Pemasangan Rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditargetkan Rampung Januari 2023
Pemasangan rel perdana di Depo Tegalluar, Rabu (20/4/2022), menggunakan teknologi tinggi dari China. Transfer teknologi ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan bangsa terkait transportasi kereta api.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB diklaim mencapai 82 persen hingga April 2022. Pemasangan rel untuk kereta mulai dilaksanakan pada Rabu (20/4/2022) dan ditargetkan rampung Januari 2023.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hadir dalam pemasangan rel perdana di kawasan Depo KCJB di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu. Dalam peresmian tersebut, Budi menyatakan transportasi ini menandai proses transfer teknologi perkeretaapian di Indonesia.
Budi menuturkan, penerapan teknologi tinggi ini dilihat dari pemasangan rel sepanjang 500 meter secara bersamaan dengan bantalan rel. Penggunaan teknologi ini tetap memberikan ruang bagi tenaga kerja lokal yang mencapai 80 persen.
”Yang dilakukan sekarang adalah proses transfer knowledge (pengetahuan) dari China kepada Indonesia dan mayoritas yang mengerjakan adalah tenaga Indonesia. Kita harus bangga karena teknologi ini yang pertama di Asia Tenggara,” ujarnya.
Tidak hanya transfer teknologi, Budi menjelaskan, proyek strategis nasional ini juga menunjukkan hubungan erat antara Indonesia dan China. Bahkan, menurut rencana, di sela pergelaran G20 nanti, Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping berencana menjajal trayek menggunakan kereta inspeksi. Kereta inspeksi atau comprehensive inspection train (CIT) ini berisi peralatan canggih untuk mengawasi dan penilaian kinerja kereta cepat.
”Pada Juni 2022 akan datang sarana dari China dan ini menunjukkan bahwa pekerjaan ini dilakukan secara intensif, konsisten, dan sinergis. Kami harapkan nanti Bapak Presiden Jokowi dan Presiden Tiongkok Xi Jinping sama-sama melakukan uji coba di G20,” ujar Budi.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, pembangunan rel ini dimulai dari Tegalluar menggunakan lahan hingga 34 hektar. Nantinya, pemasangan rel dilakukan searah dari Tegalluar ke Stasiun Halim di Jakarta Timur sepanjang 142 kilometer.
Pemasangan rel ini membutuhkan 1.200 pekerja. Dwiyana menjelaskan, dari jumlah tersebut, hanya 200 tenaga kerja yang berasal dari China, sedangkan 1.000 pekerja lainnya dari Indonesia.
”Ini menjadi milestone kereta cepat Jakarta-Bandung. Kami melakukan instalasi perdana pemasangan trek. Pemasangan ini semoga selesai Januari 2023 dan bisa COD (commercial operation date) atau beroperasi Juni 2023. Hingga April 2022, proyek ini mencapai 82,45 persen,” papar Dwiyana.
Komisaris PT KCIC Gao Feng yang turut hadir dalam peresmian mengapresiasi kerja sama dan sinergi antara Indonesia dan China dalam pembangunan KCJB. Dia menjelaskan, dari 142 km tersebut, total trek yang akan terpasang mencapai 279,4 km.
”Kereta cepat Jakarta-Bandung adalah proyek strategis nasional yang mendapatkan perhatian langsung dari pimpinan negara Indonesia dan Tiongkok. Ini mencerminkan persahabatan dan kerja sama dua negara,” ujarnya.