Paduan Suara dari Puluhan Negara Ikuti Bali International Choir Festival
Bali International Choir Festival kembali digelar secara langsung. Selain partisipan dari Indonesia, festival paduan suara diikuti perwakilan dari 20 negara. Festival juga menjadi ajang kampanye memerangi narkotika.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Setelah dua tahun digelar secara virtual karena situasi pandemi Covid-19, festival paduan suara Bali International Choir Festival kembali digelar secara langsung. Festival ke-11 itu diikuti peserta dari Indonesia dan 20-an negara lainnya, baik yang mengikuti kompetisi maupun konser persahabatan (friendship concert).
Meskipun digelar secara langsung, Bali International Choir Festival (BICF) ke-11 masih memberi kesempatan kepada peserta berpatisipasi secara virtual. Para partisipan dari luar negeri, misalnya Hong Kong dan Malaysia, serta beberapa partisipan dari Indonesia mengikuti kompetisi secara virtual. Namun, delegasi peserta dari Filipina mengikuti kompetisi secara langsung di Bali.
”Secara keseluruhan, BICF tahun 2022 ini dimeriahkan oleh 91 pementasan kelompok paduan suara. Sebanyak 12 penampilan di antaranya berlangsung secara virtual,” kata Tommyanto Kandisaputra, Direktur Artistik 11th BICF 2022, ketika ditemui seusai malam pembukaan 11th BICF 2022 di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) Denpasar, Kota Denpasar, Senin (25/7/2022).
Tommyanto menambahkan, partisipan BICF 2022 secara virtual dibedakan dengan partisipan yang ikut secara langsung meskipun kedua kategori kepesertaan itu dinilai tim juri yang sama. ”Jadi, semuanya bisa mengikuti kompetisi. Yang virtual disandingkan dengan yang virtual juga, sedangkan yang onsite disandingkan dengan yang onsite,” ujar Tommyanto.
Kompetisi dan kejuaraan dalam BICF 2022 melombakan kategori paduan suara anak-anak, remaja, campuran, folksong, gospel dan spiritual, hingga kategori pop dan jazz.
Adapun juri BICF 2022 adalah Daud Kosasih (Indonesia), Lorenzo Donati (Italia), Mark Anthony Carpio (Filipina), dan Soundarie David Rodrigo (Sri Lanka).
”Sing Against Drugs”
Festival yang berlangsung hingga Kamis (28/7/2022) itu juga diisi dengan klinik paduan suara, lokakarya paduan suara, dan konser amal, selain digelar kejuaraan, kompetisi, dan ekshibisi. Penyelenggaraan BICF 2022 di Bali itu juga dirangkaikan dengan kampanye ”War on Drugs”, yang digencarkan Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui kegiatan ”Sing Against Drugs”.
Dalam sambutan yang dibacakan Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sufyan Syarif saat pembukaan 11th BICF 2022, Kepala BNN Petrus Reinhard Golose menyatakan, BNN mengajak seluruh pihak dan seluruh komponen masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan narkotika dan memberantas peredaran gelap narkotika. Kerja sama menjadi strategi BNN dalam memerangi narkotika.
BNN mengampanyekan ”War on Drugs”, termasuk melalui kegiatan seni budaya. Adapun nyanyian, menurut Golose, menjadi media yang paling efektif dalam menyebarkan gagasan dan propaganda pesan agar sampai dan dipahami pendengarnya. Festival paduan suara menjadi wahana dalam menyampaikan pesan dan ajakan untuk mencegah dan memberantas narkotika, menuju Indonesia bersih narkoba.
Nyanyian menjadi media yang paling efektif dalam menyebarkan gagasan dan propaganda pesan agar sampai dan dipahami pendengarnya.
Direktur Peran Serta Masyarakat BNN Richard M Nainggolan menyebutkan, BNN menggunakan ajang festival paduan suara internasional itu sebagai wahana menyampaikan pesan utama, yakni ajakan memerangi narkotika dan menghindari dampak buruk narkotika. ”Ini bentuk strategi soft power approach BNN dalam memerangi narkotika,” ujar Richard, yang didampingi Kepala BNN Provinsi Bali Gde Sugianyar Dwi Putra.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, penyalahgunaan narkotika di Indonesia menjadi keprihatinan bersama. Pelaksanaan 11th BICF 2022 yang dirangkai dengan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2022 sekaligus menjadi harapan bersama mewujudkan Indonesia bersih narkoba.