang rawan terjadi di Wamena,” ucap Hesman.
Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua Theo Hesegem berpendapat, perselisihan antara kedua belah pihak sangat disesalkan. Kondisi ini dapat menyebabkan warga takut beraktivitas dan berpotensi menjadi korban.
Ia pun menilai perbuatan anggota Brimob yang memukul aparat lainnya telah mencoreng nama baik institusi Polri. Aksi ini dinilai juga mengganggu sinergi TNI dan Polri yang selama ini terjalin dengan baik khususnya di Jayawijaya.