Belum Ada Target Kunjungan, Pariwisata di Jateng Utamakan Kenyamanan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak menetapkan target kunjungan wisatawan tahun ini. Setiap pengelola destinasi diminta tetap mengutamakan keamanan kunjungan dan tidak terfokus pada peningkatan jumlah kunjungan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak menetapkan target kunjungan wisatawan untuk tahun ini. Hal ini karena situasi dinilai masih pada tahap pemulihan dari bahaya penularan Covid-19. Fokus utama perhatian setiap aktivitas wisata adalah kenyamanan dan keamanan kunjungan, bukan jumlah pengunjung.
”Hal utama yang harus dipikirkan adalah bagaimana kegiatan pariwisata tetap bisa menjadi aktivitas berkelanjutan. Jangan sampai kita menargetkan sebanyak-banyaknya jumlah kunjungan, tetapi di tahap berikutnya aktivitas berhenti karena ledakan kasus Covid-19 dan kembali ditetapkan berbagai aturan pembatasan,” ujar Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah Sinung Nugroho Rachmadi, Minggu (17/4/2022), di Magelang.
Tidak hanya terkait dengan jumlah kunjungan untuk satu tahun ini, target juga tidak ditetapkan untuk kunjungan wisatawan di musim libur Lebaran. Di masa libur hari raya Idul Fitri diprediksi akan ada sekitar 80 juta pemudik datang ke Jawa Tengah dan sebagian di antaranya akan membanjiri destinasi-destinasi wisata. Kendati demikian, Sinung mengingatkan setiap pengelola destinasi wisata untuk terus menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan melaksanakan semua aturan pembatasan pengunjung ataupun jam operasionalisasi, sesuai dengan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang ditetapkan di daerah masing-masing.
”Selama libur Lebaran, kami juga akan menerjunkan tim untuk memantau dan mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan di tiap-tiap destinasi wisata,” ujarnya.
Selain harus menerapkan protokol kesehatan, di tengah maraknya kunjungan di masa liburan, setiap pengelola destinasi wisata diimbau tetap memberlakukan jam istirahat karyawan dan menutup jam operasionalisasi selama durasi waktu tertentu. Hal ini diperlukan agar segenap karyawan bisa beristirahat ataupun membersihkan tempat kunjungan.
Menurut Sinung, saat ini semua destinasi wisata di Jawa Tengah sudah kembali bangkit. Kendati demikian, tingkat kunjungan dan segala aktivitas masih jauh di bawah situasi normal seperti saat sebelum pandemi. Masa libur Lebaran diprediksi akan menjadi momentum untuk kembali mendapatkan banyak kunjungan wisatawa. Untuk itu, diharapkan setiap pengelola destinasi wisata dapat memanfaatkannya dengan baik.
Masa libur Lebaran diprediksi akan menjadi momentum untuk kembali mendapatkan banyak kunjungan wisatawa. Untuk itu, diharapkan setiap pengelola destinasi wisata dapat memanfaatkannya dengan baik.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein mengatakan, karena pandemi, jumlah destinasi wisata di Kabupaten Magelang, yang semula mencapai 290 destinasi, pada tahun 2021 berkurang menjadi 239 destinasi. Sebanyak 51 destinasi berhenti beroperasi karena minimnya jumlah kunjungan. Total wisatawan yang pada 2019 mampu mencapai 6,5 juta orang, tahun 2020 dan tahun 2021 anjlok, hanya mencapai kurang dari 1 juta orang per tahun.
Saat ini sejumlah destinasi mulai menggeliat. Namun, aktivitasnya masih jauh di bawah capaian kondisi normal sebelum pandemi.
”Di salah satu destinasi wisata, misalnya, jumlah wisatawan pada akhir pekan saja hanya berkisar 1.000-1.500 orang per hari. Padahal, pada akhir pekan sebelum pandemi jumlah wisatawan mampu mencapai sedikitnya 3.000 orang per hari,” ujarnya.
Karena sudah mulai menggeliat bangkit, Kabupaten Magelang sudah berani menetapkan target jumlah kunjungan wisatawan sekitar 50 persen dari capaian kondisi normal, atau sekitar tiga juta orang pada 2022. Target ini ditetapkan menyesuaikan pembatasan jumlah kunjungan pada rata-rata destinasi wisata yang ditetapkan sebanyak 50 persen dari kapasitas tempat.