Ganjil-Genap hingga GT Palimanan, Polresta Cirebon Antisipasi Kepadatan di Pantura
Uji coba sistem ganjil genap kendaraan dari Kilometer 47 hingga Kilometer 188 Gerbang Tol Palimanan, Kabupaten Cirebon, berlangsung Selasa (26/4/2022). Antisipasi kepadatan di ruas pantura Cirebon dilakukan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Korps Lalu Lintas Polri bersama Kementerian Perhubungan melakukan uji coba sistem ganjil genap kendaraan mulai dari Kilometer 47 Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Kilometer 188 Gerbang Tol Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (26/4/2022). Kepolisian Resor Kota Cirebon mengantisipasi kepadatan kendaraan di jalur pantai utara.
Uji coba sistem ganjil genap hingga GT Palimanan berlangsung pada Selasa pukul 10.00-13.00 untuk kendaraan yang mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebelumnya, Senin (25/4), uji coba serupa dilaksanakan dari Km 47 hingga Cikampek Km 70. Kendaraan dengan nomor polisi tidak sesuai dengan tanggal, diarahkan keluar melalui Gerbang Tol Karawang Barat.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Cirebon Komisaris Alan Haikel mengatakan, terkait uji coba di ruas tol tersebut, pihaknya tidak menyiapkan antisipasi khusus seperti pemeriksaan kendaraan di GT Palimanan. Sebab, GT Palimanan merupakan titik terakhir pemberlakuan uji coba ganjil genap. Pengendara juga tak lagi melakukan transaksi di GT Palimanan selama arus Lebaran.
”Kalau kita periksa kendaraan di (GT) Palimanan, bikin macet dan membahayakan petugas,” ucap Alan. Menurut dia, pengaturan atau seleksi kendaraan yang sesuai dengan sistem ganjil genap dilakukan di Jakarta. Adapun pengendara yang ingin keluar di Cirebon bisa melalui gerbang tol tujuan. Misalnya, di pintu keluar Palimanan, Plumbon, Ciperna, atau Ciledug.
Alan mengatakan, penerapan ganjil genap di tol bisa mengalihkan kendaraan ke jalur pantura Cirebon. Untuk itu, pihaknya telah mengantisipasi kepadatan di jalan arteri. Selain menutup penggalan jalan yang dapat memicu kendaraan menyeberang jalur, pihaknya juga telah membangun pos pengamanan dan pengaturan lalu lintas di sejumlah titik.
Polresta Cirebon juga berkoordinasi dengan pengelola pasar tradisional untuk mencegah pasar tumpah yang rawan memicu kemacetan. Selain menerjunkan personel untuk berjaga di sekitar pasar, pihaknya turut menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan sistem lawan arus atau contra flow menuju arah timur di sekitar pasar jika terjadi kemacetan.
Sejumlah pasar tumpah kerap terjadi di Pasar Tegalgubug, Pasar Minggu Palimanan, Pasar Weru, Pasar Mundu, Pasar Gebang, dan Pasar Losari. Pasar tersebut berada di jalur pantura Cirebon yang kerap dilintasi pemudik. Survei Kementerian Perhubungan memprediksi ada 23 juta mobil pribadi dan 17 juta sepeda motor yang digunakan warga untuk mudik Lebaran.
Sebanyak 35 personel yang tergabung dalam tim urai juga telah beroperasi. Sebanyak 15 petugas di antaranya bersiaga di jalur tol, dari perbatasan Majalengka hingga Brebes, Jawa Tengah. Dua tim lain yang masing-masing berjumlah 10 orang berjaga di jalur arteri.
Kepala Polresta Cirebon Komisaris Besar Arif Budiman mengatakan, sebanyak 35 personel yang tergabung dalam tim urai juga telah beroperasi. Sebanyak 15 petugas di antaranya bersiaga di jalur tol, dari perbatasan Majalengka hingga Brebes, Jawa Tengah. Dua tim lain yang masing-masing berjumlah 10 orang berjaga di jalur arteri.
Tim tersebut, antara lain, bertugas menangani kendaraan yang mogok atau tidak laik jalan sehingga bisa menimbulkan kemacetan. ”Tim urai diharapkan memberikan akselerasi keputusan-keputusan cepat yang memang harus dilaksanakan apabila terjadi peningkatan sekaligus kepadatan arus (mudik),” kata Arif.