432 Tahun Kota Medan, dari Pesta Rakyat hingga Penanggulangan Tengkes
Pesta rakyat yang sangat meriah menjadi puncak perayaan HUT Ke-432 Kota Medan. Hari jadi ini juga menjadi momentum penanggulangan tengkes, pemberantasan narkoba, hingga peningkatan kesejahteraan warga kota.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Pesta rakyat yang sangat meriah menjadi puncak perayaan Hari Ulang Tahun Ke-432 Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (1/7/2022). Hari ulang tahun itu juga menjadi momentum penanggulangan tengkes, pemberantasan narkoba, hingga peningkatan kesejahteraan warga kota. Di sisi lain, kebijakan publik Kota Medan dinilai masih belum terencana dan kurang aspiratif.
Masyarakat Kota Medan tampak antusias menyambut pesta rakyat berupa karnaval busana, pawai budaya, dan konser yang dipusatkan di kawasan Kesawan dan Lapangan Merdeka, Medan. Jalan di sekitar kawasan itu pun ditutup sejak siang untuk pesta rakyat.
Pesta rakyat dimulai dengan karnaval busana multietnis dan pawai budaya dari depan Rumah Tjong A Fie hingga depan Balai Kota Medan. Warga masyarakat berdiri di sisi jalan menyaksikan karnaval dan pawai itu.
Perwakilan sejumlah kabupaten dan kota dari Sumut ataupun Sumatera ikut memeriahkan acara itu. Sejumlah wali kota yang baru menghadiri rapat Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia wilayah Sumatera juga ikut dalam acara itu.
Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution mengatakan, pesta rakyat itu menjadi simbol dan momentum untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kota Medan diharapkan bisa bangkit setelah sempat terpuruk karena Covid-19.
Bobby menyebut, penanggulangan tengkes (stunting) pun menjadi fokus Pemerintah Kota Medan. Saat ini ada 550 anak tengkes di Kota Medan dan paling banyak ada di kampung pesisir, yakni di Kelurahan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan. ”Persoalan stunting ini harus betul-betul diselesaikan. Ini permasalahan kesehatan di Kota Medan, khususnya untuk generasi penerus kita,” katanya.
Bobby mengatakan, disiapkan anggaran ratusan miliar rupiah untuk mengatasi persoalan tengkes di Medan. Setiap anak tengkes diberikan bantuan Rp 2 juta yang diharapkan bisa memperbaiki asupan gizi.
Bobby yang tampil mengenakan pakaian adat Melayu pada Jumat pagi dan pakaian adat Batak pada siang itu mengatakan, pemberantasan narkoba juga menjadi fokus ke depan. ”Sumut peringkat pertama pengguna narkoba, Kota Medan penyumbang terbesarnya. Permasalahan ini harus diselesaikan,” kata Bobby.
Secara terpisah, pengajar Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Sakhyan Asmara, mengatakan, kebijakan publik Wali Kota Medan harus lebih terencana, menyerap aspirasi masyarakat, dan melihat akar sosial masyarakat Kota Medan.
Sakhyan pun mencontohkan penanggulangan tengkes yang tampaknya hanya menyasar 550 anak. ”Persoalan tengkes tidak akan selesai hanya dengan memberikan bantuan Rp 2 juta kepada anak tengkes,” katanya.
Penanggulangan tengkes seharusnya lebih terencana dengan cakupan lebih luas melalui perbaikan asupan gizi untuk ibu hamil dan bayi yang rentan tengkes. ”Akar permasalahan gizi buruk ini adalah permasalahan ekonomi. Ini yang perlu diselesaikan,” ujar Sakhyan.
Sakhyan menilai, pengambilan kebijakan di Pemkot Medan juga tidak aspiratif dan cenderung top down. Bahkan, aspirasi dari lembaga perwakilan resmi, yakni DPRD Kota Medan, juga tidak terdengar. Hal itu karena Bobby didukung kekuatan elite politik yang besar.
Meski demikian, beberapa kebijakan Pemkot Medan diapresiasi, seperti revitalisasi Lapangan Merdeka, Medan. Kebijakan itu dinilai bisa mengembalikan lapangan tersebut sebagai ruang terbuka publik dan situs bersejarah. Namun, revitalisasi itu diharapkan lebih mendengarkan suara masyarakat sipil.
Syahra Siregar (55), warga Jalan Durung, Kecamatan Medan Tembung, mengatakan, ia bersama anak dan cucunya datang untuk melihat pesta rakyat di Lapangan Merdeka. ”Sudah berapa tahun kami tidak pernah ikut pesta rakyat seperti ini selama Covid-19,” katanya.
Syahra yang merupakan pedagang warung makan berharap perekonomian Kota Medan bisa bangkit lagi ke depan. Selama beberapa tahun ini, penghasilannya berkurang karena Covid-19. Meski begitu, saat ini penjualannya sudah mulai meningkat lagi.