Lewat Turnamen Tenis Meja ”Smash On Drugs”, BNN Ingatkan Bahaya Narkoba
BNN menggelar turnamen tenis meja berskala internasional, Smash on Drugs International Table Tennis Championship 2022 di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Jimbaran, Badung, mulai Minggu (19/6/2022).
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Badan Narkotika Nasional menggelar turnamen tenis meja berskala internasional bertajuk Smash on Drugs International Table Tennis Championship 2022, di Bali, mulai Minggu (19/6/2022). Sebanyak 236 atlet dari enam negara mengikuti turnamen berhadiah total 37.000 dollar AS ini.
Ajang ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2022. Turnamen ini digelar pada 19-22 Juni, di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Sebanyak 28 peserta turnamen, antara lain, berasal dari Korea Selatan, India, Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Petrus Reinhard Golose mengatakan, turnamen tenis meja bertujuan menumbuhkan kepedulian memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Perang melawan narkoba ujungnya demi melindungi bangsa, terutama generasi muda.
”Dimulai dari Universitas Udayana, spirit Indonesia melawan narkotika harus disebarkan ke seluruh dunia,” kata Golose.
Golose mengatakan, kasus narkoba berpengaruh terhadap keterisian lembaga pemasyarakatan di Indonesia. Menurut Golose, sekitar 70 persen penghuni lembaga pemasyarakatan terkait narkoba.
Apalagi, kata dia, selama pandemi Covid-19, kasus penyalahgunaan narkoba cenderung meningkat. Prevalensi penggunanya di Indonesia 1,95 persen pada 2021 atau bertambah 0,15 persen dibandingkan hasil survei pada 2019 sebesar 1,8 persen. Adapun prevalensi pengguna secara global mencapai 5,5 persen.
”Ajang ini menjadi salah satu pendekatan soft power menanggulangi peredaran narkoba. Di samping (melaksanakan) pemberantasan,” ujar Golose.
Rektor Universitas Udayana I Nyoman Gde Antara mendukung upaya masyarakat bersih narkotika. ”Pelaksanaan kejuaraan (tenis meja) ini efektif karena menyasar generasi muda dengan memberikan mereka kegiatan positif dan memperkuat lingkungan dari bahaya ancaman narkotika,” ujar Antara.
Ketua Bidang Organisasi KONI Bali I Gusti Ngurah Agung Susrama Putra mengatakan, acara ini merupakan bentuk edukasi dan sosialisasi antinarkotika, di samping untuk pembinaan prestasi atlet muda. Ke depan, dia berharap Bali bebas narkotika dan menjadi contoh bagi banyak daerah lain di Indonesia.