LAMONGAN, KOMPAS — Perbaikan bentang ketiga Jembatan Babat-Widang sisi barat yang runtuh 17 April lalu akhirnya tuntas pada Minggu (3/6/2018). Hari Senin (4/6/2018), jembatan itu dijadwalkan akan dilakukan uji getar jembatan.
Selanjutnya jembatan itu menurut rencana dibuka kembali untuk semua jenis kendaraan pada Selasa (5/6/2018) atau Rabu (6/6/2018). Pelaksana Utama PT Brantas Abipraya Dian Vondri menyatakan, perbaikan jembatan penghubung Lamongan-Tuban, Jawa Timur, tersebut lebih cepat dari target. Jembatan sudah bisa dilalui lagi saat arus mudik Lebaran.
Hingga saat ini, semua kendaraan dari arah Surabaya-Gresik-Lamongan menuju Tuban-Semarang melewati Jembatan Babat-Widang sisi timur. Sementara dari arah Semarang dan Tuban yang menuju Surabaya hanya kendaraan mobil pribadi dan maksimal bus antarkota antarprovinsi yang boleh melintasi jembatan sisi timur.
Truk-truk besar, trailer, tronton, dan truk gandeng dari arah Tuban dialihkan lewat Jalan Daendels Tuban-Palang-Brondong-Paciran-Panceng-Bungah-Manyar-Gresik-Surabaya.
Pelaksana proyek dari PT Brantas Abipraya, Kokok Trisno Wibowo, menambahkan, pengoperasian jembatan akan dikoordinasikan dengan Direktorat Jenderal Bina Marga, Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pusat Jalan dan Jembatan Nasional (Pusjatan), kepolisian, Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemerintah Kabupaten Lamongan, Tuban, dan Gresik.
Kokok menyebut pengaspalan lebih kurang 150 meter di lantai jembatan dilanjutkan perapian jembatan telah dilakukan Jumat (1/6/2018). Perapian jembatan termasuk penguatan baut, pengecatan dan siku trotoar dilaksanakan Sabtu (2/6/2018). Minggu (3/6/218) hanya pengecatan marka serta sarana dan prasarana jalan. ”Jadi Senin sudah dilaksanakan uji dinamis atau uji getar jembatan,” katanya.
Perbaikan jembatan nasional itu menyerap dana Rp 10 miliar-Rp 12 miliar dari dana darurat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menangani proyek mendesak dan tak terduga.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau perkembangan jembatan pada 11 Mei lalu menuturkan, perbaikan jembatan itu masuk skala prioritas agar memperlancar arus mudik. Penyidikan terkait barang bukti dilanjutkan setelah jembatan tuntas.
Saat Jembatan Babat-Widang runtuh, ada 3 truk dan 1 sepeda motor tercebur ke Bengawan Solo. Peristiwa itu menyebabkan 1 orang meninggal.
Sisa rangka jembatan yang tercebur di dasar Bengawan Solo sudah diangkat dan dikumpulkan di sekitar jembatan. Barang bukti tersebut akan diselidiki polisi untuk mengetahui penyebab pasti runtuhnya jembatan.