Kendaraan Masuk Semarang Meningkat, Geliat Mudik Mulai Terjadi di Jateng
Geliat arus mudik mulai terjadi di Jawa Tengah. Arus kendaraan masuk ke provinsi ini sudah naik 13 persen. Pengamanan dioptimalkan guna mencegah kemacetan dan kecelakaan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Geliat arus mudik mulai terpantau di Jawa Tengah. Hal ini, antara lain, terlihat dari arus kendaraan masuk wilayah Semarang yang naik mencapai 13 persen. Sebaliknya, arus kendaraan keluar dari Semarang ke wilayah Jakarta juga meningkat sekitar 3 persen dari kondisi normal.
Demikian disampaikan Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi saat ditemui seusai apel gelar pasukan Operasi Ketupat Candi 2022 tingkat Polda Jawa Tengah, di Alun-alun Magelang, Jumat (22/4/2022). Peningkatan jumlah kendaraan ini terdiri atasi gabungan berbagai macam kendaraan, mulai dari kendaraan umum hingga kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat.
Agar tidak menimbulkan kemacetan dan penumpukan kendaraan, menurut dia, aktivitas mudik memang lebih baik dilakukan lebih awal. Aktivitas mudik ke Jawa Tengah ini bisa dilakukan masyarakat melalui jalur tol ataupun jalur biasa baik di ruas utara, tengah, maupun selatan.
Demi menekan risiko kemacetan, Polda Jateng saat ini juga menetapkan kebijakan one way atau satu arah untuk jalur arus mudik dan arus balik, tepatnya mulai dari jalur Jakarta-Cikampek di Kilometer 40 hingga Pintu Tol Kalikangkung. Untuk arus mudik, kebijakan ini akan diberlakukan pada 28-30 April dan untuk arus balik pada 7-9 Mei.
”Ini adalah bagian dari upaya penetrasi supaya tidak ada kegiatan masyarakat yang membeludak dan menimbulkan kemacetan,” ujarnya.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 April mendatang. Berdasarkan hasil survei dari Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik pada libur Lebaran kali ini diprediksi akan mencapai 85 juta orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 23,5 juta orang akan mudik ke wilayah Jateng.
Total kekuatan personel pengamanan Lebaran tahun ini mencapai 11.750 orang dan masih ditambah kekuatan TNI sebanyak 1.620 orang. Kekuatan ini nantinya akan disebar untuk mengamankan situasi Lebaran sejak 28 April hingga 9 Mei.
Di masa libur Lebaran kali ini, Polda Jateng akan mendirikan 251 pos yang terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu.
Di luar itu, Ahmad mengatakan, nantinya juga akan disiapkan 21 rest area untuk tempat istirahat pemudik. Khusus di 13 rest area yang tidak dilengkapi SPBU, Polda Jateng akan tetap menyediakan bantuan tangki BBM. ”Karena Jawa Tengah termasuk pusat arus mudik, kami berupaya agar tidak ada masalah terkait ketersediaan BBM,” ujarnya.
Terkait dengan kesiapan jalan, Kepala Dinas Perhubungan Jateng Henggar Budi Anggoro mengatakan, pihaknya saat ini telah menambah lebih dari 400 rambu lalu lintas dan kebanyakan dipasang di jalur-jalur alternatif di seluruh Jateng.
”Kebanyakan rambu tersebut adalah rambu penunjuk arah,” ujarnya. Sebagian adalah rambu yang dipasang permanen dan sebagian lain adalah rambu portabel.
Tidak hanya masalah jalan, pengamanan polisi juga akan dilakukan di destinasi wisata. Di Kabupaten Magelang, misalnya, lebih dari 200 destinasi wisata yang tersebar di berbagai kecamatan juga akan diamankan dari potensi kemacetan dan beragam bahaya kriminalitas.
”Untuk kepentingan pengamanan destinasi wisata, semua polsek (kepolisian sektor) di tiap-tiap kecamatan sudah diinstruksikan untuk membentuk pos pengamannya masing-masing,” ujarnya.