Masa Pencarian Empat Korban Hilang di Parigi Moutong Diperpanjang
Waktu pencarian empat korban hilang akibat banjir bandang di Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, diperpanjang tiga hari ke depan setelah operasi tak membuahkan hasil selama tujuh hari terakhir.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Setelah seminggu tak membuahkan hasil, operasi pencarian terhadap empat korban hilang akibat banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, diperpanjang tiga hari ke depan. Tim pencarian akan memperluas area pencarian, terutama di perairan.
Kepala Badan Search and Rescue Nasional Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu Andrias H Johanes menyatakan, perpanjangan waktu pencarian diputuskan setelah berkoordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan. Perpanjangan operasi pencarian dan penyelamatan tiga hari setelah tujuh hari pencarian juga diamanatkan regulasi. Waktu tiga hari akan dimaksimalkan tim SAR gabungan.
”Kami akan menyapu semua area yang pernah disisir dan menambah atau memperluas areal pencarian,” ujarnya, di Palu, Rabu (3/8/2022).
Empat orang hilang akibat banjir pada Kamis (28/7/2022) malam di Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong. Banjir berasal dari luapan Sungai Torue yang membawa serta potongan kayu dan lumpur menyusul hujan lebat yang melanda wilayah tersebut. Tiga orang juga tewas dalam bencana itu. Mereka bisa dievakuasi dan diidentifikasi pada Kamis setelah banjir surut.
Selain korban jiwa, banjir tersebut juga menghayutkan sejumlah rumah di pinggir Sungai Torue dan muara sungai. Sekitar 400 warga saat ini masih mengungsi di tiga lokasi.
Operasi SAR mulai digelar pada Kamis malam sesaat setelah bencana terjadi. Personel SAR terus bertambah hingga berjumlah 200 orang dalam operasi selama tujuh hari terakhir.
Tim SAR telah menyisir muara, termasuk membongkar dan memotong tumpukan kayu yang terbawa banjir. Namun, pencarian tak membuahkan hasil. Tim juga menggunakan alat pendeteksi jenazah tenggelam di air. Area pencarian di perairan terus diperluas hingga ke kota Parigi, ibu kota Parigi Moutong, di sisi utara, dan perairan perbatasan Kabupaten Poso di bagian selatan.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Kantor Pencarian dan Penyelamatan Palu Andi Sultan, beberapa waktu lalu, menduga kuat para korban tertimbun di tumpukan kayu di sekitar muara. Namun, begitu tumpukan kayu dibongkar, tak ditemukan korban di sana.
Andrias menyebutkan jika dalam tiga hari ke depan pencarian tak juga membuahkan hasil, operasi ditutup. Namun, pihaknya tetap memantau untuk memproses informasi yang didapat. Jika ada tanda-tanda terkait para korban, pencarian bisa digelar lagi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong Adlan menyatakan, awalnya pihaknya meminta operasi pencarian berlangsung 14 hari sebagaimana masa tanggap darurat bencana, tetapi hal itu terbentur dengan regulasi. Semua pihak memaksimalkan waktu tersisa untuk mencari korban.
Selain pencarian korban, penanganan bencana juga fokus pada pemenuhan kebutuhan para pengungsi. Dapur umum, sukarelawan, dan berbagai bantuan dari sejumlah komunitas terus berdatangan untuk meringankan beban para pengungsi.
BPBD Parigi Moutong juga masih mendata kepastian jumlah rumah rusak, sawah, dan tambak warga yang terdampak banjir.
Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO, MOHAMAD FINAL DAENG