Wapres Amin: Wisatawan Mancanegara dan Lokal Tak Perlu Khawatir Berwisata ke Bali
Wapres Amin berharap promosi destinasi pariwisata Bali, baik di dalam negeri maupun luar negeri agar ditingkatkan kembali. Wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal dalam negeri tidak perlu khawatir untuk datang ke Bali.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Bali, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan bahwa geliat ekonomi di Pulau Bali mulai tumbuh seiring dengan membaiknya pandemi Covid-19. Pemulihan pariwisata di Bali semakin didorong dengan meningkatnya capaian vaksinasi penguat atau booster bagi masyarakat Bali. Peningkatan kunjungan wisatawan ini secara signifikan juga mendongkrak penjualan produk usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM.
”Hari ini saya berkunjung ke pantai untuk melihat UMKM dan saya melihat bahwa kegiatan ekonomi masyarakat di Bali khususnya di Kuta ini sudah mulai tumbuh (kembali),” ujar Wapres Amin ketika memberikan keterangan pers seusai meninjau kawasan UMKM di Pantai Jerman, Badung, Bali, Selasa (10/5/2022).
Dalam kunjungan itu, Wapres Amin didampingi Ibu Wury Ma’ruf Amin, Gubernur Bali Wayan Koster, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, dan Tim Ahli Wakil Presiden Farhat Brachma.
Wapres menilai, capaian vaksinasi booster di Bali yang sudah menyentuh angka 68 persen menjadikan Bali sudah aman untuk dikunjungi. Ia pun optimistis bahwa ekonomi Bali akan pulih kembali. ”Jadi, ini menunjukkan bahwa Bali sudah pulih sebenarnya. Oleh karena itu, wisatawan mancanegara dan juga wisatawan lokal dalam negeri tidak perlu khawatir untuk datang ke Bali,” tambahnya.
Wapres Amin berharap promosi destinasi pariwisata Bali, baik di dalam negeri maupun luar negeri, agar ditingkatkan kembali. ”Ini perlu disebarluaskan ke mana-mana, ke seluruh Indonesia dan mancanegara, sehingga kita harapkan dalam waktu tidak lama kembali normal seperti sebelum Covid-19 sehingga ekonomi masyarakatnya terus bergeliat,” ucap Wapres.
Di Pantai Jerman, Wapres Amin dan Ibu Wury juga mengunjungi kawasan UMKM yang sempat tutup akibat pandemi Covid-19 dan baru dibuka kembali pada Februari 2022. Wapres berkeliling dan berinteraksi dengan para penjual makanan, pakaian, dan cendera mata khas Bali untuk mendengar secara langsung mengenai kondisi ekonomi para pengusaha UMKM saat ini.
Made Listriani, seorang penjual cendera mata, di kios Kawasan UMKM Pantai Jerman, merasa sangat bersyukur didatangi langsung oleh Wapres. ”Terima kasih kedatangan Bapak ke Bali, kebetulan saya ketemu sama Bapak Wakil Presiden di sini, saya lihat biasanya cuman di tipi (televisi), sekarang saya bertemu langsung, siap maju terus, Pak,” ucapnya.
Setelah mendengar dan berbincang langsung dengan pelaku UMKM, Wapres mengapresiasi semangat para pelaku UMKM.
Kebangkitan pariwisata
Setelah mendengar dan berbincang langsung dengan pelaku UMKM, Wapres mengapresiasi semangat para pelaku UMKM. ”Karena sudah dua tahun ini memang lesu. Sekarang ekonomi harus dibangkitkan lagi. Saya kira itu dan saya lihat walaupun sudah pernah mengalami tekanan selama beberapa lama karena Covid-19 tetapi semangatnya tidak surut, tadi saya bicara dengan mereka tetap semangatnya masih tinggi,” tuturnya.
Pantai Jerman dibangun dan dihibahkan oleh Pemerintah Kabupaten Badung pada tahun 2019. Di area tersebut berdiri 8 stan kuliner, 27 toko pakaian dan cendera mata, serta 1 kantor pengelola. Wapres dan Ibu Wury juga menyempatkan untuk berbelanja makanan dan cendera mata, seperti topi, gelang, dan gantungan kunci khas Bali untuk oleh-oleh keluarga.
Pembina Unit Usaha Pantai Jerman Ni Luh Gede Sri Mediastuti melaporkan kepada Wapres Amin bahwa wisata di sekitar Pantai Jerman sudah mulai pulih. Namun, menurut dia, kondisi ini masih belum meningkat sepenuhnya.
Ni Luh berharap pemerintah dapat mendorong agar pariwisata di Bali dapat bangkit kembali. ”Ini sudah mulai ada tamu yang datang, kegiatan kita sudah aktif di sini, tetapi belum maksimal, hanya 20 persen,” ujarnya.
Pembina Unit Usaha Pantai Jerman Ni Luh Gede Sri Mediastuti melaporkan kepada Wapres Amin bahwa wisata di sekitar Pantai Jerman sudah mulai pulih. Namun, menurut dia, kondisi ini masih belum meningkat sepenuhnya.
Sebelumnya, pada Selasa pagi, sambil melakukan rutinitas olahraga, Wapres Amin beserta Ibu Wury melepas tukik atau anak penyu di Pantai Kuta, Bali, yang terletak di belakang Kuta Beach Sea Turtle Conservation Center (KBSTCC), Badung, Bali. Kegiatan diawali dengan doa bersama untuk memanjatkan harapan agar kelestarian hidup penyu di alam bebas dapat terus berlangsung.
Founder KBSTCC I Gusti Ngurah Tresna memandu jalannya pelepasan tukik ke laut. Tresna juga memaparkan tentang siklus hidup penyu yang nantinya akan kembali lagi ke tempat pertama penyu tersebut menetas. ”Habitat penyu ada di tengah laut, 60 jam berenang, empat hari tidak makan berenang terus, nantinya 25 tahun kemudian akan kembali ke tempat menetas,” paparnya.
Menurut Tresna, rentannya siklus hidup penyu membuat tak banyak tukik mampu bertahan hidup. ”Only one (hanya satu) yang dapat survive (bertahan hidup) dari 1.000 anak penyu,” ucapnya.
Sukarelawan terlatih dari KBSTCC, Yossy Wijaya, turut menjelaskan mitologi dari penyu. ”Penyu sendiri secara mitologi memiliki mitos sebagai pembawa berkah keberuntungan dan usia panjang serta sebagai penjaga laut dan bumi ini dan secara ekologi kehidupan laut, mereka adalah indikator bahwa pinggiran laut itu sehat airnya dan bebas polusi sehingga aman untuk berenang dan berwisata,” kata Yossy.
KBSTCC dibentuk sebagai bagian dari proses perlindungan satwa penyu yang datang bertelur di Pantai Kuta. Proses perlindungan berupa konservasi relokasi telur penyu hingga proses menetas dan akan dilepas kembali ke laut usai penetasan. Proses ini secara edukatif dan praktikal dilakukan oleh para pengurus KBSTCC dengan dampingi oleh I Wayan Wiradnyana, Founder Bali Sea Turtle Society.