Penguasaan Teknologi Informasi Berdayakan Penyandang Disabilitas
Penyandang disabilitas dibekali pelatihan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan dirinya. Mereka diharapkan bisa kian mandiri.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sekolah Menengah Kejuruan Telkom menggelar pelatihan TIK atau teknologi informasi dan komunikasi bagi 300 penyandang disabilitas yang tersebar di 11 kota se-Indonesia. Penguasaan teknologi informasi diharapkan semakin membuat penyandang disabilitas kian berdaya.
”Pelatihan ini untuk membekali penyandang disabilitas bahwa mereka juga mampu berkreasi dan berkontribusi,” kata Ketua Panitia Pelatihan TIK bagi Disabilitas di SMK Telkom Purwokerto Desti Nur Cahyani di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (27/6/2022).
Desti mengatakan, di era digital saat ini mereka yang berkebutuhan khusus juga mampu memanfaatkan teknologi informasi. Ada dua macam pelatihan, yaitu content creator dan digital marketing. Untuk content creator nanti ada pelatihan penggunaan Canva. ”Di sini mereka dilatih mendesain poster yang bagus dan layak dipublikasi. Lalu ada pula digital marketing untuk memberikan pemahaman pemasaran digital yang bagus itu seperti apa,” katanya.
Di SMK Telkom, pelatihan diberikan bagi 19 kaum difabel. Mereka antara lain penyandang tunadaksa, hidrosefalus, tunawicara, dan tunarungu. Mereka berasal dari Komunitas Disabilitas Purwokerto dan SLB Kuncup Mas Banyumas.
Ikhwan Saeful Bariaji (35), salah satu peserta pelatihan yang menggunakan kursi roda akibat terkena polio sejak lahir, berharap bisa kian mandiri setelah ikut pelatihan ini. ”Harapannya kepingin mempunyai masa depan agar tidak tergantung kepada orang lain, tapi kendalanya tangan saya kaku. Jadi mohon bimbingannya,” kata Ikhwan, warga Desa Menganti, Rawalo, yang selama ini usaha berjualan pulsa.
Ikhwan datang ke pelatihan ini didampingi ibundanya, Turminah (54). Turmilah yang sehari-hari berjualan baju dan makanan berharap anak sulungnya ini kian mandiri dan materi pelatihannya bisa memajukan usaha dagangnya. ”Saya ingin anak saya punya masa depan yang sukses, maju, mandiri, tidak bergantung pada orangtua atau orang lain. Soalnya saya kan tidak muda terus,” kata Turminah.
Vice President Primary Secondary Education Operation Control & Evaluation Yayasan Pendidikan Telkom Yanuariadi K Baskoro dalam sambutan yang disampaikan secara virtual menyampaikan, selain di Purwokerto, pelatihan ini juga digelar secara serentak di Bandung, Malang, Banjarbaru, Makassar, dan 6 kota lainnya.
Menurut Yanuariadi, kegiatan ini digelar untuk meningkatkan literasi teknologi informasi serta kemampuan dan kompetensi bagi generasi muda penyandang disabilitas. ”Penyandang disabilitas akan diberi wawasan mengenal peluang TIK dalam memanifestasikan potensi mereka agar produktif,” kata Yanuariadi.