Kembali ditemukan satu kasus Covid-19 di Papua, yakni di Kota Jayapura. Satgas Covid-19 Kota Jayapura tingkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kasus Covid-19 kembali ditemukan di Provinsi Papua setelah selama lima bulan tak ada penambahan kasus baru. Berdasarkan pendataan Satgas Covid-19, hingga Minggu (12/6/2022), ditemukan satu kasus Covid-19 di Kota Jayapura.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari saat ditemui Senin (13/6/2022) di kantornya membenarkan masih terdapat satu kasus aktif Covid-19 di ibu kota Provinsi Papua. Warga yang terpapar Covid-19 berada di Kota Jayapura.
”Satu warga yang terpapar Covid-19 masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura. Dia baru melakukan perjalanan keluar Papua sebelum terpapar Covid-19,” papar Sri.
Sebelumnya pada 1 Juni 2022 juga terdapat satu kasus Covid-19. Namun, warga tersebut telah sembuh setelah menjalani perawatan secara mandiri selama beberapa hari.
Ia menuturkan, pemicu dua warga yang terpapar Covid-19 di Kota Jayapura karena adanya mobilitas antardaerah. Sebab, Kota Jayapura merupakan pusat pemerintahan dan salah satu destinasi wisata di Papua.
Ia pun meminta warga segera mendapatkan vaksin Covid-19 hingga dosis ketiga. Upaya ini juga untuk mencegah warga Kota Jayapura tidak mudah terpapar Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA 5.
Untuk memeriksa sampel suspek subvarian Omicron harus memiliki nilai CT ( cycle threshold) atau tingkat keparahan di atas angka 39. (dr Antonius Oktavian)
Diketahui, total target penerima vaksin Covid-19 di Papua adalah 231.863 orang. Dari angka itu, persentase vaksin dosis pertama mencapai 85 persen, dosis kedua 64 persen, dan dosis ketiga baru 14 persen.
”Kami mengimbau warga agar tetap mengutamakan protokol kesehatan saat beraktivitas di ruang publik dan segera menerima vaksin dengan lengkap. Cara ini untuk mencegah warga terpapar Covid-19 dengan gejala berat,” tutur Sri.
Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey mengatakan, pihaknya akan memperkuat koordinasi antara lembaga yang tergabung dalam Satgas Covid-19 Kota Jayapura seperti pihak kepolisian, Pelni, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Jayapura.
”Dengan sinergi di antara seluruh pihak di satgas, upaya pencegahan meningkatnya kasus baru Covid-19 dapat terlaksana secara cepat. Misalnya pemeriksaan Covid-19 bagi penumpang yang turun di Pelabuhan Jayapura,” tambahnya.
Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua dr Antonius Oktavian mengatakan, belum ada sampel suspek varian Omicron B.A 4 dan B.A 5 yang diperiksa di Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua hingga kini, baik dari Papua maupun Papua Barat.
”Kami memutuskan tidak memeriksa sampel satu kasus Covid-19 di Kota Jayapura karena tidak memenuhi syarat. Untuk memeriksa sampel suspek subvarian Omicron, harus memiliki nilai CT (cycle threshold) atau tingkat keparahan di atas angka 39,” papar Antonius.