Tak Mudik, Sebagian Warga Temanggung Enggan Vaksinasi Dosis Ketiga
Animo warga Kabupaten Temanggung untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga masih rendah. Mereka merasa tidak perlu melakukannya karena tidak berencana mudik saat Lebaran nanti.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Animo warga Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, untuk mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster saat ini masih rendah. Banyak warga merasa kurang antusias dan bahkan merasa tidak memerlukan dosis penguat karena mereka tidak berencana mudik.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei mengatakan, pola pemikiran ini terbentuk karena warga menyadari bahwa daerah mereka sekadar sebagai tujuan mudik bagi warga dari sejumlah kota besar. ”Mereka kurang menyadari bahwa untuk menerima kedatangan tamu pemudik pun, mereka harus memiliki kekebalan tubuh yang kuat,” ujarnya, Jumat (1/4/2022).
Saat ini, capaian vaksinasi dosis penguat di Kabupaten Temanggung baru 7,73 persen. Rata-rata jumlah warga yang meminta suntikan dosis penguat baru berkisar 20-50 orang per hari. Padahal, layanan suntikan dosis ketiga sudah dibuka sejak awal Januari 2022.
Capaian vaksinasi dosis ketiga ini kalah jauh dibandingkan capaian dosis pertama yang saat ini sudah mencapai 91,40 persen. Adapun capaian vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 82,82 persen.
Karena itu, Dwi sangat berharap ada instruksi dari pemerintah pusat yang dapat mendorong masyarakat mengikuti vaksinasi dosis penguat. Ini terutama bagi warga di daerah-daerah tujuan mudik.
”Tanpa ada instruksi atau aturan yang lebih keras dari pemerintah pusat, maka warga di daerah-daerah tujuan mudik seperti di sini (Temanggung) mungkin akan tetap mengabaikan vaksinasi dosis penguat seperti sekarang,” ujarnya.
Selama Ramadhan, Dwi memastikan semua puskesmas di Temanggung akan tetap siap melayani permintaan vaksinasi. Namun, dia pun akan memantau perkembangan pada minggu pertama bulan puasa. Saat ini, Temanggung memiliki stok 56.000 dosis vaksin yang bisa digunakan untuk vaksinasi dosis pertama, kedua, ataupun ketiga.
Jika kemudian warga cenderung malas atau enggan melakukan vaksinasi, pihaknya akan berupaya melakukan berbagai strategi untuk menggenjot capaian vaksinasi. ”Selain dengan melakukan upaya jemput bola, vaksinasi langsung ke desa-desa, kami juga berencana membuka layanan vaksinasi pada malam hari setelah jadwal berbuka puasa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Magelang Kota Ajun Komisaris Besar Yolanda E Sebayang mengatakan, Polres Magelang Kota sebelumnya memiliki 800 dosis vaksin Moderna. Hingga Kamis (31/3/2022), vaksin itu sudah habis terpakai sekitar 400 dosis untuk kebutuhan vaksinasi dosis ketiga.
Persediaan vaksin untuk dosis ketiga ini dipastikannya akan terus ditambah sesuai kebutuhan masyarakat. Dia pun menuturkan agar warga tidak ragu untuk mengajukan permintaan vaksinasi dosis ketiga. ”Jika memang diperlukan, ada permintaan, kami siap melakukan vaksinasi langsung dari rumah ke rumah warga,” ujarnya.
Wali Kota Magelang M Nur Aziz mengatakan, karena tidak ada lagi pembatasan dan pemerintah pusat sudah mengizinkan aktivitas mudik, dia pun memperbolehkan warga Kota Magelang untuk menerima kedatangan pemudik, termasuk tamu menginap.
Namun, karena penularan Covid-19 masih mengancam, dia meminta segenap warga agar meningkatkan kekebalan tubuhnya dengan melakukan vaksinasi, termasuk vaksinasi dosis penguat.