Perekonomian di Kalteng selama ini bergantung pada sektor kelapa sawit dan pertambangan. Melalui Pesona Tambun Bungai 2022, Kalteng optimistis menuju sumber ekonomi baru yang serba digital.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Kelompok unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Kalimantan Tengah kian mantap menuju digitalisasi. Selain memiliki aplikasi belanja daring, mereka juga mulai menggunakan alat pembayaran daring. Hal itu bisa dilihat dalam festival Pesona Tambun Bungai di Kota Palangkaraya dan Pangkalan Bun.
Pesona Tambun Bungai digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Kalimantan Tengah sejak Kamis (4/8/2022) sampai Minggu (7/8/2022). Kegiatan itu menggabungkan wisata dan UMKM dengan basis digital dalam bertransaksi. Total terdapat 30 UMKM yang hadir dan terlibat dalam festival yang digelar di GOR Koni Kota Palangkaraya, Kalteng, tersebut. Sementara untuk wisata terpusat di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, yang jaraknya lebih kurang 450 kilometer dari Palangkaraya.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia di Kalimantan Tengah Yura Adalin Djalin menjelaskan, pihaknya bahkan sudah mengeluarkan aplikasi belanja daring khusus untuk memfasilitasi pelaku UMKM di Kalteng. Aplikasi bisa diunduh dengan nama belanjakalteng.com.
”UMKM dan pariwisata jadi sektor yang paling terdampak saat pandemi Covid-19 sehingga perlu terus didorong untuk mengatasi ketertinggalan dengan meningkatkan kualitas juga kuantitas sehingga mampu bersaing secara global,” kaya Yura.
Yura memberi contoh dua produk UMKM Kalteng yang sudah masuk kancah internasional, seperti kriya rotan dan pempek dari ikan haruan (Channa striata) atau ikan gabus sungai. ”Pempek ikan gabus tembus ke festival makanan laut di Osaka, sedangkan kriya rotan kita sudah dipesan ke Jepang juga Londong, Inggris,” ujarnya.
Pempek ikan gabus tembus ke festival makanan laut di Osaka, sedangkan kriya rotan kita sudah dipesan ke Jepang juga Londong, Inggris.
Dengan aplikasi daring, pembelian produk UMKM menjadi tak terbatas, bahkan dalam situasi pandemi Covid-19 sekalipun. Dari pantauan Kompas, semua booth pameran menyediakan pembelian daring dan alat pembayaran menggunakan QRIS.
Yura menjelaskan, perekonomian Kalimantan Tengah selama ini sangat bergantung pada sektor sumber daya alam seperti perkebunan kelapa sawit dan pertambangan. Pertumbuhan perekonomian Kalteng mencapai 7,32 persen pada triwulan pertama tahun 2022 lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Pulau Kalimantan yang hanya 3,21 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,01 persen.
Peningkatan tersebut, lanjut Yura, dipengaruhi lapangan usaha pertambangan dan pengolahan kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit mentah (CPO). Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, nilai ekspor Kalimantan Tengah pada Februari 2022 mencapai 514,63 juta dollar AS atau naik 184,91 persen dibandingkan ekspor Januari 2022 dan naik 137,57 persen dibandingkan Februari 2021. Batubara dan minyak kelapa sawit merupakan komoditas utama ekspor Kalimantan Tengah selama Februari 2022. Dua komoditas itu dikirim ke Jepang, India, dan China.
”Pesona Tambun Bungai ini digelar juga untuk membantu pelaku usaha kecil dan menciptakan sumber ekonomi baru di Kalteng,” kata Yura.
Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo dalam sambutan sebelum membuka kegiatan itu mengungkapkan, festival ini merupakan momen untuk mengenalkan potensi pariwisata dan kekayaan UMKM Kalteng. Dalam beberapa waktu ke depan, Kalteng akan menggelar beberapa kegiatan dengan taraf nasional dan internasional, seperti tuan rumah Kejuaraan Dunia Sepeda Gunung UCI MTB Eliminator World Cup 2022 dan beberapa festival yang sudah masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dari 319 nominasi.
”Festival ini bukan hanya mengenalkan potensi pariwisata dan produk UMKM unggulan, melainkan juga menumbuhkan kepedulian dan sekaligus mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangkitkan pariwisata dan UMKM Kalteng, setelah terpukul akibat pandemi Covid-19,” kata Edy.
Adanya berbagai kegiatan di Kalteng, lanjut Edy, merupakan momentum untuk mendongkrak perekonomian daerah melalui peningkatan pariwisata, UMKM, hingga wisata olahraga. “Saya mengajak semua pihak, termasuk tentunya Bank Indonesia, untuk bersama-sama mendukung dan menyukseskan Kejuaraan Dunia UCI MTB Eliminator World Cup 2022 tersebut,” kata Edy.