Aliran Listrik di Tiga Provinsi di Sumatera Terganggu
Akibat gangguan penghantar 150 kilovolt Bukit Asam, aliran listrik di sejumlah daerah di Sumatera, seperti Sumsel, Bengkulu, dan Jambi, padam. Hal ini membuat aktivitas masyarakat terganggu.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS - Akibat gangguan listrik di Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt Lahat-Bukit Asam, aliran listrik di sejumlah daerah di Sumatera, seperti Sumsel, Bengkulu, dan Jambi, padam. Meski aliran listrik kembali pulih pada pukul 21.04 WIB, kondisi ini sempat membuat aktivitas warga terganggu.
Padamnya aliran listrik dimulai sekitar pukul 18.30 WIB, Senin (4/7/2022). Pantauan Kompas, lampu jalan di beberapa ruas utama di Palembang, Sumsel, mati. Bahkan, listrik di beberapa fasilitas umum seperti stasiun pengisian bahan bakar umum juga padam. Kondisi ini membuat pengendara antre panjang.
Tidak hanya itu, perkantoran pemerintah juga mengalami listrik padam, seperti Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Markas Polda Sumsel, dan sejumlah kantor dinas pemerintahan. Hanya lampu beberapa rumah sakit tampak masih menyala.
Hafidz Trijatnika, warga Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, mengatakan, putusnya aliran listrik kali ini merupakan yang terparah sejak awal tahun 2022. Kondisi ini membuat keluarganya sulit menjalankan aktivitas, termasuk mengakses jaringan telekomunikasi. "Sebelumnya tidak pernah mati lampu seluas ini. Walaupun mati lampu, biasanya hanya sebagian saja," ucap karyawan swasta ini.
Karsono (40), warga Tegal Binangun, Palembang, mengatakan, listrik padam hampir di seluruh wilayahnya. Kondisi ini juga membuat jalanan macet karena terganggunya arus lalu lintas. Sepanjang perjalanannya dari rumah ke kantor sejauh 10 kilometer, lampu jalan mati. Hanya lampu di stasiun kereta ringan (light rail transit/LRT) yang masih menyala.
Karsono khawatir padamnya listrik membuat alat elektronik di rumahnya rusak. "Saya berharap permasalahan ini bisa terselesaikan," ujarnya.
Kondisi ini juga membuat aktivitas di LRT Palembang terganggu. Humas PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Palembang Aida Suryanti, dalam keterangan tertulis, menyatakan, akibat listrik padam, perjalanan kereta LRT tidak bisa dilanjutkan. Penumpang pun terpaksa turun dan dievakuasi melalui jalur walk way menuju stasiun terdekat.
Manajer Komunikasi PLN Wilayah Sumsel, Jambi, Bengkulu, Sendy Rudianto menuturkan, padamnya aliran listrik di sejumlah daerah di Sumatera disebabkan terganggunya jaringan listrik 150 kilovolt Bukit Asam. "Setelah listrik padam, petugas langsung melakukan penanganan," ucapnya.
Terganggunya jaringan tersebut membuat aliran listrik di sebagian besar wilayah Sumatera Selatan padam, demikian juga di beberapa daerah di Sumatera, seperti Bengkulu dan Jambi. Adapun untuk wilayah lain belum ada laporan. "Kami akan fokus untuk memulihkan dulu wilayah Sumsel, Jambi, dan Bengkulu," ucap Sendy.
Sampai pukul 21.35 WIB, ujar Sendy, aliran listrik di sejumlah daerah wilayah kerja Sumsel, Jambi, dan Bengkulu mulai berangsur pulih. Sekitar 48 persen dari 21 gardu distribusi mulai menyala, 40 persen dari 201 penyulang jaringan tegangan menengah kembali beroperasi, serta aliran listrik 46 persen dari 2 juta pelanggan, sudah kembali menyala.
Menurut Sendy, kejadian ini bukan yang terparah, tetapi memang dampaknya yang paling luas. Adapun terkait penyebab gangguan masih diselidiki oleh petugas di lapangan. "Atas ketidaknyamanan ini, kami mohon maaf," ucapnya.