Dua Prajurit TNI di Puncak Tertembak akibat Serangan KKB
Dua prajurit TNI AD terluka akibat serangan kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Puncak, Papua. Konflik kedua belah pihak terus membara dalam empat bulan terakhir di sejumlah kabupaten di Papua.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata menyerang Satgas Kodim Batalyon Infanteri Raider 408/Suhbrastha di Kampung Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Sabtu (30/4/2022). Dua prajurit TNI AD terluka dalam peristiwa tersebut. Mereka adalah Prajurit Kepala Zubaidi dan Sersan Satu Sudirno.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel (Inf) Herman Taryaman di Jayapura, Sabtu, membenarkan terjadinya peristiwa itu. Serangan terjadi pada pukul 00.48 WIT.
Ia menuturkan, Satgas Kodim Yonif Raider 408/SBH diserang tatkala berpatroli di Kampung Kimak. Satgas juga sedang mengirim logistik ke Pos Koramil Wuloni dan Pos Koramil Mayuberi.
”Setelah peristiwa ini, kedua korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Ilaga untuk mendapatkan perawatan. Sertu Sudirno terkena tembakan di siku tangan kanan dan Praka Zubaidi tertembak di hidung sebelah kanan. Saat ini keduanya dalam keadaan sadar,” ujar Herman.
Ia menuturkan, kedua korban telah dievakuasi dengan pesawat menuju Kabupaten Mimika pada Sabtu ini. ”Kedua korban dievakuasi dari Puncak dan tiba di Mimika pada pukul 08.45. Mereka dievakuasi untuk mendapatkan perawatan yang lebih memadai di Rumah Sakit Umum Daerah Mimika,” ujarnya.
Dalam seminggu terakhir, KKB sudah dua kali menyerang prajurit TNI. Sebelumnya kelompok ini menyerang Satgas Kodim Muara dan Perairan Papua Korps Marinir di daerah Kalikote, Kabupaten Nduga, pada 23 April 2022.
Insiden itu menyebabkan dua prajurit Marinir tertembak, yakni Prajurit Satu Dwi Miftahul Ahyar yang gugur dan Mayor Cahyanto terluka di bahu.
Dalam empat bulan terakhir, kontak tembak antara KKB dan aparat keamanan terus terjadi. Insiden menyebabkan 6 anggota TNI dan 2 anggota KKB tewas. Selain itu, 16 anggota TNI, 2 anggota Polri, dan 1 anggota KKB terluka.
KKB tidak hanya menyerang aparat keamanan, tetapi juga warga sipil. Dari Januari hingga April tahun ini, 11 warga sipil tewas dan 3 warga luka-luka.
Wakil Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani menegaskan, pihaknya terus meningkatkan kesiagaan dan patroli di lima daerah rawan aksi KKB, yakni Puncak, Nduga, Pegunungan Bintang, Intan Jaya, dan Yahukimo. Upaya ini mencegah serangan KKB terhadap warga sipil.
”Hingga saat ini, kami terus melakukan upaya pengejaran para pelaku. Upaya penegakan hukum terus dilaksanakan untuk menghadapi kelompok ini,” tegas Faizal.