Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan, Semua Bangunan Akan Dipindahkan
Koalisi masyarakat sipil mengapresiasi Pemkot Medan yang akhirnya mengambil langkah merevitalisasi Lapangan Merdeka. Bangunan-bangunan seperti pusat jajanan Merdeka Walk, perkantoran, dan toko buku akan dipindahkan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Warga berolahraga di Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, Selasa (6/10/2020). Lapangan itu kian sempit karena didominasi kawasan komersial.
MEDAN, KOMPAS — Koalisi Masyarakat Sipil Medan-Sumatera Utara mengapresiasi Pemerintah Kota Medan yang akhirnya mengambil langkah untuk merevitalisasi Lapangan Merdeka Medan. Juni ini, bangunan-bangunan seperti pusat jajanan Merdeka Walk, kantor kepolisian, pemerintahan, toko buku, dan gedung parkir akan dipindahkan.
”Kami mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Medan yang akan mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka sebagai ruang publik, pusat inti bersejarah, dan warisan kota. Mudah-mudahan bisa direalisasikan,” kata Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Medan-Sumut Miduk Hutabarat, Sabtu (21/5/2022).
Miduk mengatakan, revitalisasi Lapangan Merdeka harus dilakukan dengan rencana induk yang matang. Lapangan Merdeka Medan satu kesatuan dengan kawasan Kesawan yang merupakan pusat inti kota. Lapangan yang dibangun pada 1880 itu terintegrasi dengan kawasan di sekitarnya, seperti balai kota, stasiun kereta api, kantor pos, perbankan, dan pusat bisnis.
Setelah bangunan-bangunan itu dibongkar, kata Miduk, publik akan kembali merasakan Lapangan Merdeka Medan sebagai hamparan luas yang menyegarkan di tengah kota yang padat. Karakter kota Medan sebagai copy paste dari kota-kota di Eropa akan menguat kembali.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Warga melintas di Monumen Perjuangan Kemerdekaan Nasional Indonesia di Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, Sabtu (23/10/2021).
”Sama seperti kalau orang ke Cikini akan langsung merasakan berada di Jakarta atau kalau ke Malioboro akan terasa bahwa berada di Yogyakarta. Karakter ini yang tidak lagi dimiliki Kota Medan sejak Lapangan Merdeka dialihfungsikan,” kata Miduk.
Kondisi Lapangan Merdeka, dia menambahkan, sangat memprihatinkan sejak didirikan pusat jajanan Merdeka Walk, gedung parkir dan toko buku, pos polisi, kantor pemerintahan, dan parkir tidak resmi. Dari 4,88 hektar luas Lapangan Merdeka Medan, lebih dari 2,2 hektar sudah beralih fungsi.
KMS Medan–Sumut pun hampir sepuluh tahun memperjuangkan pengembalian fungsi Lapangan Merdeka. Koalisi menggalang aksi, menerbitkan buku, hingga mengajukan gugatan warga negara ke pengadilan yang akhirnya dimenangkan.
Diresmikan presiden
Sekretaris Daerah Kota Medan Wiriya Alrahman mengatakan, revitalisasi Lapangan Merdeka Medan menjadi salah satu fokus mereka saat ini. Presiden Joko Widodo pun dijadwalkan meresmikan peletakan batu pertama pada Juni atau Juli ini.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Warga beraktivitas di pusat jajanan Merdeka Walk di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Senin (17/8/2020).
”Sebelum revitalisasi, sejumlah bangunan yang ada di Lapangan Merdeka, seperti Kantor Satuan Lalu Lintas Polresta Medan, Dinas Perhubungan Medan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Medan, serta Merdeka Walk harus dikosongkan,” kata Wiriya.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Penataan Ruang (PKPPR) Pemkot Medan Endar Sutan Lubis mengatakan, konsep revitalisasi Lapangan Merdeka adalah mengosongkan semua bangunan dari lapangan dan membuatnya menjadi hamparan luas. Parkir dan bangunan pun akan dibuat di bawah tanah (basement).
Pembangunan tahap pertama dilakukan tahun ini, yakni pengosongan lapangan dan pembangunan gedung bawah tanah. Anggaran Rp 100 miliar sudah disiapkan dari bantuan keuangan provinsi. Sementara, anggaran lainnya akan menggunakan APBD Kota Medan tahun jamak. Seluruh pembangunan ditargetkan selesai pada awal 2024.