Viral Tiga Bocah Laki-laki Pamerkan Kemaluan, Polres Purbalingga dan Dinsos Beri Pendampingan Psikologis
Pendampingan psikologis diberikan kepada tiga kakak beradik yang memamerkan kemaluannya sehingga viral di Purbalingga.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Jajaran Polres Purbalingga menggelar jumpa pers terkait video anak-anak yang viral di Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (10/5/2022).
PURBALINGGA, KOMPAS — Kepolisian Resor Purbalingga bersama Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos, Dalduk, KB, P3A) Purbalingga memberikan pendampingan psikologis bagi ketiga bocah laki-laki yang sempat viral karena memamerkan kemaluannya kepada pengunjung perempuan yang berolahraga di GOR Goentoer Darjono. Salah satu anak laki-laki itu akan diasuh di pondok pesantren.
”Karena kedua adiknya itu hanya mengikuti kakaknya, saat ini akan kami fokuskan memberikan edukasi yang akan diberikan oleh salah satu pondok pesantren untuk anak yang tertua atau yang berumur 6 tahun,” kata Kepala Kepolisian Resor Purbalingga Ajun Komisaris Besar Era Johny Kurniawan di Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (10/5/2022).
Johny menyampaikan, peristiwa tiga anak, kakak beradik, A (6), B (4), dan C (3), yang memamerkan kemaluannya terjadi pada Rabu (4/5) sekitar pukul 16.00 di GOR Goentoer Darjono. Peristiwa itu tidak sengaja terekam oleh pengunjung yang sedang berolahraga di sana.
”Kejadian tersebut mungkin ada asumsi atau anggapan ada yang menyuruh tindakan itu, di sini kami sampaikan bahwa kejadian itu tidak ada yang menyuruh mereka melakukan perbuatan tersebut. Ini murni dari anak tersebut karena kurangnya pengawasan oleh orangtuanya,” kata Johny.
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Perekam video anak-anak yang viral di Purbalingga, Jawa Tengah, memohon maaf, Selasa (10/5/2022).
Dalam video yang beredar di media sosial, baik WA maupun Instagram, tampak seorang perempuan berjaket sedang olahraga berlari di lintasan luar GOR. Namun, tiba-tiba, saat melintasi seorang bocah laki-laki, sang anak membuka kaosnya, dengan kondisi celana sudah sedikit melorot, dia lalu menunjukkan alat kelaminnya. Hal itu kemudian diikuti oleh kedua adiknya. Sang perempuan serta perekam lalu berteriak dan menegur bahwa hal itu saru atau tidak sopan.
Diketahui bahwa ketiga anak itu tinggal bersama ibu dan neneknya. Sang nenek berjualan makanan di sekitar GOR, sementara sang ibu menjadi penjaga toko pakaian. Adapun sang ayah merantau ke Jakarta.
”Anak ini tinggal bersama ibu dan neneknya yang merupakan pedagang. Ini kejadian yang pertama, tetapi informasi yang ada di sana memang anak ini agak sedikit nakal, kadang kepada pengunjung minta dibelikan es,” tutur Johny.
Kepala Dinas Sosial, Dalduk KB, P3A Purbalingga Eni Sosiatman menyampaikan, pihaknya merasa prihatin atas kejadian itu. ”Kami sangat miris dan prihatin. Meski demikian, kami telah berkoordinasi dengan polres. Untuk tindakan lanjut, kami akan melakukan home visit kepada keluarga dan untuk komunikasi bagaimana penanganan selanjutnya. Kami juga akan memberikan pendampingan tenaga psikolog untuk menjaga mental psikis sang anak,” tutur Sosiatman.
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Kepala Kepolisian Resor Purbalingga Ajun Komisaris Besar Polisi Muchammad Syafi M menunjukkan barang bukti telepon seluler hasil penjambretan tersangka di Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (26/8/2020).
Opsi lain selain mengasuh sang anak ke pondok pesantren, lanjut Sosiatman, bisa juga diasuh ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) milik Kementerian Sosial di Baturraden, Banyumas. ”Kami juga akan melakukan edukasi kepada pedagang di sekitar GOR dan berkoordinasi dengan polres, misalnya terkait patroli supaya daerah sana lebih aman,” ujarnya.
ES (35), perekam video, dan US (34), perempuan yang masuk dalam video itu, meminta maaf atas unggahannya di status WA yang jadi viral di media sosial. ”Kami meminta maaf kepada masyarakat Purbalingga pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya terutama yang menggunakan media sosial terkait denagn unggahan saya di mana di dalam unggahan saya itu menampilkan tiga orang anak di GOR Goentoer Darjono. Semua itu karena ketidaktahuan saya atau ketidakpahaman kami apabila hal itu menimbulkan kegaduhan,” tutur ES.
US mengatakan, mereka berdua sedang berolahraga di GOR sore hari. ”Itu (terekam) tanpa sengaja. Saya sebelumnya tidak melihat ada anak-anak itu karena kami berolahraga di dalam GOR. Begitu kejadian, saya lari menghindar ke arah belakang. Begitu dibentak oleh seorang bapak, anak itu berhenti,” kata US.
Psikolog Polres Purbalingga, Ipda Teguh Susilo, menyampaikan, masyarakat sekitar diharapkan tidak mengucilkan ketiga anak tersebut, tetapi sebaiknya harus memberi motivasi dan dukungan agar mencegah perilaku negatif sang anak. ”Seluruh pihak mulai dari pemerintah, tokoh, hingga masyarakat harus berperan serta menciptakan lingkungan ramah anak agar perilaku negatif anak bisa dicegah sejak dini,” tutur Teguh.