Penggalian Terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rampung
Jalur yang menghubungkan Stasiun Tegalluar di Kabupaten Bandung hingga Stasiun Halim di Jakarta Timur itu melalui sebanyak 13 terowongan, dengan total panjang keseluruhan 16.662 meter.
Oleh
ERIKA KURNIA
·4 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Proyek penggalian 13 terowongan untuk jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah rampung. Proyek ini sukses dengan keberhasilan penggalian tunnel 2 di daerah Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, yang menjadi tantangan terberat.
Pada Selasa (21/6/2022), PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengadakan seremoni bersama perusahan kontraktor asal China yang juga dihadiri Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang. ”Kerja keras selama 1.182 hari akhirnya membuahkan tunnel 2 yang kini tersambung (dengan terowongan lainnya),” kata Lu Kang.
Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), sepanjang 142 kilometer (km), ini tidak hanya dibangun di atas permukaan tanah, tatapi juga dengan jalan layang, jembatan, dan terowongan bawah tanah, menyesuaikan kontur wilayah.
Jalur yang menghubungkan Stasiun Tegalluar di Kabupaten Bandung hingga Stasiun Halim di Jakarta Timur itu melalui sebanyak 13 terowongan, dengan total panjang keseluruhan 16.662 meter. Terowongan kedua atau tunnel 2 dengan panjang sekitar 1.050 meter menjadi yang terakhir dibangun.
Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, pembangunan tunnel 2 adalah yang tersulit. Kesulitan bukan karena masalah teknis, melainkan geologis. Lahan yang dilalui terowongan itu berbahan tanah lempung atau clay shale sehingga daya dukung tanah bisa turun sampai 80 persen.
”Kita coba lakukan beberapa mitigasi penanganan dengan menambah titik galian, dari dua menjadi empat, itu pun tidak cukup. Menambah tenaga kerja belum cukup. Terakhir, kami pakai solusi yang direkomendasikan oleh ahli dari Tiongkok dan ITB, yaitu menggunakan metode grouting sehingga potensi runtuhan galian tidak terjadi,” ujarnya.
Baca juga: Pemasangan Rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditargetkan Rampung Januari 2023Tantangan itu pun sempat menjadi perhatian Presiden Joko Widodo, yang berkunjung 17 Januari 2022. Selesainya proyek terowongan pada 17 Juni 2022 pun mereka persembahkan untuk mantan Gubernur DKI Jakarta 2012-2014 yang berulang tahun pada bulan ini.
Saat Kompas mengunjungi tunnel 2 yang berlokasi tidak jauh dari Gerbang Tol Jatiluhur, terowongan sudah tergali dengan membentuk hampir lingkaran penuh. Pengerjaan pemlesteran dinding terowongan memang belum tuntas. Sejumlah pekerja masih mengerjakan bagian itu di beberapa sisi, baik menggunakan mesin maupun manual.
Setelah semua terowongan terhubung, proyek konstruksi akan dilanjutkan dengan fokus pada pembangunan jalur layang dan tanah dasar. Dwiyana memastikan, pengerjaan fisik proyek sudah mencapai 76 persen. ”Berikutnya preloading. Tinggal menunggu waktu saja,” ucapnya.
Sesuai dengan target waktu uji coba kereta atau rangkaian electric multiple unit (EMU) dari China pada November 2022, Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinpin diagendakan menjajal kereta tersebut. Sementara itu, Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan akan beroperasi pada Juni 2023.
Pengadaan SDM operasional
Terkait dengan pengadaan sumber daya manusia atau tenaga kerja untuk operasional proyek, Dwiyana mengatakan, mereka akan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero. Salah satunya dalam perekrutan masinis kereta cepat. Perekrutan ini juga tetap mengikuti standar investor mereka di Tiongkok.
”Hampir semua
training
di Tiongkok. Kalau pakai pendekatan China Railway, sesuai standar di KCJB, masinis yang akan jadi peserta
training
harus punya pengalaman 100.000 km mengendarai kereta api konvensional atau KRL. Jadi, enggak mungkin kita rekrut masinis baru,” katanya.
Hal itu pun disanggupi PT KAI. Sandry Pasambuna, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha, mengatakan, belum ada kesepakatan berapa jumlah masinis yang dibutuhkan untuk KCJB. Namun, mereka akan mendukung dengan mencari masinis yang berpotensi untuk ditugaskan di proyek strategis nasional tersebut. ”Persyaratan semua sudah ada, contoh kurang lebih harus punya minimal sekitar dua tahun pengalaman sebagai masinis. Bisa dari Commuterline atau kereta jarak jauh KAI. Kita kasih kesempatan mereka yang berminat untuk mendaftar dan ikut tes,” kata Sandry yang ditemui di lokasi proyek.
Selain kerja sama untuk transfer masinis, KAI juga siap mendukung transfer tenaga kerja kondektur. Tidak hanya itu, KAI juga akan berbagi Pusat Kendali Operasi atau Operation Control Center (OCC) untuk memantau operasi, termasuk menggerakkan kereta, pengaturan kelistrikan, dan sarana lainnya.
Menurut catatan Kompas (13/11/2021), estimasi total nilai awal proyek KCJB sebesar 6,07 miliar dollar AS atau sekitar Rp 88 triliun. Biaya itu membengkak 1,6 miliar dollar AS-1,7 miliar dollar AS, hingga menjadi 7,77 miliar dollar AS (Rp 112 triliun). Besaran itu berhasil ditekan dari perhitungan awal pembengkakan biaya selama 2019-2020 sebesar 2,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 38,48 triliun.
Kini, biaya proyek berpotensi kembali membengkak hingga Rp 2,3 triliun. Nilai yang belum final itu diperkirakan datang dari kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen. Kenaikan pajak itu salah satunya berpengaruh pada biaya pengadaan lahan, melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). PSBI merupakan konsorsium 4 BUMN yang juga menjadi pemegang saham mayoritas KCJB.