Menjelang HUT RI, Pengamanan 9 Daerah di Papua Ditingkatkan
Kepolisian meningkatkan kewaspadaan menjelang perayaan HUT Ke-77 RI di Provinsi Papua. Pengamanan difokuskan pada 1 kota dan 8 kabupaten yang rawan gangguan keamanan.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
HUMAS POLDA PAPUA
Personel Brimob Polda Papua yang diterjunkan untuk pengamanan Kabupaten Dogiyai pada Selasa (24/5/2022).
JAYAPURA, KOMPAS — Aparat kepolisian memperkuat pengamanan, khususnya di sembilan daerah di Provinsi Papua, menjelang perayaan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2022. Hal ini untuk mengantisipasi aksi teror kelompok kriminal bersenjata yang terus menyerang aparat keamanan dan warga sipil beberapa waktu belakangan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Faisal Ramadhani, Minggu (14/8/2022), mengatakan, sembilan daerah yang diperkuat pengamanannya menjelang perayaan 17 Agustus meliputi Kabupaten Puncak, Pegunungan Bintang, Intan Jaya, Nduga, Yahukimo, Mimika, Jayawijaya, Dogiyai, dan Kota Jayapura.
Perwira menengah yang juga Wakil Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz itu memaparkan, personel tambahan untuk pengamanan di sembilan daerah ini berjumlah 100-200 orang. Sembilan daerah ini juga merupakan wilayah operasi Satgas Damai Cartenz.
”Berdasarkan data intelijen, kelompok kriminal bersenjata (KKB) diduga akan melaksanakan aksinya saat perayaan HUT RI pada 17 Agustus mendatang di beberapa daerah rawan konflik, seperti Nduga, Puncak, dan Intan Jaya,” ungkap Faisal.
FABIO MARIA LOPES COSTA
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Faisal Ramadhani
Ia menuturkan, KKB memanfaatkan momentum seperti peringatan HUT RI untuk menunjukkan eksistensinya dengan menyerang aparat keamanan dan warga sipil. Targetnya kini juga difokuskan pada obyek vital nasional dan petugas di bidang pelayanan publik.
Sebelumnya, KKB menyerang sembilan pekerja pembangunan menara telekomunikasi base transceiver station (BTS) di Kampung Jenggeran, Kabupaten Puncak, pada 2 Maret 2022. Delapan pekerja tewas dan satu pekerja berhasil selamat setelah melarikan diri.
”Kami telah menginstruksikan kapolres bersama jajarannya di sembilan daerah ini agar meningkatkan kesiagaan dan berwaspada. Kelompok ini tidak hanya menyerang aparat dan warga, tetapi juga mengincar fasilitas yang termasuk obyek vital nasional,” kata Faisal.
Total telah terjadi 45 kasus serangan KKB sejak Januari hingga 16 Juli 2022. Kasus-kasus ini tersebar di Yahukimo, Intan Jaya, Puncak, Paniai, Puncak Jaya, Nduga, Pegunungan Bintang, Yalimo, Jayawijaya, dan Deiyai.
Dalam kasus tersebut, total sebanyak 7 anggota TNI meninggal dan 12 anggota TNI terluka serta 1 anggota Polri meninggal dan 2 anggota Polri mengalami luka. Sementara warga yang meninggal sebanyak 28 orang dan luka sebanyak 7 orang. Adapun korban dari KKB sebanyak 3 orang.
Juru bicara Jaringan Damai Papua Yan Christian Warinussy sangat menyesalkan jalan kekerasan yang dipilih KKB dengan menyerang warga yang tak bersalah. Aksi ini dinilainya teleh melenceng dari upaya memperjuangkan kemerdekaan bagi Papua.
”Kekerasan bukan solusi untuk menuntut referendum di Tanah Papua. Kami berharap pemerintah dan KKB memikirkan dialog bersama untuk mencegah penyerangan warga yang tak bersalah terulang kembali,” kata Yan.
Peristiwa Paniai
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, situasi Papua secara umum masih kondusif hingga kini. Meski begitu, ia mengatakan, terjadi kasus penyerangan terhadap seorang pengojek sepeda motor bernama Arif di Kampung Ekeitadi, Kabupaten Paniai, pada Sabtu (13/8/2022) pukul 18.15 WIT.
HUMAS POLDA PAPUA
Polisi melaksanakan olah tempat kejadian perkara kasus pembunuhan seorang pengojek sepeda motor di Kampung Ekeitadi, Kabupaten Paniai, Papua, pada Sabtu (13/8/2022).
Arif tewas di lokasi kejadian dengan sejumlah luka tusuk. Jenazah pria berusia 24 tahun ini telah dibawa aparat kepolisian setempat ke Rumah Sakit Umum Daerah Paniai sekitar pukul 19.00 WIT. Penyidik Polres Paniai sedang mengumpulkan keterangan saksi dan telah melakukan olah tempat kejadian perkara serta mengamankan barang bukti.
Diduga korban mengalami pemalakan, penganiayaan, serta pencurian. Sepeda motor dan barang-barang milik korban telah hilang. ”Dari hasil pemeriksaan, Arif mengalami sejumlah luka tusuk di punggung, lengan kanan, dan dada. Polres Paniai masih menyelidiki kasus pembunuhan Arif ini untuk menangkap para pelaku,” tutur Ahmad.
