KKB Kembali Tebar Teror di Puncak Jaya, Satu Warga Tewas
Kelompok kriminal bersenjata menembak dua warga yang sedang bekerja di Kabupaten Puncak Jaya. Jaringan Damai Papua mengecam aksi tersebut dan menyerukan penghentian kekerasan terhadap warga.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata kembali menebar teror di Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Mereka menembak dua warga bernama Soleno Lolo dan Sauku Paewa pada Selasa (12/4/2022). Insiden tersebut menyebabkan Soleno tewas dan Sauku dalam kondisi kritis.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura membenarkan informasi tersebut. Penyerangan terhadap dua warga yang berprofesi sebagai pengojek sepeda motor ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIT.
Ahmad menuturkan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang kedua korban saat melintasi Kampung Numbuk, Distrik Tingginambut. Sebelumnya, kedua korban baru selesai mengantarkan penumpang di kampung tersebut.
”Soleno meninggal karena terkena tembakan di rusuk sebelah kanan. Sementara rekannya bernama Sauku kritis karena tertembak di bagian kepala,” ujar Ahmad.
Ia pun menyatakan kedua korban telah dievakuasi ke RSUD Mulia di ibu kota Puncak Jaya. Tim medis masih berupaya memberikan penanganan bagi Sauku. ”Sementara kami masih berkoordinasi dengan pihak keluarga korban Soleno untuk mengupayakan pemulangan jenazah korban ke kampung halaman,” ujar Ahmad.
Ia menambahkan, aparat kepolisian setempat masih mengumpulkan informasi untuk mengetahui kelompok mana yang terlibat di balik aksi ini. Terdapat sejumlah pimpinan KKB yang sering menyerang aparat keamanan dan warga di Puncak Jaya hingga Puncak, di antaranya kelompok Lekagak Telenggen dan Militer Murib.
Pada tahun ini, KKB melakukan delapan serangan terhadap aparat keamanan di Papua dan Papua Barat. Sementara serangan KKB ke warga sipil sebanyak lima kali. Akibat ulah KKB, 5 anggota TNI serta 10 warga di Papua dan satu anggota TNI di Papua Barat meninggal. Selain itu, 14 anggota TNI, 2 anggota Polri, dan 3 warga mengalami luka-luka.
Juru Bicara Jaringan Damai Papua Yan Christian Warinussy menyesalkan penyerangan terhadap dua warga di Puncak Jaya tersebut. Ia menilai, seharusnya konflik antara kelompok bersenjata dan aparat keamanan tidak melibatkan warga sipil.
Yan menegaskan, pihaknya menyerukan semua yang terlibat konflik bersenjata menghentikan kekerasan terhadap warga sipil di Tanah Papua. Apalagi, saat ini tengah bulan Ramadhan dan menjelang perayaan hari Paskah.
Ia berharap ada solusi dialog antara para pihak yang bertikai selama ini, baik secara formal maupun informal. Dialog untuk mencapai kesepakatan damai dapat dilakukan di mana pun, baik di dalam maupun di luar Papua.