Bali Menanti Manfaat G-20
Bali menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT G-20 tahun 2022. Pertemuan internasional itu diharapkan bermanfaat bagi Bali, yang terdampak pandemi Covid-19.

Aneka aksesori hasil IKM Bali yang dipajang dalam pameran IKM Bali Bangkit Tahap I-2022 di Gedung Ksirarnawa, Taman Werdhi Budaya Bali, Kota Denpasar, ketika didokumentasikan pada Rabu (9/2/2022).
Bali kembali dipercaya menjadi tempat penyelenggaraan pertemuan berskala internasional yang bakal dihadiri sejumlah kepala negara di dunia. Setelah Presiden menerima palu sidang yang menjadi simbol presidensi G-20 dari Perdana Menteri Italia Mario Draghi pada sesi penutupan Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Roma, Italia, Minggu (31/10/2021), Presiden Joko Widodo secara langsung mengundang para pemimpin negara di KTT G-20 itu untuk bertemu di Indonesia dalam KTT G-20 yang akan digelar di Bali, Oktober 2022.
Bali berpengalaman menjadi tempat pertemuan berskala internasional. Pada Oktober 2018, Bali menjadi tempat pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Acara yang dipusatkan di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, mendapat perhatian secara luas, termasuk dengan kehadiran Jack Ma, pebisnis China dan sekaligus pendiri Grup Alibaba.
Menjelang pelaksanaan pertemuan tahunan (annual meeting) IMF dan Bank Dunia di Bali pada 2018, Bali sebagai tuan rumah pertemuan itu ”diguyur” sejumlah proyek infrastruktur dan proyek penunjang dengan nilai mencapai Rp 4,04 triliun.
Dari catatan Kompas, proyek infrastruktur yang dibangun di Bali saat itu, antara lain, pembangunan terowongan (underpass) simpang Ngurah Rai dan perluasan pelataran pesawat (apron) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Kabupaten Badung serta peningkatan kapasitas Pelabuhan Benoa di Kota Denpasar.
Lima tahun sebelumnya, Bali juga menjadi tempat penyelenggaraan KTT APEC pada 2013. Pertemuan internasional kerja sama ekonomi negara-negara Asia Pasifik, atau dikenal pula sebagai Forum Ekonomi 21 Negara di Lingkar Pasifik Ke-25, yang juga dipusatkan di kawasan Nusa Dua, Badung, dihadiri sejumlah kepala negara dan pemimpin ekonomi dunia.

Koleksi kain tenun endek produk IKM Bali yang dipajang dalam pameran IKM Bali Bangkit Tahap I-2022 di Taman Werdhi Budaya Bali, Kota Denpasar, ketika didokumentasikan pada Rabu (9/2/2022).
Baca juga : Presiden Jokowi Bakal Pamerkan Kemampuan Indonesia Kendalikan Covid-19 di KTT G-20
Dalam acara internasional itu, Bali berkesempatan mengenalkan produk kerajinan unggulan, yakni kain tenun ikat atau endek. Para tetamu penting dalam KTT APEC 2013 mengenakan busana berbahan kain endek dengan motif Dewata Nawa Sanga dalam acara jamuan makan malam kehormatan. Kain tenun endek khas Bali yang digunakan untuk pertemuan KTT APEC 2013 tersebut diproduksi usaha pertenunan Putri Ayu, Gianyar.
”Setahu tiyang, prosesnya itu melalui seleksi yang ketat. Kami diminta menjaga kualitas produk, spesifikasi, dan kemampuan produksi,” kata Kadek Masri Dwijayanti dari bagian pemasaran Pertenunan Putri Ayu, menuturkan kembali peristiwa dua dekade lalu.
Ketika ditemui di area pameran Industri Kecil dan Menengah (IKM) Bali Bangkit I-2022 di Gedung Ksirarnawa, Taman Werdhi Budaya Bali, Kota Denpasar, Rabu (9/2/2022), Masri menyatakan, momen KTT APEC 2013 itu mengangkat kain tenun ikat khas Bali tersebut ke pentas dunia. Endek juga merupakan produk kerajinan yang dihasilkan tangan-tangan terampil manusia Bali.

Suasana pameran IKM Bali Bangkit Tahap I-2022 di Gedung Ksirarnawa, Taman Werdhi Budaya Bali, Kota Denpasar, ketika didokumentasikan pada Rabu (9/2/2022).
Baca juga : Gubernur Bali: Bali Tetap Lokasi Pertemuan KTT G-20
Pameran IKM Bali Bangkit Tahap I-2022 merupakan kelanjutan dari pameran-pameran serupa yang digelar Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali di Taman Werdhi Budaya Bali, atau Taman Budaya Bali, sejak 2020. Setiap kali penyelenggaraan IKM Bali Bangkit, sejumlah 70 pengusaha UKM dan IKM Bali terseleksi dilibatkan dalam pameran produk, baik berupa sandang, aksesori, kerajinan, maupun kuliner.
Dalam acara pembukaan pameran IKM Bali Bangkit Tahap I-2022 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Kamis (20/1/2022), Ketua Dekranasda Bali Ni Luh Putu Putri Suastini Koster menyatakan, Dekranasda Bali didukung Pemerintah Provinsi Bali, pengelola lokapasar di Bali, dan perbankan di Bali mengadakan kegiatan pameran itu sebagai upaya memutar roda perekonomian Bali. Acara itu juga sekaligus untuk menjaga warisan budaya leluhur berupa aneka produk berbasis budaya yang dihasilkan kalangan IKM lokal.
Sejak badai pandemi Covid-19 melanda dunia, gelombangnya masih menghantam Bali. Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali melaporkan, ekonomi Bali pada triwulan I-2020 mengalami pertumbuhan negatif, yakni -1,14 persen, dibandingkan kondisi ekonomi Bali pada triwulan I-2019.
Hingga akhir Desember 2021, perekonomian Bali masih terkontraksi. Laporan terkini Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Bali periode 2021 secara kumulatif, mulai triwulan I hingga triwulan IV-2021, masih tertekan sedalam -2,47 persen.
Bali memiliki kekayaan, keunikan, dan keunggulan, terutama budaya. Oleh karena itu, Bali harus mampu survive dengan budaya, memberdayakan kebudayaan untuk kemajuan Bali
Terpuruknya Bali tidak lepas dari sepinya aktivitas pariwisata yang menjadi penggerak perekonomian Bali dan juga lahan pencarian ratusan ribu penduduk Bali. Kondisi sepi masih berlarut. Bahkan, hingga akhir 2021, Bali masih minim dari kunjungan wisatawan mancanegara meskipun pemerintah sudah memutuskan untuk membuka kembali kunjungan internasional ke Bali mulai 14 Oktober 2021.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, situasi pandemi Covid-19 mengakibatkan pembatasan-pembatasan aktivitas sehingga hampir semua kegiatan yang normal nyaris terhenti. Hal itu disampaikan Gubernur Koster ketika memberikan sambutan dalam pembukaan pameran IKM Bali Bangkit I-2022 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Kota Denpasar, Kamis (20/1/2022).
Koster juga memberikan respons positif dan apresiasinya terhadap penyelenggaraan pameran IKM Bali Bangkit yang sudah berjalan lima kali sejak 2020. Dalam sambutannya itu, Koster menyampaikan, produk-produk Bali harus menjadi tuan rumah agar Bali tidak hanya menjadi pasar dari produk luar.
”Bali memiliki kekayaan, keunikan, dan keunggulan, terutama budaya. Oleh karena itu, Bali harus mampu survive dengan budaya, memberdayakan kebudayaan untuk kemajuan Bali,” kata Koster.

Dokumentasi Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden menampilkan suasana kunjungan Presiden Joko Widodo ke pameran IKM Bali Bangkit di Taman Werdhi Budaya Bali, Kota Denpasar, 27 Desember 2021.
Baca juga : Dampak Positif Keketuaan G-20 Dinanti
Apresiasi terhadap beragam produk Bali juga diungkapkan Presiden Joko Widodo ketika berkesempatan meninjau pameran IKM Bali Bangkit di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, 27 Desember 2021. Didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, dan Ketua Dekranasda Bali Ni Luh Putu Putri Suastini Koster, serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo, Presiden Joko Widodo mengamati produk-produk IKM Bali yang dipajang dalam pameran IKM Bali Bangkit tersebut.
Dalam siaran pers Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden disebutkan, saat mengunjungi pameran IKM Bali Bangkit tersebut, Presiden menyatakan harapannya agar produk-produk karya pelaku IKM, yang dipamerkan, dapat dipilih dan dijadikan suvenir dalam penyelenggaraan KTT G-20. Presiden menilai produk IKM Bali yang dipamerkan itu memiliki kualitas yang sangat baik, termasuk pula desainnya.
Ditemui di Gedung Ksirarnawa, Rabu (9/2/2022), Ketua Dekranasda Bali Suastini Koster menyatakan, harapan yang disampaikan Presiden ketika mengunjungi pameran IKM Bali Bangkit 2021 itu tidak hanya ditujukan kepada IKM dari Bali, tetapi juga terhadap IKM dan UKM di Indonesia.
”Saat itu, beliau (Presiden) menyampaikan ke Bapak Luhut (Menko Marves), apakah nanti di sana (tempat KTT G-20) disiapkan tempat pameran produk kerajinan Indonesia, atau apa yang dipamerkan di IKM Bali Bangkit ini akan dibawa ke venue itu, atau tamu undangan yang diajak ke pameran di (Taman Budaya) ini,” kata Suastini Koster mengulang isi pembicaraan Presiden Joko Widodo itu.
Terkait hal itu, Suastini Koster menyatakan, Dekranasda Bali menunggu arahan pemerintah terkait penyiapan produk UKM dan IKM untuk mendukung kegiatan KTT G-20. Menurut Suastini Koster, Dekranasda Bali bersama kalangan UKM dan IKM Bali siap menyukseskan penyelenggaraan kegiatan KTT G-20 dengan menyiapkan produk-produk kerajinan Bali yang berkualitas dan bernilai budaya.

Dokumentasi Humas Pemprov Bali menampilkan Ketua Dekranasda Bali Ni Luh Putu Putri Suastini Koster di Taman Werdhi Budaya Bali, Kota Denpasar, ketika menerima kunjungan Dekranasda Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (8/2/2022).
”Kami siap karena tugas kami di Dekranasda adalah menyiapkan produk terbaik untuk ditampilkan dalam pameran,” ujar Suastini Koster.
Tidak hanya kain endek, beraneka produk lokal Bali yang dihasilkan perajin dan pengusaha IKM Bali juga siap ditampilkan, bahkan digunakan sebagai suvenir bagi para delegasi KTT G-20 ataupun para pendampingnya.
”Apalagi, Bali merupakan etalasenya Indonesia. Tentunya kami ingin mengangkat produk UKM dan IKM Bali agar semakin dikenal meluas,” katanya.

Aneka aksesori hasil IKM Bali yang dipajang dalam pameran IKM Bali Bangkit Tahap I-2022 di Gedung Ksirarnawa, Taman Werdhi Budaya Bali, Kota Denpasar, ketika didokumentasikan pada Rabu (9/2/2022).
Selain diharapkan dapat menampilkan produk-produk unggulan Bali dan Indonesia, penyelenggaraan lebih dari 140 acara serangkaian KTT G-20 di Indonesia juga akan menggerakkan ekonomi nasional ataupun ekonomi daerah yang sedang terkontraksi akibat terhantam pandemi Covid-19.
Sejumlah proyek dikerjakan di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung dalam rangka persiapan KTT G-20. Proyek tersebut, antara lain, penataan kawasan hutan mangrove; rehabilitasi waduk muara Nusa Dua; preservasi atau pemantapan jalan dan jembatan di wilayah Nusa Dua, Jimbaran, dan Uluwatu; dan penatan lanskap dan jalur pedestrian di simpang Ngurah Rai-Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai–lokasi kegiatan di kawasan The Nusa Dua.
Ketika menghadiri acara Aksi Bersih Mangrove di kawasan estuari dam Suwung, Kota Denpasar, Sabtu (29/1/2022), Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo menyebutkan, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sekitar Rp 500 miliar untuk pengerjaan sejumlah proyek dalam rangka persiapan KTT G-20 di Bali.
Kegiatan bersih-bersih di kawasan estuari dam Suwung dan hutan mangrove pada Sabtu digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama sejumlah pihak, termasuk pemerintah daerah di Bali, Kementerian PUPR, dan Kementerian Luar Negeri. Kegiatan bertajuk Aksi Bersih Mangrove itu, menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati, juga dalam rangka menyambut penyelenggaraan KTT G-20.
Baca juga : Bali Menjadi Contoh Daerah Penerapan Pola Pengamanan Berbasis Adat
Sebelumnya, pertengahan Januari 2022, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau kesiapan infrastruktur di Bali. Bersama Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dan Gubernur Bali Koster, Menteri PUPR Basuki mengunjungi sejumlah lokasi, di antaranya Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan Peninsula di kawasan The Nusa Dua; kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana di Ungasan; akses tol di Nusa Dua, Ngurah Rai, dan Benoa; dan kawasan hutan mangrove.
Terkait penyiapan Bali sebagai tempat pelaksanaan kegiatan-kegiatan serangkaian KTT G-20 itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, pengalaman dan kelengkapan fasilitas di Bali mendukung kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah KTT G-20 dan kegiatan pertemuan berskala internasional lainnya. Di samping hotel berstandar internasional, Bali juga memiliki fasilitas MICE yang juga berstandar internasional.
Suryawijaya mengatakan, penyiapan Bali menjadi tuan rumah pertemuan internasional juga berimbas terhadap perputaran ekonomi di Bali. Selain berdampak terhadap keterisian kamar hotel dan pemulihan lapangan kerja di industri pariwisata dan sektor pendukungnya, penyelenggaraan pertemuan internasional di Bali juga menjadi promosi secara langsung terhadap Bali.
Suryawijaya menyebutkan, Bali sudah menjalankan program dan langkah penanganan pandemi Covid-19 sesuai arahan pemerintah, bahkan program vaksinasi Covid-19 di Bali termasuk paling masif di Indonesia.
”Kami juga berharap masyarakat dan kalangan pengusaha pariwisata di Bali mendukung agenda KTT G-20 dan memanfaatkan pertemuan berskala internasional itu dengan sebaik-baiknya untuk mempercepat pemulihan ekonomi Bali yang terpuruk selama pandemi Covid-19,” kata Suryawijaya, Senin (7/2/2022).