Presiden: BNN Penggerak Utama Penanggulangan Narkotika
BNN menggelar puncak peringatan HANI 2022 di Nusa Dua, Badung, Senin (27/6/2022). Presiden menegaskan peran BNN sebagai penggerak utama penanggulangan narkotika.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·5 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Peringatan Hari Antinarkotika Internasional (HANI) 2022 oleh Badan Narkotika Nasional berpuncak di Bali, Senin (27/6/2022). Presiden RI Joko Widodo menegaskan peran Badan Narkotika Nasional sebagai penggerak utama penanggulangan narkotika.
Rangkaian peringatan Hari Antinarkotika Internasional (HANI) 2022 di Bali dimulai sejak Minggu (19/6/2022), yang ditandai dengan pelaksanaan turnamen tenis meja berskala internasional bertajuk ”Smash on Drugs International Table Tennis Championship 2022” di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan malam peringatan HANI 2022 di Pantai Mertasari, Kota Denpasar, Minggu (26/6/2022). Puncak peringatan HANI 2022 digelar BNN RI di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua, Badung, Senin (27/6/2022).
Peringatan HANI 2022 mengusung tema ”Mengatasi Tantangan Permasalahan Narkotika dalam Krisis Kesehatan dan Kemanusiaan”.
Dalam sambutannya pada puncak peringatan HANI 2022 di BNDCC, Nusa Dua, Senin (27/6/2022), Kepala BNN RI Komisaris Jenderal Pol Petrus Reinhard Golose menyatakan, peringatan HANI merupakan momen keprihatinan dunia terhadap permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, yang menunjukkan kecenderungan selalu meningkat dan semakin mengkhawatirkan.
Peringatan HANI 2022, Senin (27/6/2022), menurut laporan Ketua Panita HANI 2022, yang juga Direktur Peran Serta Masyarakat di BNN RI, Brigjen (Pol) Richard M Nainggolan, dilangsungkan secara hibrida, yakni secara di luar jaringan (luring) dari BNDCC Nusa Dua dan juga secara di dalam jaringan (daring).
Dalam tayangan video, yang diputarkan saat puncak peringatan HANI 2022, Presiden Joko Widodo menyatakan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, dan obat-obatan terlarang menjadi ancaman sangat serius. Selain melumpuhkan energi positif bangsa, narkoba juga dinyatakan mengancam masa depan anak-anak Indonesia dan merusak masa depan bangsa.
Dalam pidatonya, Presiden juga mengajak seluruh komponen bangsa bergerak bersama untuk melindungi generasi bangsa dari jeratan sindikat narkotika; memberikan edukasi atas dampak kesehatan dan implikasi hukum penyalahgunaan narkotika; melaksanakan pencegahan, pemberantasan, dan upaya rehabilitasi.
”Saya mengajak seluruh masyarakat, seluruh elemen bangsa untuk menjadikan peringatan Hari Antinarkotika Internasional tahun ini untuk meneguhkan komitmen, menguatkan tekad dan kerja sama, melakukan upaya-upaya yang tidak pernah surut dalam membebaskan anak-anak bangsa dari bahaya penyalahgunaan narkotika,” ujar Joko Widodo seperti dalam video yang ditayangkan dalam peringatan HANI 2022.
Presiden menekankan, BNN menjadi penggerak utama penanggulangan narkotika di Indonesia. Untuk itu, BNN harus bekerja secara jujur dan akuntabel. ”Saya tidak akan menoleransi, tidak mentolerir, aparat BNN yang menyalahgunakan kewenangannya,” kata Joko Widodo. ”BNN harus terus-menerus melakukan upaya penguatan, pencegahan, dan pemberantasan narkotika,” ujar Presiden dalam pidatonya.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan BNN agar menutup semua celah, yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika; menyiapkan strategi dan aksi untuk mencegah berkembangnya modus operandi pelaku kejahatan narkotika; serta mengantisipasi perkembangan terbaru dan modus baru pelaku kriminalitas, termasuk dalam pemanfaatan teknologi terbaru.
BNN juga diminta agar meningkatkan kemampuan sumber daya manusia untuk menghadapi tantangan baru dan mengutamakan layanan rehabilitasi serta meningkatkan aksesibilitas dan akseptabilitas, yang dapat menjangkau hingga ke desa.
Kerja sama
Lebih lanjut, Golose dalam sambutannya mengatakan, BNN menggunakan strategi pendekatan, yang komprehensif dalam upaya menanggulangi permasalahan narkotika, meliputi pendekatan lunak (soft power), pendekatan keras (hard power), pendekatan cerdas (smart power), dan kerja sama (cooperation).
Pendekatan lunak merupakan aktivitas pencegahan, peningkatan aksesibilitas dan aksepbilitas pelayanan rehabilitasi. Langkah pencegahan diterapkan, antara lain, melalui pembentukan 1.107 desa bersih narkotika (bersinar).
Pendekatan keras dijalankan melalui penegakan hukum yang tegas dan terukur dalam menangani sindikat jaringan narkotika. Golose melaporkan, dalam periode 2021 sampai Mei 2022, upaya penindakan dan penegakan hukum BNN bersama instansi terkait menghasilkan pengungkapan kasus dan penyitaan, termasuk penyitaan 155,312 ton ganja dan 4,125 ton sabu.
Selain itu, BNN juga menangani kasus narkotika dengan menerapkan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dari 20 kasus yang ditangani dengan TPPU itu, aset yang berhasil disita senilai Rp 123,006 miliar lebih.
Strategi pendekatan cerdas diterapkan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan digital secara maksimal, termasuk dalam mendukung penegakan hukum, proses penyelidikan dan penyidikan, dan juga dalam peningkatan kualitas pelayanan BNN. Adapun dalam pendekatan kerja sama dan koordinasi, BNN menjalankannya bersama seluruh komponen masyarakat dan instansi pemerintah ataupun pihak swasta.
Golose menyebutkan, BNN sudah menjalin kerja sama dengan 24 mitra, yang mewakili negara ataupun lembaga dari luar negeri. Nota kesepahaman dibuat BNN dengan 10 negara, antara lain Australia, Nigeria, Peru, Maroko, Thailand, dan Kolombia.
Terkait strategi kerja sama itu, BNN juga memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak yang dinilai aktif, berkomitmen, dan konsisten dalam upaya memerangi narkotika, termasuk melalui upaya pencegahan dan pemberantasan narkotika, serta bekerja sama dengan BNN. Penghargaan itu diberikan, antara lain, kepada Kementerian Pertanian; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan; Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta; serta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Ditemui di BNDCC Nusa Dua, Senin (27/6/2022), Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah mengatakan, Pemprov Sumatera Utara berkomitmen memberantas dan memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika melalui kebijakan dan juga pelayanan rehabilitasi. Musa menyatakan, penghargaan itu memotivasi Pemprov Sumatera Utara konsisten menjalankan strategi bersama BNN.
”Kami bukan mencari penghargaan. Akan tetapi, memerangi narkoba ini menjadi kewajiban sebagai warga negara,” kata Musa. ”Pemerintah tidak bisa kerja sendiri, atau BNN sendiri, tetapi (semuanya) harus bekerja bersama dan bekerja sama,” ujar Musa menambahkan.