KKB Serang Aparat Keamanan di Gereja, Dua Aparat Terluka
Kelompok kriminal bersenjata kembali menyerang aparat keamanan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Serangan ini terjadi ketika aparat sedang mengamankan ibadah di gereja pada Minggu pagi.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
DOKUMENTASI HUMAS POLRES PEGUNUNGAN BINTANG
Proses evakuasi Pratu Willy John yang menjadi korban serangan kelompok kriminal bersenjata di Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Minggu (1/5/2022).
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata menyerang aparat gabungan TNI dan Polri yang tengah mengamankan ibadah di sebuah gereja di Kampung Apmisibil, Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Minggu (1/5/2022). Satu anggota Polri dan satu anggota TNI terluka akibat tertembak.
Kepala Polres Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnit, saat dihubungi membenarkan serangan di Distrik Okbibab. Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo diduga menyerang aparat keamanan di gereja pada pukul 10.45 WIT.
Dia menyampaikan, KKB menyerang dari dua titik ke arah aparat gabungan TNI dan Polri. Adapun dua anggota yang terluka adalah Brigadir Dua Vanny Putra Perdana dan Prajurit Satu Willy John. Vanny yang merupakan anggota Satgas Damai Cartenz tertembak di bagian pinggang. Sementara Willy, anggota Satgas Kodim Yonif 431/SSP, terkena tembakan di bagian kaki.
DOKUMENTASI HUMAS POLRES PEGUNUNGAN BINTANG
Kapolres Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnito bersama jajarannya mengevakuasi Brigadir Dua Vanny Putra Perdana yang menjadi korban serangan kelompok kriminal bersenjata di Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Minggu (1/5/202).
”KKB menembaki aparat yang berada di gereja dari barat. Saat ini, Vanny dan Willy masih dalam kondisi sadar. Kami akan mengevakuasi kedua korban ke Jayapura dengan pesawat untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif,” kata Cahyo.
Dia menambahkan, semua anggota Polres Pegunungan Bintang, Satgas Damai Cartenz, dan pihak TNI terus meningkatkan kewaspadaan menjelang pelaksanaan ibadah shalat Idul Fitri pada Senin (2/5/2022). Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi serangan susulan KKB.
Semua anggota Polres Pegunungan Bintang, Satgas Damai Cartenz, dan pihak TNI terus meningkatkan kewaspadaan menjelang pelaksanaan ibadah shalat Idul Fitri pada Senin (2/5/2022). Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi serangan susulan KKB.
”Pelaksanaan shalat Id hanya berpusat di satu tempat di Distrik Oksibil, ibu kota Pegunungan Bintang. Kami menerjunkan 60 personel untuk pengamanan ibadah shalat Id,” kata Cahyo.
Komandan Distrik Militer 1715/Yahukimo Letnan Kolonel (Inf) Johanis Victorianus Tethool saat dihubungi menyatakan telah menginstruksikan seluruh jajarannya dalam posisi siaga satu pasca-penyerangan aparat di Gereja Okbibab. Instruksi ini untuk mengantisipasi serangan KKB saat pelaksanaan ibadah shalat Id.
Maklon Alimdam yang melihat puing-puing bangunan sejumlah ruang kelas SMA Negeri 1 Oksibil pada 7 Desember 2021. KKB pimpinan Lamek Taplo menyatakan bertanggung jawab atas aksi ini.
Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Nduga diketahui masuk dalam wilayah teritorial Kodim 1715/Yahukimo. Hanya terdapat satuan setingkat Koramil di kedua kabupaten tersebut.
”Kemungkinan kelompok ini menyerang aparat keamanan saat pengamanan ibadah shalat Id bisa terjadi setelah adanya aksi di Okbibab. Kami akan bersinergi dengan kepolisian agar pelaksanaan ibadah berjalan aman,” kata Johanis.
Juru bicara Jaringan Damai Papua, Yan Christmas Warinussy, menyerukan agar semua yang terlibat konflik bersenjata menghentikan kontak tembak di tanah Papua yang akan merayakan hari raya Idul Fitri. Selain berdampak pada pelayanan publik, aksi kekerasan juga menyebabkan warga setempat menjadi korban.
Yan Christmas berharap solusi dialog di antara pihak yang bertikai selama ini baik secara formal maupun informal. Dialog untuk mencapai kesepakatan damai dapat dilakukan di mana pun, baik di dalam maupun di luar Papua.
Diketahui, dalam empat bulan terakhir, kontak tembak antara pihak KKB dan aparat keamanan terus terjadi. Insiden ini menyebabkan enam anggota TNI dan dua anggota KKB tewas. Selain itu, 17 anggota TNI, 3 anggota Polri, dan seorang anggota KKB terluka.
KKB tidak hanya menyerang aparat keamanan, tetapi juga warga sipil. Dari Januari hingga April tahun ini, sebanyak 11 warga sipil tewas dan tiga warga luka-luka.