Mamberamo Tengah Kondusif, Warga yang Mengungsi Diimbau Kembali
Situasi di Kobakma, ibu kota Kabupaten Mamberamo Tengah, berangsur kembali kondusif. Pegawai negeri sipil, tenaga kesehatan, dan pedagang yang mengungsi ke Wamena dan daerah lainnya diimbau kembali ke Kobakma.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Situasi keamanan di Distrik Kobakma, ibu kota Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua, berangsur mulai kondusif pascaaksi pemalangan fasilitas umum oleh sekelompok orang pada Sabtu (9/7/2022). Pemda setempat dan pihak kepolisian mengimbau pegawai negeri sipil, tenaga kesehatan, dan pedagang yang mengungsi agar kembali ke Kobakma.
Kepala Biro Operasi Polda Papua, Komisaris Besar I Ketut Gede Wijatmika, yang berada di Kobakma saat dihubungi pada Rabu (13/7/2022), mengatakan, tidak ada lagi aksi pemalangan obyek vital, seperti kantor pemerintahan, pasar, dan rumah sakit. Pelayanan publik bagi masyarakat pun kembali berjalan normal meskipun belum optimal.
Wijatmika memaparkan, pada Selasa, pihaknya telah menggelar pertemuan dengan perwakilan massa pendukung Bupati Ricky Ham Pagawak yang melakukan aksi pemalangan. Dari pertemuan itu, tercapai kesepakatan tidak akan terulang lagi aksi pemalangan fasilitas umum di Kobakma yang terjadi lima hari lalu.
Sebelumnya sekitar 2.000 orang pendukung Bupati Ricky Ham Pagawak memalang sejumlah fasilitas umum di Kobakma, Sabtu pekan lalu. Fasilitas yang dipalang, antara lain, jalan masuk ke Markas Polres Mamberamo Tengah, sejumlah ruas jalan, serta jalan masuk ke kantor Bupati Mamberamo Tengah dan sejumlah kantor instansi pemda.
Massa melakukan aksi tersebut karena menolak upaya Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut kasus suap Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah tahun 2013-2019 yang diduga melibatkan Ricky Ham Pagawak. Massa menyatakan penyidikan kasus tersebut bermuatan politis untuk menjatuhkan nama baik Ricky.
Akibat aksi tersebut, banyak warga yang didominasi aparatur sipil negara, pedagang, dan tenaga kesehatan meninggalkan Kobakma ke Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya. Warga mengungsi karena khawatir menjadi sasaran aksi massa.
”Kami mengimbau warga yang mengungsi ke Wamena dan daerah lainnya agar kembali ke Kobakma. Kami menjamin keselamatan seluruh warga agar dapat beraktivitas seperti biasanya dan pelayanan publik kembali berjalan normal,” kata Wijatmika.
Ia pun menambahkan, Polda Papua telah mengirimkan 250 anggota Brimob demi mencegah gangguan situasi keamanan kembali terjadi di Kobakma. ”Kami menempatkan seluruh anggota di setiap lokasi obyek vital, seperti bank, area perkantoran, rumah sakit, dan pasar,” kata Wijatmika.
Sementara itu, Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak meminta para pegawai negeri sipil dan tenaga kesehatan yang sudah mengungsi agar kembali ke Kobakma dan beraktivitas seperti biasanya. Ia berharap seluruh pegawai dan tenaga kesehatan telah berada di Kobakma paling lambat Minggu (17/7/2022).
”Saya berharap pihak Bank Papua dapat kembali membuka pelayanan di kantornya karena sangat dibutuhkan masyarakat setempat. Saya juga mengimbau para pedagang segera kembali ke Kobakma untuk menggerakkan roda perekonomian di daerah ini,” kata Ricky.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamberamo Tengah Helda Wally yang mengamankan diri ke Wamena mengaku, dirinya, bersama sekitar 50 tenaga kesehatan, akan kembali ke Kobakma pada akhir pekan ini. Adapun para tenaga kesehatan yang mengungsi ke Wamena selama ini bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Lukas Enembe dan Puskesmas Kobakma.
”Kami berharap adanya jaminan situasi telah kondusif dari pihak keamanan sebelum pulang ke Kobakma. Kami ingin beraktivitas kembali seperti biasanya demi pelayanan kesehatan bagi masyarakat Mamberamo Tengah,” kata Helda.