Pemudik ke Jawa Tengah Diminta Tidak Gunakan Sepeda Motor
Pemudik ke Jawa Tengah diimbau tidak menggunakan sepeda motor. Karena diprediksi terjadi ledakan arus mudik, penggunaan sepeda motor sebaiknya dihentikan demi menjaga keselamatan diri.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Para pemudik yang akan datang ke Jawa Tengah pada masa libur Lebaran mendatang diimbau tidak mudik menggunakan sepeda motor. Dengan mempertimbangkan kepadatan arus lalu lintas yang akan terjadi karena ledakan arus mudik, imbauan ini disarankan dilakukan demi menjaga keselamatan diri masing-masing.
”Jangan lagi mudik menggunakan sepeda motor. Gunakanlah angkutan darat, seperti bus dan kereta api, atau manfaatkan fasilitas mudik gratis menggunakan bus yang disediakan pemerintah sehingga nantinya bisa sampai ke tujuan mudik dengan aman dan selamat,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di sela-sela acara peringatan Hari Kartini bersama sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Tengah, Kamis (21/4/2022), di Pendopo drh Soepardi, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Setelah pemerintah mengeluarkan larangan mudik selama dua tahun pandemi, tahun ini diperkirakan akan terjadi ledakan jumlah pemudik di daerah, termasuk di Jawa Tengah.
Jika sebelumnya jumlah pemudik yang datang ke Jawa Tengah mencapai sekitar sembilan juta orang, tahun ini jumlah pemudik akan meningkat, mencapai lebih dari 20 juta orang.
Sama seperti Lebaran sebelum terjadi pandemi, kami akan tetap membuka posko pengamanan dan layanan publik di titik-titik tertentu. Namun, kami tidak akan melakukan pemeriksaan pemudik, termasuk pengecekan status vaksinasi. (Adi Waryanto)
Setiap pemudik yang datang ke Jawa Tengah, menurut Ganjar, harus memenuhi persyaratan berupa sudah melakukan vaksinasi, termasuk vaksinasi penguat atau booster. Hal ini sudah disampaikan dalam komunikasinya dengan sejumlah provinsi yang akan mengirimkan pemudik, seperti DKI Jakarta dan Sumatera Utara.
Kendaraan melintas di sekitar Pasar Tegalgubug, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (18/4/2022). Pasar Tegalgubug termasuk daerah yang rawan kemacetan saat arus mudik Lebaran 2022.
Lebih longgar
Kendati demikian, dalam arus mudik kali ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan bersikap lebih longgar. Terkait syarat vaksinasi, misalnya, Ganjar menjelaskan, pihaknya tidak akan menindaklanjuti kebijakan ini dengan mengawasi atau memeriksa status vaksinasi setiap pemudik yang datang.
Untuk aktivitas kunjungan ke destinasi-destinasi wisata, setiap pengelola destinasi wisata juga tetap diminta untuk selalu mengawasi dan memastikan segala kegiatan di dalam destinasi selalu berjalan sesuai standar aturan protokol kesehatan. Sepanjang durasi kunjungan di destinasi wisata, setiap wisatawan juga diminta selalu mengenakan masker.
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto mengatakan, pihaknya mengikuti kebijakan pemerintah pusat yang sudah mengizinkan masyarakat untuk kembali melakukan aktivitas mudik. Berdasarkan ketentuan itu, pihaknya bersikap lebih longgar dan tidak akan memperketat aktivitas kedatangan pemudik dengan memeriksa atau membatasi arus mudik yang datang ke Kabupaten Magelang.
”Sama seperti Lebaran sebelum terjadi pandemi, kami akan tetap membuka posko pengamanan dan layanan publik di titik-titik tertentu. Namun, kami tidak akan melakukan pemeriksaan pemudik, termasuk pengecekan status vaksinasi,” ujarnya.
Adapun demi menjaga keamanan situasi mudik, Pemerintah Kabupaten Magelang juga berencana membuka layanan vaksinasi di sejumlah lokasi, termasuk di pusat perbelanjaan. Layanan ini nantinya terbuka bagi siapa saja, termasuk untuk warga luar kota, pemudik yang datang ke Kabupaten Magelang.
Pembatasan ataupun pengawasan ketat juga tidak akan dilakukan di destinasi wisata. Namun, setiap pengelola destinasi diminta terus mengawasi dan menjaga penerapan protokol kesehatan di dalam destinasi serta tetap membatasi jumlah pengunjung sesuai dengan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) saat kunjungan berlangsung.