Kemunculan Hilal Tidak Teramati di Kuta, Awal Syawal Diharapkan Senin
Proses rukyatul hilal, atau pengamatan awal bulan Syawal, dari Kuta, Bali, Minggu (1/5/2022), tidak mendapatkan tanda-tanda kemunculan hilal. Penentuan awal Syawal 1443 Hijriah menunggu hasil sidang isbat pemerintah.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Pengamatan selama 22 menit, Minggu (1/5/2022) mulai pukul 18.10 Wita sampai pukul 18.32 Wita, di Pantai Sekeh, Kuta, Badung, Bali, tidak mendapatkan tanda munculnya bulan baru penentu awal Syawal 1443 Hijriah. Penentuan awal Syawal 1443 Hijriah menunggu hasil sidang isbat pemerintah.
Pengamatan tanda kemunculan bulan baru atau rukyatul hilal dilaksanakan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali bersama Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar. Cuaca menjadi kendala dalam mengamati tanda penentu awal Syawal 1443 Hijriah itu.
Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Abu Siri mengatakan, penentuan awal bulan Syawal 1443 Hijriah tetap dilakukan melalui sidang isbat pemerintah melalui Kementerian Agama. Meskipun pengamatan langsung atau rukyatul hilal dari Bali tidak memperoleh hasil, pengamatan tanda bulan baru juga dilangsungkan di 98 lokasi lain di Indonesia.
”Dari prakiraan BMKG, kemungkinan tidak terlihat (dari pengamatan di Kuta), tetapi di Indonesia ada 99 lokasi pengamatan. Kita menunggu keputusan Sidang Isbat yang dipimpin Menteri Agama. Insya Allah, besok (Senin) jadi (Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah),” ujar Abu Siri.
Masyarakat berharap agar dapat melaksanakan shalat Idul Fitri 1443 H pada Senin (2/5). (Saefudin)
Menurut Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho, tanda hilal pada Minggu (1/5/2022) diprediksikan tampak pada ketinggian pada 4 derajat 25 menit 33 detik. Proses pengamatan dimulai 18.10 Wita atau saat matahari terbenam, dan berlangsung selama 22 menit sampai pukul 18.32 Wita.
”Dari analisis dan perhitungan kami memang ada potensi hilal tidak teramati. Kami berharap ada rezeki sehingga dapat melihat tanda hilal yang menyerupai bulan sabit tipis,” kata Cahyo.
Selama pengamatan langsung dari Pantai Sekeh yang berada di sekitar resor The Patra Bali, proses terbenamnya Matahari juga tidak dapat terlihat karena tertutup awan. Begitu pula dari hasil pengamatan menggunakan teropong dan kamera yang terkoneksi dengan komputer BMKG, tidak terlihat tanda-tanda kemunculan bulan baru.
Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Provinsi Bali Saefudin menyatakan, masyarakat berharap agar dapat melaksanakan shalat Idul Fitri 1443 H pada Senin (2/5/2022).