Tiga Distrik Kota Jayapura Masuk Zona Merah Covid-19
Tiga distrik atau kecamatan di Kota Jayapura masuk zona merah Covid-19. Total sebanyak 30 sampel suspek subvarian Covid-19 Omicron BA.4 dan BA 5 di Kota Jayapura hingga Jumat ini yang sedang diperiksa Balitbangkes Papua.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebanyak tiga distrik atau kecamatan di Kota Jayapura, Papua, memasuki zona merah Covid-19. Kondisi ini dipicu terjadi peningkatan kasus baru Covid-19 hingga mencapai 63 orang dalam sebulan terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr Ni Nyoman Sri Antari saat dikonfirmasi pada Jumat (5/8/2022) di Jayapura membenarkan tiga distrik masuk dalam zona merah Covid-19 karena meningkatnya kasus baru. Tiga distrik ini ialah Jayapura Utara, Jayapura Selatan, dan Abepura.
Ia memaparkan, terjadi penambahan 13 kasus baru Covid-19 di Kota Jayapura pada Kamis malam. Total sebanyak 18 orang yang dirawat di rumah sakit, sedangkan 35 orang menjalani isolasi di rumahnya karena hanya menngalami gejala ringan.
Diketahui, pada 1 Juli lalu, hanya terdapat satu penderita Covid-19 di Kota Jayapura. Terjadi peningkatan kasus baru yang signifikan hingga awal bulan ini karena minimnya pelaksanaan protokol kesehatan. Dari hasil pantauan selama sebulan terakhir, mayoritas masyarakat jarang menggunakan masker saat beraktivitas di ruang publik.
”Terjadi peningkatan kasus baru yang signifikan beberapa pekan ini. Penyebaran terjadi secara transmisi lokal karena masyarakat tidak lagi disiplin menerapkan protokol kesehatan,” kata Sri.
Ia menuturkan, Pemerintah Kota Jayapura kembali mengaktifkan Satgas Penanganan Covid di setiap kelurahan yang terdapat kasus baru Covid-19. Satgas di tingkat kelurahan berperan menelusuri setiap permukiman warga untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 secara lebih dini.
Ia pun mengimbau masyarakat yang merasakan gejala awal Covid-19 untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat. Gejala awal Covid meliputi flu, demam, batuk, hingga radang tenggorokan.
”Kami menyiapkan sebanyak 14 puskesmas di lima distrik yang melayani tes cepat Covid-19. Kami menghimbau masyarakat untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah dan mendapatkan vaksin hingga dosis ketiga,” ujar Sri.
Sementara itu, Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Antonius Oktavian mengungkapkan, pihaknya telah mengumpulkan 30 sampel suspek subvarian Covid-19 Omicron BA.4 dan BA 5. 20 hingga Jumat. Sejumlah 30 sampel ini berasal dari Kota Jayapura.
Penyebaran terjadi secara transmisi lokal karena masyarakat tidak lagi disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Ia pun meminta dinas kesehatan di 28 kabupaten lainnya di Papua untuk mengirimkan sampel penderita Covid-19 yang terindikasi adanya Omicron BA.4 dan BA 5. Upaya ini agar mendeteksi secara lebih dini penyebaran varian tersebut.
”Kami terus menanti sampel usap pasien Covid-19 dari daerah lainnya di Papua. Untuk memeriksa sampel suspek subvarian Omicron, harus memiliki nilai CT (cycle threshold) atau tingkat keparahan di bawah angka 30,” ujar Antonius.