Pembangunan Pelabuhan Segitiga di Bali Perkuat Infrastruktur dan Konektivitas Daerah
Pembangunan Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Sampalan, dan Pelabuhan Bias Munjul di Bali ditujukan memperkuat infrastruktur dan konektivitas serta mendukung perekonomian daerah. Selain itu, juga menambah daya tarik destinasi.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) didampingi Gubernur Bali Wayan Koster ketika meninjau gedung terminal penumpang yang dibangun serangkaian proyek pembangunan Pelabuhan Sanur di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Kota Denpasar, Sabtu (4/6/2022).
DENPASAR, KOMPAS — Pembangunan tiga pelabuhan laut di Bali, yakni Pelabuhan Sanur di Kota Denpasar serta dua pelabuhan di Kabupaten Klungkung, masing-masing Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul di Kecamatan Nusa Penida, ditujukan untuk memperkuat infrastruktur transportasi dan konektivitas daerah. Pembangunan infrastruktur tersebut juga ditargetkan bermanfaat bagi masyarakat dan mendukung perekonomian Bali.
Dalam peninjauannya di proyek Pelabuhan Sanur di Kota Denpasar, Bali, Sabtu (4/6/2022), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, pengerjaan proyek pelabuhan secara keseluruhan ditargetkan rampung pada September 2022. Dengan demikian, keberadaan pelabuhan baru di Sanur, Kota Denpasar, akan mendukung pelaksanaan KTT G20 di Bali tahun ini.
”Sanur ini strategis dengan potensinya sebagai hub pulau-pulau di sekitar Bali,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur Bali Wayan Koster dan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di area proyek Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar, Sabtu (4/6/2022).
Pemerintah membangun tiga pelabuhan laut di Bali, yakni Pelabuhan Sanur di Kota Denpasar serta Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, untuk memperkuat infrastruktur transportasi dan konektivitas daerah serta mendukung perekonomian Bali. Suasana di lokasi proyek pembangunan Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar, Sabtu (4/6/2022).
Pelabuhan Sanur di kawasan Pantai Matahari Terbit, Sanur, merupakan proyek pembangunan infrastruktur laut di Bali beserta dua pelabuhan tradisional lain di Kabupaten Klungkung, yakni Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul di Kecamatan Nusa Penida. Konektivitas tiga pelabuhan itu disebut sebagai segitiga emas, antara lain, karena menghubungkan destinasi wisata di Kota Denpasar dan juga di Kabupaten Klungkung.
Anggaran pembangunan tiga pelabuhan segitiga tersebut dialokasikan sekitar Rp 555 miliar. Anggaran bersumber dari APBN dan dilakukan dalam periode tahun anggaran 2020-2023.
Dalam laporannya kepada Menteri Perhubungan dan Gubernur Bali di lokasi proyek Pelabuhan Sanur, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa Kapten Thomas Chandra menyatakan, pengerjaan fisik proyek pelabuhan di Sanur, yang menjadi tanggung jawab KSOP Kelas II Benoa, ditargetkan rampung pada September 2022.
Adapun Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Bali dan Nusa Tenggara Barat Muiz Thohir menyatakan, pengerjaan proyek Pelabuhan Bias Munjul juga ditargetkan rampung pada September mendatang, sedangkan Pelabuhan Sampalan sudah dapat dioperasikan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) didampingi Gubernur Bali Wayan Koster dan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara (di belakang) ketika meninjau perkembangan proyek pembangunan Pelabuhan Sanur di lokasi proyek pelabuhan di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Kota Denpasar, Sabtu (4/6/2022).
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, pembangunan tiga pelabuhan tersebut menjadi proyek infrastruktur yang fundamental bagi Bali. Koster menyatakan, meskipun Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida sudah selesai dibangun, peresmiannya menunggu tuntasnya pembangunan Pelabuhan Sanur dan Pelabuhan Bias Munjul.
”Semoga Presiden berkenan meresmikan pelabuhan di Bali ini,” ujar Koster di lokasi proyek Pelabuhan Sanur, Sabtu (4/6/2022).
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Pemerintah membangun tiga pelabuhan laut di Bali, yakni Pelabuhan Sanur di Kota Denpasar serta Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, untuk memperkuat infrastruktur transportasi dan konektivitas daerah serta mendukung perekonomian Bali. Papan informasi proyek yang dipasang di lokasi proyek pembangunan Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar, Sabtu (4/6/2022).
Dukungan
Selain meninjau perkembangan pengerjaan proyek pelabuhan di Bali pada Sabtu (4/6/2022), sebelumnya Menteri Perhubungan juga meninjau pengerjaan revitalisasi Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Jumat (3/6/2022). Dari siaran pers Kementerian Perhubungan disebutkan, pengerjaan revitalisasi Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, yang dimulai Maret 2022, dipastikan berjalan sesuai dengan rencana.
Terkait hal itu, Budi menyatakan proyek revitalisasi terminal VVIP tersebut diharapkan rampung pada Agustus 2022 agar dapat digunakan untuk menerima kedatangan tamu negara yang menghadiri KTT G20 di Bali.
Adapun dalam peninjauannya di lokasi Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar, Sabtu (4/6/2022), Budi mengungkapkan, proyek pembangunan pelabuhan di Sanur berikut bangunan terminal penumpangnya juga menerapkan desain yang menonjolkan arsitektur dan nuansa budaya lokal. Pembuatan desain bangunan terminal melibatkan arsitek Bali. Hal itu bertujuan menjadikan infrastruktur tersebut juga bermanfaat sebagai penunjang destinasi wisata dan penambah daya tarik wisata, selain menjadi pendukung konektivitas perhubungan laut di Bali.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua, kiri) didampingi Gubernur Bali Wayan Koster (kiri) mendengarkan pemaparan perihal perkembangan proyek pembangunan Pelabuhan Sanur di lokasi proyek pelabuhan di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Kota Denpasar, Sabtu (4/6/2022).
Dengan demikian, menurut Budi, pembangunan infrastruktur baru di Bali juga bermanfaat bagi masyarakat setempat. Hal itu dinyatakan Budi sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, yakni agar pembangunan infrastruktur di Tanah Air berdampak langsung untuk masyarakat, selain infrastruktur tersebut berfungsi dengan baik.
”Pelabuhan ini akan memperkuat keberadaan Sanur sebagai destinasi dan juga memperkaya Bali yang menjadi destinasi internasional,” kata Budi menambahkan.
Budi menyebutkan, kehadiran pelabuhan baru nantinya diharapkan dapat menambah rasa percaya diri wisatawan dan masyarakat untuk berwisata. Keberadaan pelabuhan yang modern dan aman juga diharapkan menarik investasi sehingga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah setempat. Infrastruktur diharapkan tidak sekadar menjadi bangunan monumen, tetapi juga agar berfungsi, baik fungsi ekonomi maupun fungsi budaya. Ia pun meminta kerja sama yang baik antara Gubernur Bali, Wali Kota Denpasar, dan Bupati Klungkung dalam memanfaatkan keberadaan pelabuhan tersebut.