Minyak Goreng Curah Masih Langka, Pemprov Bali Awasi Distribusi
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali bersama Satgas Pangan akan mengawasi distribusi minyak goreng agar penyalurannya tepat sasaran sampai ke konsumen.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali menjaga distribusi minyak goreng agar dapat tersalurkan ke konsumen. Pengawasan distribusi minyak goreng, terutama minyak goreng curah, dijalankan dengan melibatkan Satuan Tugas Pangan. Minyak goreng curah masih sulit ditemukan di pasaran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta, Senin (28/3/2022), menyatakan sudah berkoordinasi dan mengimbau distributor agar menyediakan minyak goreng curah dengan harga murah. ”Kami sudah mengimbau agar mengadakan pasar murah di beberapa tempat berkoordinasi dengan dinas kabupaten dan kota serta Satgas Pangan,” katanya.
Minyak goreng curah terpantau jarang dijual pedagang di Pasar Badung, Kota Denpasar, ataupun di minimarket. Pedagang masih menjual minyak goreng dalam kemasan. Hasan (45), pedagang di Pasar Badung, mengakui, harga minyak goreng dalam kemasan bervariasi karena tergantung merek. ”Harganya bervariasi, mulai Rp 48.000 per 2 liter sampai Rp 52.000 per 2 liter. Saat ini yang tersedia minyak goreng dalam kemasan,” ujarnya.
Sementara itu, di minimarket, minyak goreng dalam kemasan juga dijual dengan harga berbeda-beda sesuai merek dengan kisaran Rp 47.500 per 2 liter hingga Rp 51.000 per 2 liter. Minimarket di kawasan Kota Denpasar tersebut tidak menyediakan atau menjual minyak goreng curah.
Secara terpisah, Kepala Polresta Denpasar Ajun Komisaris Besar Bambang Yugo Pamungkas mengatakan, Satgas Pangan Polresta Denpasar sudah dan akan terus mengawasi distribusi minyak goreng. Pengawasan dilakukan mulai dari tingkat distributor sampai ke pasar.
”Kami terus memantau dan mengawasi distribusi minyak goreng, khususnya minyak goreng curah, agar penyalurannya tepat sasaran sampai ke konsumen dan harganya mengikuti ketentuan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah,” ujar Bambang di Markas Polresta Denpasar.
Dia menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar dan pihak subdistributor minyak goreng terkait pendistribusian dan pengawasan harga jual minyak goreng curah. Pendistribusian minyak goreng yang lancar akan menjamin ketersediaan bagi konsumen.
Sementara itu, beberapa bahan kebutuhan lainnya, seperti daging sapi, daging ayam, dan bahan bumbu dapur, harganya terpantau berfluktuasi. Ibu Jero, pedagang daging ayam potong di Pasar Badung, mengatakan, harga jual daging ayam potong mencapai Rp 34.000 per kilogram. ”Harga ini sudah bertahan beberapa hari terakhir. Sebelumnya, harga di kisaran Rp 30.000 sampai Rp 31.000 per kg,” ujarnya.
Adapun daging sapi dijual Rp 102.000 per kilogram. Pedagang daging sapi potong Andi (33) mengatakan, harga tersebut bertahan sejak November 2021. ”November tahun lalu, harga daging sapi naik dua kali, dari Rp 98.000 menjadi Rp 100.000, lalu Rp 102.000,” ujarnya. Dia mengaku, lantaran masih sepi pembeli, dirinya tidak menyediakan stok daging sapi dalam jumlah besar meskipun pasokan daging sapi potong tetap lancar.
Sementara Cik Lani (67), pedagang daging babi di Pasar Badung, mengatakan, harga daging babi menurun sedikit, dari Rp 90.000 per kilogram menjadi Rp 85.000 per kilogram. Dia juga tidak banyak menyediakan stok daging babi karena penjualan sedang lesu dan tidak banyak pembeli. ”Meskipun sudah mulai ada tamu ke Bali, belum banyak hotel dan restoran yang sudah dibuka,” katanya.
Adapun tempe di Pasar Badung dijual seharga Rp 4.000 per potong dengan bentuk kotak berukuran kira-kira 10 sentimeter x 10 sentimeter. Tahu dijual Rp 5.000 per bungkus isi lima potong.
Sementara cabai rawit merah dijual seharga Rp 42.000 per kilogram, cabai rawit hijau Rp 35.000 per kilogram, dan cabai merah besar seharga Rp 30.000 per kilogram. ”Pasokannya lancar, tetapi harganya berubah-ubah setiap hari,” kata Ni Ketut Merci (60), pedagang bahan bumbu dapur.