Petugas mengecek Jembatan Ngaglik 1 di Jalan Raya Lamongan-Surabaya yang ambles pada Selasa (29/3/2022) siang.
SURABAYA, KOMPAS — Kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Lamongan–Surabaya tidak terhindari akibat Jembatan Ngaglik 1 di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, ambles pada Selasa (29/3/2022) siang. Penyebabnya masih diselidiki, tetapi diduga dipicu kepadatan lalu lalang kendaraan, terutama yang berlebih dimensi dan muatan (over dimension and overloading/ODOL).
Berdasarkan informasi dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, jembatan itu ambles menjelang pukul 13.00. Bagian yang ambles adalah bagian tengah jembatan yang dibangun pada 1993 itu. Adapun lajur tepi kiri dan kanan jembatan sepanjang 25 meter di atas sungai kecil itu masih normal. Lokasi jembatan berada di antara Hotel Boegenvile dan Rumah Sakit Muhammadiyah.
Kepala BBPJN Jatim–Bali Achmad Subki mengatakan, jembatan ambles karena kerap dilalui kendaraan bermuatan berat yang melebihi kapasitas. Selain itu, jembatan yang berada di jalur strategis ini usianya sudah 29 tahun. Jembatan ini sempat diperbaiki pada 1999. Namun, perbaikan itu hanya untuk pelebaran bentang jembatan menjadi 17-18 meter.
Subki menambahkan, jembatan dibangun dengan konstruksi girder beton prestress. Saat ini, konstruksi tersebut runtuh sehingga permukaan jembatan menjadi ambles. ”Jembatan yang ambles ini tidak bisa dilewati kendaraan dengan muatan berat. Namun, jembatan masih bisa dilewati kendaraan kecil pada tepi kanan dan kirinya,” ujarnya.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Jembatan Babat-Widang yang runtuh di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa (17/4/2018).
Meski bisa dilewati kendaraan kecil seperti mobil pribadi dan sepeda motor, lalu lintas kendaraan harus dilakukan dengan pengawasan ketat dari petugas pengamanan jembatan. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang dapat membahayakan pengguna jalan.
Subki mengatakan, perbaikan jembatan dimulai malam ini. Namun, sebelum itu, BBPJN Jatim-Bali harus melakukan kajian terkait kondisi kerusakan jembatan yang berada di jalur pantura Jawa ini. Hasil sementara, perlu penggantian girder beton yang menjadi konstruksi utama jembatan tersebut.
Namun, dia menambahkan, untuk mengganti girder beton, bukan perkara mudah karena harus mencari stok yang sesuai dengan konstruksi jembatan. Adapun proses pembuatan girder baru memerlukan waktu sekitar dua bulan.
Menurut Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, yang dihubungi dari Surabaya, dirinya telah berkoordinasi dengan Polres Lamongan untuk pengalihan arus lalu lintas guna mengurangi kemacetan. ”Kami juga meminta instansi provinsi dan nasional untuk segera memperbaiki kerusakan agar tidak menghambat kelancaran arus lalu lintas,” katanya.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Petugas mengukur berat truk saat mengadakan razia terhadap truk angkutan di Gerbang Tol Tanjung Priok 1, Koja, Jakarta Utara, Senin (9/3/2020).
Sampai pukul 17.00, kemacetan justru terjadi bukan di ruas jalan yang ambles, melainkan di simpang Jalan Pahlawan karena pengalihan arus lalu lintas. Adapun lalu lintas dari arah Gresik–Surabaya (timur) dialihkan melalui jalur pantura lama (Jalan Raya Daendels) menuju ke Tuban dan Semarang (Jawa Tengah).
Begitu pula untuk arah sebaliknya dari barat atau arah Tuban menuju Surabaya. Dari arah Bojonegoro (barat daya) dan Tuban menuju Lamongan atau Surabaya bisa menggunakan jalur alternatif lewat Babat, Sugiyo, dan Kedungpring.
Amblesnya jembatan mengindikasikan peran kendaraan ODOL yang belum tertangani dengan baik.
Secara terpisah, Kepala Polres Lamongan Ajun Komisaris Besar Miko Indrayana mengatakan, pengalihan arus lalu lintas terutama diperuntukkan bagi kendaraan besar atau truk agar tidak melewati ruas yang ambles. Jika kendaraan besar dipaksa melewati ruas itu, dikhawatirkan jembatan akan ambruk sehingga jalan terputus.
Miko mengatakan, ruas yang ambles berada di bagian tengah. Lajur tepi kanan dan kiri jembatan tidak ambles sehingga masih bisa dilewati sepeda motor, mobil, dan truk, tetapi tidak bermuatan. ”Jalan yang ambles itu tidak terputus karena sebagian kendaraan masih bisa lewat di bagian tepinya. Kendaraan yang besar dialihkan,” ujarnya.
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
Petugas mengatur pengalihan arus lalu lintas di Jalan Raya Lamongan-Surabaya karena Jembatan Ngaglik 1 ambles pada Rabu (29/3/2022) siang.
Djoko Setijowarno dari Masyarakat Transportasi Indonesia berpendapat, jembatan yang ambles dapat ditelaah dari aspek pemeliharaan atau usia dan seberapa intens dilintasi kendaraan super berat atau malah ODOL. Jalan Jaksa Agung Suprapto adalah ruas utama lalu lintas kendaraan Surabaya-Tuban, terutama truk dan bus. Jalur pantura (Jalan Raya Daendels) tidak seramai Jalan Raya Lamongan-Surabaya itu.
”Amblesnya jembatan mengindikasikan peran kendaraan ODOL yang belum tertangani dengan baik,” kata Djoko. Kendaraan yang berlebih muatan dan dimensi jelas akan menggerus kekuatan jalan dan jembatan sehingga memicu kerusakan, termasuk ambles.