Dua Pakaian Adat Sultra Disiapkan untuk Presiden di Perayaan HUT Ke-77 RI
Dua pakaian adat dari Sulawesi Tenggara disiapkan untuk digunakan Presiden Joko Widodo dalam perayaan HUT Kemerdekaan Ke-77 RI. Pakaian adat yang disiapkan mewakili wilayah daratan dan kepulauan ”Bumi Anoa” ini.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Dua pakaian adat dari Sulawesi Tenggara disiapkan untuk digunakan Presiden Joko Widodo dalam perayaan HUT Kemerdekaan Ke-77 RI di Istana Negara. Pakaian adat yang mewakili wilayah daratan dan kepulauan Sultra tersebut telah dibawa dan diserahkan ke Sekretariat Negara. Tidak hanya itu, tarian Lumense dari wilayah ini juga akan ditampilkan bersama sejumlah tarian dari provinsi lainnya.
Pelaksana Tugas Sekretarian Daerah Sultra Asrun Lio menyampaikan, dua pakaian adat dari wilayah Sulawesi Tenggara telah diserahkan ke pihak Istana negara sejak Minggu (14/8/2022). Baju adat tersebut disiapkan oleh Pemkot Baubau dan Pemkot Kendari.
”Kami sudah siapkan dan kedua baju tersebut dan sudah berada di Istana sejak kemarin. Saya bersama Pemkot Kendari dan Baubau (yang serahkan),” kata Asrun yang dihubungi dari Kendari, Senin (15/8/2022).
Menurut Asrun, pihaknya memang diminta untuk menyiapkan baju adat dari ”Bumi Anoa” untuk Presiden Jokowi dalam perayaan HUT Kemerdekaan Ke-77 RI di Istana Negara. Baju adat dari Tolaki dan Buton lalu dipilih untuk dibawa ke Jakarta.
”Tapi kami persiapkan saja, sesuai arahan. Kami berharap doa masyarakat agar Presiden menjatuhkan pilihannya ke baju adat Sultra dalam perayaan kemerdekaan kali ini,” tambahnya.
Presiden Jokowi memang rutin memakai pakaian adat saat perayaan kemerdekaan RI di Istana. Tradisi ini dimulai pada 2017, di mana ia mengenakan pakaian adat dari Batulicin, Kalimantan Selatan. Sementara itu, Jusuf Kalla, yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Presiden, memakai pakaian adat Bugis, Sulawesi Selatan.
Sejak saat itu, Presiden terus memakai pakaian adat saat memimpin upacara perayaan kemerdekaan. Terakhir, pada 2021, ia memakain pakaian adat Pepadun dari Lampung.
Sebelumnya, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari Sekda Sultra agar menyiapkan baju adat untuk digunakan Presiden Jokowi. Setelah adanya arahan tersebut, pemkot segera menyiapkan baju adat Tolaki yang disebut Babung Ginasamani Ulusalu.
”Informasinya, dari Sultra yang disiapkan dua, yaitu dari Kendari dan Baubau. Tapi ini hanya persiapan saja, nanti Presiden yang memutuskan. Kita semua tentu berdoa agar dipilih oleh Presiden untuk dipakai karena ini menjadi kebanggaan bahwa simbol daerah kita digunakan oleh pemimpin daerah. Ini akan menjadi kado terindah untuk kita semua baik di Kendari maupun Sultra secara luas,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Sultra Belii Harli Tombili menyampaikan, jika baju adat Sultra dipilih oleh Presiden nantinya, tentu akan menjadi kebanggan besar bagi masyarakat di wilayah ini. Kebudayaan dari wilayah ini akan semakin dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia.
Terlebih lagi, ia melanjutkan, salah satu tarian dari daerah ini juga akan ditampilkan di rangkaian perayaan kemerdekaan RI. Tarian tersebut bernama Lumense, yang merupakan tarian adat dari Bombana.
”Tarian ini telah disiapkan selama satu bulan latihan dan persiapannya telah 90 persen. Total ada 100 penari dan penabuh gendang, serta puluhan pendukung lainnya. Semuanya telah ada di Jakarta,” ujarnya.
Para penari, kata Belli, dipilih dari mahasiswa, pelajar, hingga warga dari Kabaena, Bombana. Tarian ini akan ditampilkan bersama sejumlah tarian dari daerah lainnya yang dijadwalkan akan ditampilkan pukul 09.30 WIB.