Warga Lombok Barat Khidmat Menggelar Upacara Kemerdekaan di Atas Bukit
Sejumlah warga di Lombok, Nusa Tenggara Barat, menggelar Upacara Bendera memperingati HUT Ke-77 Kemerdekaan RI di area perbukitan. Meski sederhana, upacara tersebut tetap khidmat.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk memperingati HUT Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Rabu (17/8/2022). Selain mengikuti apel atau upacara bendera di sekolah, kantor-kantor, atau lapangan, ada juga yang melakukan upacara bendera di area perbukitan. Peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI ini diharapkan menjadi momentum bagi Indonesia agar lebih baik lagi pascapandemi Covid-19.
Salah satunya yang melakukan upacara dengan cara berbeda ialah Sanggar Bale Ade yang menggelar upacara bendera di kawasan Bukit Cacing, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Lombok Barat, sekitar 10 kilometer utara Mataram, ibu Kota NTB.
Sanggar yang melakukan pemberdayaan pemuda dan anak-anak untuk kegiatan kreasi dan literasi ini semalam sebelumnya berkemah di bukit itu. Pada pagi hari, mereka telah bersiap-siap untuk apel bendera mulai dari menyiapkan bendera hingga latihan lagu-lagu nasional diiringi biola dan gitar.
Sekitar pukul 07.00, mereka memulai upacara bendera. Selain diikuti anak-anak binaan yang tinggal di kawasan Bukit Cucing, ada juga warga setempat yang ikut upacara.
Semua berlangsung sederhana, tetapi tidak mengurangi kekhidmatan upacara di kawasan yang juga jadi tujuan wisata itu. Misalnya, anak-anak dan warga yang mengenakan pakaian sehari-hari. Mereka juga tidak mengenakan sepatu, melainkan sandal. Bahkan, ada yang tanpa alas kaki. Selain itu, tidak ada pasukan pengibar bendera laiknya upacara di lapangan besar. Sebagai pengganti, sudah ada tiang bambu dengan bendera Merah Putih yang berkibar di atasnya.
Para peserta juga dengan penuh semangat dan penghayatan menyanyikan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya”. Juga lagu ”Mengheningkan Cipta” sebagai penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur. Di akhir upacara bendera, mereka bersama-sama menyanyikan lagu ”Hari Merdeka”.
Ketua Sanggar Bale Ade Supardi mengatakan, upacara bendera dalam rangka HUT Ke-77 RI merupakan salah satu bagian dari program sanggar mereka. Lokasi yang dipilih, yakni Bukit Cacing, merupakan tempat Sanggar Bale Ade berkegiatan, seperti Ransel Pustaka atau kegiatan mengajak anak-anak untuk membaca buku.
”Kami pengin mengajak anak-anak untuk upacara bendera dengan suasana berbeda seperti biasanya, yakni di sekolah. Kami di Sanggar juga biasa berkegiatan, tetapi kali ini berbeda dan spesial. Walaupun sederhana, mengena ke anak-anak dan warga lain yang ikut. Setelah ini, semoga mereka semakin semangat dan rajin belajar,” kata Supardi.
Supardi berharap, momen peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI menjadi awal kebangkitan Indonesia agar semakin baik, kuat, dan maju.Terutama setelah pandemi Covid-19. ”Kami juga berharap, pada momen ini, negara lebih memperhatikan anak-anak di pelosok,” kata Ade.
Normal kembali
Secara umum, penyelenggaraan peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI di NTB berjalan lancar. Di Mataram, apel bendera dipusatkan di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB. Dalam upacara yang dihadiri Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalillah itu, para peserta mengenakan pakaian tradisional NTB, mulai dari suku Sasak (Lombok), Samawa (Sumbawa), hingga Mbojo (Bima).
Komandaran Resort Militer 162/Wira Bhakti Brigadir Jenderal Sudarwo Aris Nurcahyo saat menjadi inspektur upacara menyatakan, di tengah kecemasan sosial dan tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat selama dua tahun belakangan ini, semua elemen bangsa terus bergerak dan bergotong royong mewujudkan harapan agar keadaan normal kembali.
Perekonomian yang semakin berangsur pulih di tengah pandemi Covid-19, kata Sudarwo, tak terlepas dari sinergi pemerintah dan gerakan masyarakat untuk mencapai pemulihan di semua sektor.
“Melihat perkembangan dalam dua tahun terakhir, kita terus membangun semangat, membuat terobosan-terobosan baru demi menguatkan fondasi. Tak terkecuali di NTB. Beragam kebijakan terlahir menjadi solusi saat NTB diterjang gelombang pandemi,” kata Sudarwo.
Dalam kesempatan itu, Sudarwo juga mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan pemilu dan pilkada serentak pada 2024 mendatang.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tersulut provokasi, fitnah, dan anarkisme.
”Saya sangat berharap seluruh masyarakat berpartisipasi aktif untuk menyukseskannya dengan mengedepankan politik yang santun, mencerdaskan, dan bermartabat,” katanya.
Menurut Sudarwo, sebuah kerugian besar akan muncul apabila pilkada dicederai oleh munculnya provokasi, fitnah, dan anarkisme. ”Mari kita jaga momentum pembangunan yang telah tampak jelas jalan dan arahnya ini,” kata Sudarwo.