Kasus Covid Meningkat, Pemprov Papua Minta Warga Waspada
Kasus baru Covid-19 di Provinsi Papua terus bertambah. Warga diimbau untuk meningkatkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah dan mendapatkan vaksin Covid-19 hingga dosis ketiga.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Jumlah kasus aktif Covid di Provinsi Papua telah meningkat dari satu menjadi tiga orang. Informasi ini berdasarkan pendataan Satgas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan Covid-19 Papua pada Rabu (15/6/2022) malam.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Robby Kayame di Kota Jayapura pada Kamis (16/6/2022) mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan kasus harian Covid-19 di seluruh kabupaten dan kota. Ia pun meminta masyarakat mewaspadai peningkatan kasus tersebut dengan meningkatkan disiplin protokol kesehatan.
Berdasarkan data yang dihimpun Kompas dari Satgas Pencegahan, Pengendalian, dan Penanganan Covid-19 Papua, kasus aktif Covid-19 tersebar di Kota Jayapura satu orang dan Kabupaten Mimika dua orang. Sementara di 27 kabupaten lainnya belum ditemukan kasus baru Covid-19.
Adapun angka kumulatif kasus Covid-19 di Kota Jayapura mencapai 18.576 kasus dan Kabupaten Mimika 9.923 kasus. Kota Jayapura menempati peringkat pertama dan Mimika peringkat kedua jumlah kumulatif kasus Covid-19 terhitung sejak tahun 2020.
”Kami mengimbau masyarakat agar tetap menggunakan masker saat beraktivitas di ruang publik dan tempat dengan jumlah massa yang banyak. Masyarakat juga diimbau untuk mengurangi mobilitas ke daerah lainnya di Papua maupun luar Papua untuk mencegah terpapar Covid-19,” papar Robby.
Ia menyatakan, Dinas Kesehatan Provinsi Papua akan menyurati Dinas Kesehatan di 28 kabupaten dan 1 kota untuk meningkatkan penelusuran dan pemeriksaan warga yang memiliki gejala awal Covid-19. Pemprov Papua juga telah menyiapkan 16 rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19.
”Kami juga meminta masyarakat akan mendapatkan vaksin Covid-19 hingga dosis ketiga. Sebab, hanya vaksin yang terbukti meningkatkan angka kesembuhan kasus Covid-19 di Papua mencapai 99 persen,” tutur Robby.
Ia menambahkan, Dinas Kesehatan Pemprov Papua menginstruksikan seluruh rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 untuk mengirimkan sampel ke Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua. Tujuannya untuk mendeteksi secara lebih dini adanya kasus baru Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Papua.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Papua, dr Aaron Rumainum, memaparkan, Satgas Covid-19 kabupaten dan kota di Papua terus meningkatkan pemberian vaksin Covid-19 Covid-19. Tujuannya untuk mencegah kasus kematian warga yang terpapar Covid-19.
Diketahui, cakupan vaksinasi di Papua yang paling terendah di seluruh Indonesia hingga tahun ini. Berdasarkan data terakhir, total cakupan vaksinasi dosis pertama di Papua baru 33,72 persen, dosis kedua 25,40 persen, dan dosis ketiga 6 persen.
Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua dr Antonius Oktavian mengatakan, pihaknya telah menyiapkan fasilitas untuk memeriksa sampel terduga kasus subvarian BA.4 dan BA.5. Akan tetapi, lanjut Antonius, pihaknya belum menerima sampel untuk diperiksa di laboratorium dari Papua maupun Papua Barat hingga kini.
Diketahui dari data Kementerian Kesehatan pada 6 Juni 2022, sudah ditemukan empat kasus subvarian baru BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Empat kasus ini meliputi satu orang positif BA.4 dan tiga orang positif BA.5.
Satu orang positif BA.4 dengan kondisi klinis tidak bergejala. Sementara tiga orang kasus positif BA.5. Dua orang dengan kondisi klinis tidak bergejala dan satu orang gejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal. (FLO)