Prokes Terabaikan, Kasus Baru Covid-19 di Kota Jayapura Melonjak
Dalam sebulan terakhir, jumlah penderita Covid-19 di Kota Jayapura meningkat dari satu kasus menjadi 36 kasus. Sebanyak 20 dari 36 sampel diduga suspek subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA
Vaksinasi Covid-19 bagi warga di Puskesmas Tanjung Ria, Kota Jayapura, Papua, pada 6 Mei 2021.
JAYAPURA, KOMPAS — Tercatat sebanyak 36 orang di Kota Jayapura, Papua, terpapar Covid-19 hingga Senin (1/8/2022). Padahal, hanya terdapat satu orang yang terpapar Covid-19 per tanggal 1 Juli 2022. Meningkatnya kasus diduga karena warga tidak disiplin dalam pelaksanaan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari, saat dihubungi dari Jayapura, membenarkan adanya penambahan jumlah kasus baru Covid-19 di ibu kota Provinsi Papua ini selama sebulan terakhir. Ia menilai hal ini disebabkan masyarakat lalai dalam melaksanakan protokol kesehatan saat beraktivitas di ruang publik.
Sri memaparkan, mayoritas para penderita terpapar secara transmisi lokal, baik di tempat fasilitas publik maupun kompleks permukiman. Gejala yang dirasakan para penderita rata-rata flu dan batuk.
Mayoritas warga yang terpapar Covid-19 di Kota Jayapura menjalani perawatan secara mandiri di rumah karena hanya menderita gejala ringan. Para pasien telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 hingga dosis ketiga.
”Kami mengimbau warga agar tetap mengutamakan protokol kesehatan saat beraktivitas di ruang publik dan segera menerima vaksin dengan dosis yang lengkap. Hal ini untuk mencegah warga terpapar Covid-19 dengan gejala berat,” tutur Sri.
Ia pun menyatakan, seluruh puskesmas di Kota Jayapura telah disiapkan untuk pemeriksaan warga yang diduga terpapar Covid-19. Total terdapat 13 puskesmas dan 8 rumah sakit di Kota Jayapura.
”Kami telah mengirimkan sampel ke laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua. Tujuannya untuk mengetahui apakah warga telah terpapar subvarian Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua dr Antonius Oktavian mengungkapkan, pihaknya telah mengumpulkan 20 sampel suspek subvarian Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5. Semua sampel ini berasal dari Kota Jayapura.
Ia pun meminta dinas kesehatan di 28 kabupaten lainnya di Papua untuk mengirimkan sampel pasien yang terindikasi terinfeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Hal ini untuk mendeteksi secara lebih dini penyebaran subvarian tersebut.
”Kami terus menanti sampel usap pasien Covid-19 dari daerah lainnya di Papua. Untuk memeriksa sampel suspek subvarian Omicron harus memiliki nilai CT (cycle threshold) atau tingkat keparahan di bawah angka 30,” papar Antonius.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Papua dr Aaron Rumainum mengakui, terus terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Papua dalam beberapa minggu terakhir. Dari pantauan sepanjang 25-31 Juli, terdapat 120 kasus aktif Covid-19 di seluruh Provinsi Papua.
Ia mengimbau masyarakat agar segera mendapatkan vaksin Covid-19 hingga dosis ketiga. Berdasarkan data terakhir, cakupan vaksinasi dosis pertama di Papua baru 34,06 persen, dosis kedua sebanyak 25,74 persen, dan dosis ketiga sebanyak 6,57 persen.