SEMARANG, KOMPAS — Seorang pasien suspek atau diduga terpapar cacar monyet dirawat di salah satu rumah sakit di kawasan pantai utara Jawa Tengah. Dinas Kesehatan Provinsi Jateng masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan terhadap pasien tersebut. Masyarakat diimbau tidak panik.
Penyakit cacar monyet atau monkeypox terus meluas. Hingga akhir Juli, sedikitnya 76 negara melaporkan temuan kasus cacar monyet tersebut. Kasus tertinggi di Amerika Serikat, yaitu 22.141 kasus. Sejumlah negara tetangga Indonesia sudah melaporkan adanya kasus, seperti Singapura (11 kasus), Thailand (2 kasus), dan Filipina (1 kasus). Sementara itu, kasus kematian juga sudah dilaporkan, antara lain di Spanyol, Brasil, dan India. Adapun Indonesia belum melaporkan adanya kasus positif cacar monyet (Kompas, 3/8/2022).
Di Jateng, seorang pasien terduga cacar monyet diisolasi di salah satu rumah sakit. Pasien itu masuk ke rumah sakit pada akhir Juli 2022. Kepada pasien yang mengeluhkan gejala mirip cacar monyet tersebut, tim dokter dari dinas kesehatan setempat telah melakukan pemeriksaan lanjutan, salah satunya berupa tes usap.
”Sekarang masih didalami, kita belum berani menentukan apakah itu monkeypox atau bukan. Dulu, pernah ada satu orang (terduga cacar monyet) sudah dicek dan hasil pemeriksaannya bukan,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu (3/8/2022).
Seiring dengan terus meluasnya penularan cacar monyet di luar negeri, Ganjar meminta supaya pengawasan di pintu-pintu masuk Indonesia diperketat. Penggunaan sejumlah peralatan penunjang untuk menapis kondisi kesehatan pelaku perjalanan, terutama dari luar negeri, diharapkan optimal.
”Kita mesti tetap siaga. Namun, masyarakat tidak perlu panik. Kalau merasa kondisinya tidak sehat, segera periksakan diri,” imbuhnya.
Baca juga: Waspada Cacar Monyet, Perketat Penapisan di Pintu Masuk Negara
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar menuturkan, pasien tersebut dirawat di salah satu rumah sakit di wilayah pantura Jateng. Kini, pihaknya masih menanti hasil pemeriksaan lanjutan yang diperkirakan keluar hasilnya dalam tiga hari ke depan.
”Pasien menunjukan gejala seperti cacar pada umumnya. Selain itu, yang bersangkutan juga mengeluhkan demam,” ujar Yunita.
Yunita enggan menjawab ketika ditanya terkait dugaan awal penularan, termasuk apakah pasien tersebut merupakan pelaku perjalanan. Kendati demikian, Yunita menganjurkan agar masyarakat membatasi mobilitas dan mengurangi kontak langsung dengan para pelaku perjalanan, terutama dari luar negeri.
”Hindari kontak erat dengan orang-orang yang baru saja melakukan perjalanan ke luar negeri. Sebisa mungkin juga harus menjaga pola hidup bersih dan sehat,” tuturnya.
Lebih dari 100 kamar
Persiapan menghadapi pasien cacar monyet juga dilakukan oleh sejumlah rumah sakit. Meski belum pernah menerima rujukan pasien dan suspek cacar monyet, pengelola Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi mengaku siap jika sewaktu-waktu ada pasien yang dirujuk ke rumah sakit tersebut. Hal itu karena RSUP Dr Kariadi merupakan rumah sakit rujukan utama di Jateng.
Baca juga: Waspadai Cacar Monyet Sebelum Terlambat
Menurut Koordinator Humas RSUP Dr Kariadi, Vivi Vira Viridianti, pihaknya sudah menyiapkan prosedur standar operasi penanganan penyakit cacar monyet. Pihaknya bahkan telah menyiapkan tim khusus yang akan menangani infeksi cacar monyet.
”Sumber daya manusia di bidang kesehatan sudah kami siapkan lengkap dengan sarana dan prasarana penunjangnya. Karena penyakit ini penularannya mirip dengan Covid-19, kami juga sudah menyiapkan ruang isolasinya. Jumlahnya banyak, lebih dari 100 kamar,” kata Vivi.
Selain pengetatan akses masuk dan penyiapan fasilitas layanan kesehatan, peningkatan kemampuan laboratorium jejaring dalam diagnostik molekuler spesimen terkait dengan cacar monyet juga perlu dilakukan.
Hal itu diungkapkan Ketua Satuan Tugas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Hanny Nilasari. Pengetahuan dan kemampuan klinis dari tenaga kesehatan perlu ditingkatkan dalam pendekatan diagnosis serta tata laksana cacar monyet. Ini sebagai bentuk kewaspadaan pada pasien dengan gejala klinis cacar monyet dan mencegah munculnya komplikasi (Kompas, 3/8/2022).