KKB Bakar Rumah Warga di Ibu Kota Kabupaten Puncak
Kelompok kriminal bersenjata kembali menyerang rumah warga di ibu kota Kabupaten Puncak. Situasi keamanan yang tidak kondusif menyebabkan warga diungsikan dan Bandara Ilaga tidak beroperasi.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata membakar rumah seorang warga di Kampung Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Selasa (5/4/2022). Akibatnya, banyak warga setempat ketakutan dan mengungsi ke Markas Polres Puncak.
Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani di Jayapura, Rabu (6/4/2022), mengatakan, pembakaran rumah dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Numbuk Telenggen. Pembakaran terjadi pukul 18.25 WIT, polisi tiba di lokasi kejadian pukul 18.45 WIT.
Aparat keamanan lantas mengevakuasi korban beserta warga lainnya sekitar pukul 19.20 WIT. Jumlah warga yang dievakuasi 16 orang. ”Warga mengungsi ke Markas Polres Puncak. Upaya ini untuk mengantisipasi serangan susulan," kata Faizal.
Ia menuturkan, belum diketahui motif dibalik aksi pembakaran rumah warga. Disinyalir aksi ini terkait tewasnya Menenggen Telenggen alias Ali Kogoya, anggota komplotan ini.
Menenggen tewas saat terlibat kontak tembak dengan Satuan Tugas Penegakan Hukum Damai Cartenz di Distrik Ilaga, Minggu (3/4/2022). Menenggen adalah salah satu pelaku penyerangan Bandara Ilaga dan tiga anggota TNI AD di Pos Koramil Distrik Gome.
”Seluruh anggota Satgas Gakkum Damai Cartenz bersama Polres Puncak bersiaga menghadapi aksi kelompok tersebut. Pengamanan di Distrik Ilaga ditingkatkan demi melindunginya warga setempat dan obyek vital negara,” kata Faizal.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal menyatakan, KKB tidak hanya membakar rumah warga. Mereka juga melepaskan tembakan sebanyak tiga kali di sekitar area salah satu gereja. Tidak ada korban jiwa dalam aksi teror KKB di Distrik Ilaga.
”Kami mengecam aksi ini karena sangat meresahkan masyarakat setempat,” kata Ahmad.
Kepala Bandara Ilaga Herman Sujito mengatakan masih menghentikan aktivitas operasional di Bandara Ilaga pada Rabu ini. Hal ini disebabkan terdengar bunyi tembakan di area dekat bandara.
”Sudah dua hari Bandara Ilaga tidak beroperasi karena kondisi keamanan belum kondusif. Mudah-mudahan bandara kembali dibuka setelah situasi di Ilaga aman,” kata Herman.
Juru bicara Jaringan Damai Papua, Yan Christmas Warinussy, menyerukan semua yang terlibat konflik bersenjata untuk menghentikan kekerasan di tanah Papua. Apalagi, kata dia, saat ini telah memasuki bulan Ramadhan dan menjelang Paskah.
Ia berharap, adanya solusi dialog antarpara pihak yang bertikai selama ini, baik secara formal maupun informal. Dialog untuk mencapai kesepakatan damai dapat dilakukan di mana pun, baik di dalam maupun luar Papua.