Jamin BBM Cukup, Menteri ESDM Pastikan Harga Pertalite Tidak Naik Saat Mudik
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif memastikan tidak ada kenaikan harga pertalite pada masa Lebaran. Pihaknya menjamin pasokan BBM aman saat arus mudik dan balik Lebaran.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menjamin ketersediaan bahan bakar minyak aman untuk arus mudik dan balik Lebaran 2022. Pemerintah juga memastikan tidak ada kenaikan harga BBM jenis pertalite selama masa Lebaran.
Arifin mengatakan, konsumsi BBM selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini diperkirakan meningkat rata-rata 10 persen hingga 14 persen. Keputusan pemerintah mengizinkan masyarakat mudik dengan persyaratan yang lebih longgar turut memicu kenaikan penggunaan BBM tersebut.
”Untuk itu, PT Pertamina (Persero) diminta menyediakan stoknya sekaligus merencanakan operasi logistiknya supaya BBM bisa tiba pada waktunya,” ungkapnya saat mengecek Rest Area Kilometer 228A di ruas Tol Kanci-Pejagan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (21/4/2022).
Menurut Arifin, peningkatan konsumsi saat masa Lebaran paling tinggi terjadi pada pertalite. Oleh karena itu, pihaknya bakal menambah alokasi pertalite yang sebelumnya sekitar 25 juta kiloliter menjadi 28 juta kiloliter. ”Kita berharap cadangan untuk 20 hari ini bisa dipenuhi,” ujarnya.
Meskipun pertalite membebani anggaran belanja negara karena disubsidi pemerintah, Arifin menepis wacana kenaikan harganya dalam waktu dekat ini. Asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) dalam APBN 2022 sebesar 63 dollar AS per barel atau jauh di bawah harga riil yang pada Maret 2022 sebesar 98,4 dollar AS per barel.
Indikasi kenaikan harga BBM, lanjutnya, tidak terlepas dari lonjakan harga minyak dunia. Konflik Rusia dan Ukraina turut memicu kenaikan harga minyak tersebut. Sebelumnya, pemerintah telah menaikkan harga pertamax dari Rp 9.000 per liter menjadi Rp 12.500 per liter.
”Lebaran ini (harga pertalite) enggak (naik). Kita berharap, konflik yang ada saat ini bisa mereda sehingga supply-nya juga bisa membaik. Kalau supply (pasokan) membaik, harganya juga begitu,” ujarnya.
Harga pertalite saat ini Rp 7.650 per liter. Meski begitu, pihaknya mendorong pemudik menggunakan pertamax yang tidak disubsidi pemerintah. Adapun konsumsi BBM jenis solar, lanjut Arifin, diperkirakan tidak bakal melonjak. Sebab, pemerintah melarang truk melintas di jalan tol dan arteri saat puncak arus mudik atau menjelang Lebaran.
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menambahkan, konsumsi gasolin untuk mobil akan meningkat hingga 29 persen saat puncak arus mudik Lebaran, 29-30 April mendatang. Untuk wilayah Jawa bagian barat saja kebutuhan gasolin per hari sebanyak 27.889 kiloliter.
Pihaknya memastikan ketersediaan BBM untuk arus mudik Lebaran aman. Selain mengecek produksi di hulu, Pertamina juga menyiagakan 283 unit kapal pengangkut minyak. Pihaknya menargetkan stok BBM tersedia untuk 21 hari ke depan. ”Kita sudah punya prediksi kebutuhan setiap hari itu berapa. Jadi, kita siapkan,” kata Nicke.
Pertamina juga telah memasang Pertashop atau stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) berukuran mini di area istirahat dalam jalan tol yang sebelumnya tidak memiliki SPBU. Mobil tangki pun bersiaga untuk mengisi BBM di 1.430 SPBU saat arus mudik Lebaran.
Pihaknya menyediakan fasilitas pengisian BBM melalui motoris. Jadi, kendaraan pemudik yang kehabisan BBM di jalan tol dapat menghubungi Call Center Pertamina 135. ”Kami sediakan 230 unit motoris selama masa arus mudik di sepanjang tol Jawa dan Sumatera,” ujar Nicke.