Genjot Capaian Dosis Penguat, Vaksinasi di Masjid Digelar di Temanggung
Kabupaten Temanggung membuka layanan vaksinasi di masjid bagi warga seusai mereka menjalani shalat Tarawih. Upaya ini diharapkan efektif untuk menggenjot capaian vaksinasi dosis ketiga.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mulai Selasa (5/4/2022) mencoba inovasi dengan membuka layanan vaksinasi Covid-19 di sejumlah masjid. Vaksinasi akan diberikan kepada warga yang selesai menunaikan shalat Tarawih sebagai upaya meningkatkan capaian vaksinasi dan kekebalan warga.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei mengatakan, upaya ini dilakukan karena diyakini cukup efektif untuk meningkatkan capaian vaksinasi, terutama dosis ketiga. ”Kami cukup optimistis karena jumlah warga yang datang untuk menjalankan shalat Tarawih di masjid, terutama di masjid-masjid besar, pasti mencapai ratusan orang,” ujarnya, Selasa (5/4/2022).
Hari pertama pembukaan layanan vaksinasi di masjid akan dilakukan di Masjid Darussalam di Alun-alun Temanggung. Layanan ini terbuka untuk permintaan vaksinasi dosis satu, dua, ataupun ketiga. Jika cukup berhasil mendorong banyak orang menjalani vaksinasi, kegiatan ini nantinya akan dilakukan tiap hari, berpindah-pindah lokasi masjid.
Saat ini, capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Temanggung terdata 91,43 persen, dosis kedua 82,89 persen, dan dosis penguat baru 7,98 persen. Inovasi layanan vaksinasi di masjid ini, menurut Dwi, sengaja dilakukan terutama untuk menggenjot capaian vaksinasi dosis ketiga.
Terlebih, lanjut Dwi, animo masyarakat menerima vaksinasi penguat masih rendah. Untuk itu, pihaknya melakukan upaya jemput bola dengan menggelar vaksinasi di acara ataupun kegiatan tertentu yang melibatkan banyak orang.
”Selain mencoba membuka layanan vaksinasi di masjid, kami juga akan mencoba membuka layanan yang sama di acara-acara yang digelar pihak kecamatan atau desa, seperti kegiatan PKK, atau pertemuan warga,” ujarnya.
Upaya jemput bola, menurut dia, mendesak dilakukan karena di bulan Ramadhan animo masyarakat menjalani vaksinasi dosis penguat diyakini semakin rendah. Jika sebelumnya warga yang tervaksinasi dosis penguat berkisar 20-50 orang per hari, tiga hari terakhir jumlahnya hanya 10 orang per hari.
Rendahnya minat warga menjalani vaksinasi dosis penguat ini sulit untuk dibangkitkan karena banyak orang merasa tidak akan bepergian ke mana-mana saat Lebaran. ”Karena tidak mudik, vaksinasi dosis penguat dianggap tidak dibutuhkan oleh mereka,” ujarnya.
Sementara itu, di Kabupaten Magelang, sejumlah puskesmas juga mengaku kesulitan menarik minat masyarakat umum untuk menjalani vaksinasi dosis ketiga. ”Sejak Februari lalu, kami sudah memberikan vaksinasi dosis ketiga pada 1.464 orang, tetapi lebih dari 80 persen di antaranya adalah aparat pelayanan publik,” ujar Dwi Nurhayati, koordinator imunisasi di Puskesmas Kota Mungkid, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.
Nurhayati mengatakan, pihaknya sudah melakukan upaya jemput bola dengan membuka layanan imunisasi di desa-desa. Namun, setelah dua kali melaksanakan, kegiatan tersebut untuk sementara dihentikan karena jumlah warga yang datang kurang dari separuh dari jumlah vaksin yang disediakan.
Hal serupa dilakukan di Puskesmas Borobudur. ”Sejauh ini, peminat terbesar untuk layanan vaksinasi dosis ketiga adalah sebatas kalangan pelaku wisata saja,” ujar Mujiati, koordinator imunisasi di Puskesmas Borobudur.
Sejak Februari lalu, layanan vaksinasi dosis ketiga dibuka seminggu sekali. Hingga saat ini, jumlah orang yang sudah mendapatkan vaksinasi penguat terdata lebih dari 1.000 orang, dan 45 persen di antaranya adalah kalangan pelaku wisata. Selain pegawai hotel dan homestay, kalangan pelaku wisata yang dimaksudkan adalah para pemandu wisata dan pengelola destinasi wisata di Kecamatan Borobudur. Minat tinggi dari kalangan pelaku wisata untuk mendapatkan vaksinasi penguat dilatarbelakangi kesadaran bahwa mereka nantinya akan bersinggungan dengan banyak orang dari sejumlah daerah sehingga berisiko tinggi tertular virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Adapun jumlah warga dari kalangan umum yang sudah mendapatkan vaksinasi penguat baru sekitar 300 orang dan dari aparat pelayanan publik baru sekitar 250 orang. Adapun total target sasaran vaksinasi di Kecamatan Borobudur terdata sebanyak 52.000 orang.