KKB Bakar Asrama Pegawai Pemda Nduga, Satu Orang Ditangkap
Kelompok kriminal bersenjata kembali membakar fasilitas milik pemda di Papua. Dalam aksi terbarunya, kelompok itu membakar asrama 26 pegawai Pemda Nduga.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata diduga membakar asrama pegawai milik Pemerintah Kabupaten Nduga, Papua, yang dihuni 26 pegawai di Distrik Kenyam, Selasa (26/4/2022). Tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Satu pelaku telah ditangkap pada Rabu (27/4/2022).
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa pembakaran rumah yang dihuni para pegawai Pemda Nduga itu. Diduga kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya terlibat di balik aksi itu.
Ia menuturkan, pembakaran hunian pegawai itu terjadi pada pukul 21.16 WIT. Sebanyak 26 pegawai yang bermukim di tempat itu berhasil dievakuasi aparat keamanan.
”Setelah pembakaran pada Selasa malam, terjadi kontak tembak antara aparat keamanan dan KKB pada Rabu pagi. Kini para pegawai telah mengamankan diri di rumah kerabatnya,” papar Ahmad.
Ahmad menuturkan, kelompok Egianus diduga terlibat karena selama ini merekalah yang sering terlibat aksi kekerasan di Nduga. Sejak akhir tahun 2018 hingga kini, kelompok Egianus terlibat dalam penyerangan aparat keamanan dan warga sipil.
Seorang warga berinisial M telah ditahan pihak kepolisian. Oknum tersebut diduga salah satu pelaku aksi pembakaran asrama pegawai.
”Satgas Penegakan Hukum Damai Cartenz telah melaksanakan olah tempat kejadian perkara. Kondisi di Kenyam, ibu kota Nduga, sudah kondusif pada hari ini,” tambahnya.
Agar kedua belah pihak yang terlibat konflik bersenjata menghentikan kekerasan di tanah Papua. (Yan Christmas Warinussy)
Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz menyatakan, pihaknya telah bersiaga menjelang perayaan Lebaran tahun ini di kabupaten-kabupaten yang rawan serangan kelompok kriminal bersenjata. Daerah-daerah itu, antara lain, Intan Jaya, Nduga, Puncak, Puncak Jaya, Pegunungan Bintang, dan Yahukimo.
Konflik antara Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang disebut sebagai kelompok kriminal bersenjata, dengan aparat keamanan masih terus terjadi hingga tahun ini. Konflik menyebabkan banyak warga, aparat keamanan, dan anggota OPM menjadi korban.
Dalam empat bulan terakhir, kontak tembak di antara keduanya menyebabkan enam anggota TNI dan empat anggota KKB tewas. Selain itu, 14 anggota TNI, 2 anggota Polri, dan seorang anggota KKB terluka.
KKB tidak hanya menyerang aparat keamanan, tetapi juga warga sipil. Sejak Januari hingga April tahun ini saja, 11 warga sipil tewas dan tiga warga luka-luka akibat serangan KKB.
Juru bicara Jaringan Damai Papua, Yan Christmas Warinussy, mengatakan, pihaknya terus menyerukan agar kedua belah pihak yang terlibat konflik bersenjata menghentikan kekerasan di tanah Papua. Sebab, konflik membuat warga menjadi korban dan pelayanan publik terganggu.
Ia berharap, ada dialog antarpara pihak yang bertikai selama ini, baik secara formal maupun informal. Dialog untuk mencapai kesepakatan damai dapat dilakukan di mana pun, baik di dalam maupun luar Papua.